Arc 1 Chapter 37 : Kesialan Valeria

1.2K 174 1
                                    

[3rd PoV]

Ujian sudah berjalan sekitar 6 jam, rata-rata para peserta telah menempuh jarak 13-15 Kilometer saat ini. Beberapa tim sudah gugur bahkan karena kurang beruntung bertemu gerombolan monster yang cukup kuat.

"Viera! Bagaimana kalau kita beraliansi dengan tim lain?" kata seorang pria pendek berambut coklat. Dia adalah Piers—Salah satu anggota komite kedisiplinan. "Kau lihat monster-monster itu? Kurasa kita berdua saja tidak akan bertahan lama di sini!"

Viera Sang Pemanah dari komite disiplin sedang beristirahat di tenda yang ia buat. Terlihat keringat yang mengucur deras di tubuhnya, panas dari sengatan matahari dan pertarungan sebelumnya dengan banyak monster sudah membuatnya sangat kelelahan.

"Ughh ... Berisik, Piers," keluh Viera terganggu dengan suara rekannya itu. "Aku malas melakukan aliansi dengan sembarang orang. Siapa yang tahu kapan mereka akan mengkhianati kita?"

Pada ujian tahap pertama, Viera hampir tidak lolos untuk melangkah ke ujian tahap kedua. Itu dikarenakan aliansi timnya mengkhianati mereka di saat-saat terakhir. Mereka mencuri beberapa kristal tim Viera dan menggugurkan dua rekannya.

"Well ... Kau ada benarnya," kata Piers yang kembali duduk di tendanya kali ini. "Mungkin kita harus beraliansi dengan anggota komite yang lainnya?"

Kali ini, Viera tidak langsung menepis ide dari Piers. "Kurasa itu ide yang bagus, tapi kita tidak tahu dimana mereka sekarang."

Piers kemudian mengambil secarik kertas di kantungnya lalu memperlihatkan isinya kepada Viera. "Lihatlah, Viera! Aku memiliki peta gurun ini!"

Viera langsung bangkit lalu mendekati Piers. "Huh? Dimana kau mendapatkannya?" ucap gadis itu seraya memperhatikan peta yang tergambar pada kertas itu.

"Aku membelinya dari salah satu rombongan Caravan yang ada di kota," jawab Piers. "Mereka bilang, kelompok Caravan mereka sering melewati gurun ini dan menggunakan peta yang kubeli agar terhindar dari wilayah dengan konsentrasi monster yang banyak!"

"Hmm ... Lalu, jalur mana yang harus kita ambil?" tanya Viera, dia kurang mengerti dalam membaca peta.

"Peta ini hanya memberitahu kita tentang menghindari area yang ditempati banyak monster di gurun bagian luar," kata Piers mulai menjelaskan. "Akan tetapi, kita harus memasuki kota yang ditinggalkan untuk mencapai garis finish yang berkemungkinan besar akan ada banyak monster di sana."

Mendengar penjelasan Piers, Viera terlihat berpikir sejenak. "Lebih baik kita bergegas untuk sampai ke area perkotaan lalu mencari rekan-rekan anggota kita."

"Huh? Mengapa kita tidak langsung segera ke garis finish jika sudah sejauh itu?" tanya Piers kebingungan.

"Entahlah, Piers. Aku memiliki firasat buruk kita akan menghadapi banyak monster di wilayah perkotaan."

***

[Ariel PoV]

Panas, lelah dan ketakutan.

Itulah yang kurasakan saat ini.

Aku dan rekanku sudah berlari cukup jauh di tempat kering ini. Sebelumnya, kami di serang oleh kawanan monster yang mengerikan. Kami sekarang berlari dari kejaran monster itu.

"Hey! Jika kita tidak melakukan sesuatu? Maka monster itu akan mengejar kita cepat atau lambat!" seru rekanku yang terlihat sudah lelah berlari.

Aku juga merasakan hal yang sama dengannya ...

Tidak kusangka akan sesulit ini bertahan hidup tanpa teman-teman yang selalu ada melindungiku. Tetapi, aku yang sekarang berbeda dari sebelumnya.

Menghentikan langkahku, aku berbalik untuk menghadapi monster yang mengejar kami.

I'm a Villain In My Own Game?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang