44. Long Time No See

214 20 12
                                    

Seohyun membuka mata yang terasa sangat berat, hari telah siang ternyata dan dia baru bangun di pukul 9 pagi. Taehyung telah menghilang dari kamar, si nyonya Kim menghela nafas kasar namun ia terkejut ketika Taehyung masuk ke dalam kamar membawa sebuah nampan.

"Selamat pagi, sayangku"

Taehyung menyapa sembari tersenyum tampan. Sang istri tak menyahut, rautnya terlihat heran dan setia berbaring di ranjang membuat Taehyung terkekeh.

"Wake up, aku membawakan sarapan untuk istri dan anakku" ujarnya.

"Kenapa kau masih di sini? Apa kau tidak ke kantor?" Seohyun mengabaikan ucapan Taehyung dan malah bertanya.

"Aku akan ke kantor setelah kau menghabiskan sarapan-mu" jawab si suami.

Seohyun menurut untuk sarapan, Taehyung tersenyum mengusap lembut surai si istri setelah sarapannya habis. Manik hazel itu melirik jam dinding, waktu telah menunjukkan pukul 9.40 dan Taehyung tak terlihat ingin pergi dari sana.

"Taehyung, apa kau tidak melihat jam itu?" Heran Seohyun.

"I see it, why?"

"You are too late, mr. Kim" Seohyun menatap lurus Taehyung yang kembali tersenyum.

"It's okay, aku pemilik kantor itu dan tak hadir tepat waktu tidak akan membuat jabatanku turun. Lagipula aku ingin di rumah saja, i just wanna spend my time with my wife" ucap si namja Kim.

"Jangan bertingkah seperti ini, kau menyeramkan" Seohyun memicing. Taehyung terkekeh, raut selidik Seohyun tampak lucu di matanya.

"Kau mau sesuatu? Apa anakku tak ingin apa-apa, hm?" Taehyung bertanya, ia berpindah duduk ke sisi Seohyun dan menggenggam salah satu tangan sang istri.

"Nope, kandunganku baru 4 minggu dan dia belum punya permintaan. Masih terlalu kecil" jawab Seohyun menggeleng.

"Kau jangan keluar dari mansion dan jika kau butuh apapun panggil pelayan atau kau bisa menghubungi aku, okay? Tetap disini, aku tak mau kau juga calon anakku kenapa-napa.. got it?" Taehyung menaikkan alis, Seohyun tersenyum simpul lalu mengangguk.

"Kenapa kau jadi manis seperti ini?" Gumam Seohyun tiba-tiba.

"Aku memang manis, tergantung situasi" Taehyung mengangkat bahu. Seohyun mendengus membuat Taehyung tertawa, ia merangkul bahu kecil sang istri membuat Seohyun bersandar padanya.

"Jaga kesehatan-mu, oke? Berjanjilah kau dan dia akan baik-baik saja, aku bisa gila jika hal buruk terjadi pada kalian lagi" Taehyung mengusap lembut surai Seohyun.

"Itu namanya takdir, kita bisa waspada dan berjaga tetapi takdir tak bisa dihindari" Seohyun bergumam.

"You're right" si namja Kim menghela nafas.

"Jadi.. jam berapa kau akan berangkat ke kantor?" Tanya sang nyonya Kim.

"Berhenti bertanya, aku tidak jadi berangkat ke kantor hari ini" Taehyung berdecak, ia menarik Seohyun ke dalam pelukan dan menempatkan wajah di leher si istri. Seohyun mendengus namun menepuk punggung lebar Taehyung.

"Why?"

"You asking me?" Taehyung melerai pelukan mereka, Seohyun mengangguk.

"Aku ingin mengajak-mu keluar, wanna go somewhere? Sepertinya aku tak pernah membawa istriku jalan-jalan" ujar Taehyung.

"Aku mau ke kebun bunga yang ada di Netherland" sahut Seohyun asal dengan niat bercanda akan tetapi siapa sangka Taehyung langsung mengangguk cepat.

"Kita berangkat nanti malam" ucapnya.

Two Side [On Going-Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang