0.4

271 34 0
                                    

Lexan sudah sampai di apartemen, sekarang pukul 17.28, yang berarti dia sudah pulang dari beberapa jam yang lalu.

Dia berada di apartemen nya tak sendiri, kenapa tidak sendiri? Jawabannya adalah lexan, lexan ngotot ingin pergi ke apartemen milik jeyan, jeyan yang sudah menyiapkan 1001 alasan pun tetap tak bisa, karena lexan selalu memaksa dirinya.

"Aku akan mandi, kau diam lah di sini, tangan mu jangan gatal untuk membuka barang barang ku" setelah itu jeyan pun pergi kekamar mandi.

bukan lexan namanya kalau dia melanggar perintah, lexan pergi kekamar jeyan, ia mencari sesuatu di kamar jeyan.

"Pantas aku jarang mencium aroma feromon mu, ternyata kau selalu meminum pill ini" walaupun sudah banyak yang mengetahui aroma feromon jeyan, tapi mereka jarang sekali mencium feromon nya, karena jeyan selalu meminum pill.

Jikalau pun mereka mencium nya, itu hanya samar samar saja, jeyan akan mengeluarkan feromon nya jika dirasa dia sedang terangsang.

Lexan membawa pill milik jeyan, dan membuangnya ke tong sampah.

"Selamat tinggal, pill sialan" lexan pun kembali duduk di ruang tamu.

Jeyan yang baru keluar dari kamar mandi, sedikit heran dengan lexan, karena ia melihat lexan yang sedang berbaring di sofa.

Jeyan tidak peduli, dan ia masuk kedalam kamarnya untuk memakai baju, karena hari ini ia libur bekerja, jadi jeyan hanya memakai baju piyama.

"Lexan, hei bangun" jeyan menepuk-nepuk pipi lexan.

"Hnm" lexan pun membuka kan matanya.

"Ini sudah menjelang malam, apakah kau tidak ingin makan!? " jeyan menatap lexan dengan kesal.

"Haha, kau sangat peduli dengan ku" ucap lexan.

"Ck, aku hanya tak mau jika kau mati di tempat ku" jeyan pun bangkin, dan pergi kearah dapur.

"Apakah kau memasak" lexan memeluk tubuh jeyan dari belakang.

"Lepaskan bodoh, atau ku lempar spatula panas ini ke wajah mu" lexan menjauhkan tubuhnya dari jeyan, karena jeyan sudah ancang-ancang untuk melempar spatula.

"Baiklah, kau sangat garang" seteleh itu lexan mendudukan bokongnya di kursi.

"Kau menyebalkan" jawab jeyan.

Tak berselang lama, jeyan sudah selesai dengan acara masaknya, ia memasak omelette telur, dan teriyaki.

"Kau sangat pandai memasak" puji lexan saat melihat makanan yang di masak oleh jeyan.

"Terimakasih, dan cepat lah makan" lexan dan jeyan pun makan dengan tenang.

Selesai makan, jeyan dan lexan berada di sofa sembari menonton televisi.

Lexan sibuk dengan handphone nya, sedangkan jeyan fokus menonton televisi.

Tiba tiba saja handphone milik lexan berbunyi, dan lexan segera bangkit dari duduknya dan pergi ke balkon untuk mengangkat telfon.

"Sepertinya sangat penting, hingga harus pergi ke balkon untuk mengangkat telfon" jeyan melihat muka lexan yang sangat serius.

Samar samar jeyan mendengar pembicaraan lexan.

"Hm, akan segera kulakukan"

'....... '

"Apakah kau gila? "

'....... '

"Kau sangat cerewet"

'....... '

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 03 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

become's omega? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang