Plot twist

6 0 0
                                    

"udah jam berapa ini?" Tanya Sera.

"Jam 12 kak" jawab Dira.

"Mulai balapannya jam berapa sih?" Tanya Sera.

"Udah mulai kak, di jadwalnya jam 10 udah mulai" jawab Dira.

"Cepet amat" jawab Sera.

"Iya kak, karena kan cuma 2 hari jadi mulainya lebih awal" jawab Dira.

Tiba-tiba Dio datang menghampiri Sera dan Dira.

"Bagian kalian di sini udah selesai, kalian boleh liat ke dalam" ucap Dio.

"Serius?" Tanya Sera.

"Iya, gantian biar tim keamanan yang jaga gerbang sekarang" jawab Dio.

Sera dan Dira hanya mengangguk lalu berjalan masuk ke dalam. Di dalam sangat ramai anak-anak muda bersorak-sorai. Ada juga orang yang jualan. Di keramaian Sera melihat Joshua yang sedang bertugas menjaga barisan.

"Shua!" Panggil Sera. Suara Sera yang memanggil Joshua langsung membuat Joshua mencari sumber suara.

"Sera" balas joshua.

Sera mengajak Dira untuk sedikit demi sedikit maju ke depan tepat di samping Joshua. Walau sempit karena harus berhimpitan dengan orang-orang. Namun, dengan tubuh mungil Sera, dia bisa lolos.

"Suasananya cukup kondusif ya, gak ada yang nerobos lewat garis" ucap Sera.

"Iyalah, lu liat yang ngejagain di bagian sana" ucap Joshua sambil menunjuk ke arah dimana ada beberapa polisi yang berjaga.

"Gak heran sih" gumam Sera.

Sera dan Dira menonton balapan. MC memanggil peserta yang ikut balapan. Saat MC memanggil peserta terakhir, suara gebetan motor terdengar sangat keras. Membuat penonton bersorak.

Tiba-tiba peserta itu membuka helmnya, dan membuat Sera sangat kaget.

"Naura?!!! Itu..itu Naura?!!!" Ucap Sera sangat terkejut.

Pasalnya di sekolah Naura itu tipe cewek yang keliatan kayak cewek banget. Pintar, cantik, primadona sekolah. Sera gak expect kalau Naura ternyata penyuka motor tambah lagi ikut balap motor.

"Shua! Itu beneran Naura?!! Gue gak mimpi kan?" Tanya Sera.

"Iya, kenapa emangnya?" Tanya Joshua.

Tiba-tiba peluit berbunyi. Peserta yang ikut balapan langsung menjalankan motornya layaknya seorang pembalap. Terdapat 20 putaran dalam balapan ini dan yang menduduki posisi pertama adalah...Naura.

Sera masih tidak percaya dengan apa yang dia lihat. Berkali-kali bertanya pada Joshua sampai membuat Joshua malas menanggapi Sera.

"Ini kalo ada temen satu sekolah liat Naura gimana?" Tanya Sera.

"Tenang, semuanya bisa di rahasiakan" jawab Joshua.

"Emang mereka bisa di percaya?" Tanya Sera.

"Tenang aja" jawab Joshua.

Tiba-tiba saja Naura sudah berada di samping Joshua.

"Gue udah selesai, balik yuk" ajak Naura. Sera yang melihatnya sedikit terkejut namun tetap terlihat biasa-biasa saja.

"Ouh, ada kamu, hai" sapa Naura membuat Sera kebingungan.

"Tau aku?" Tanya Sera.

"Tentu aja, kamu Sera kan, siswi yang selalu bikin masalah" ucap Naura sambil tersenyum.

"Kurang ajar! Tapi ya gak salah sih" ucap Sera. Tiba-tiba Naura sudah mendekatkan wajahnya pada Sera, membuat Sera terkejut.

"Aku selalu tertarik denganmu, oh iya habis ini ada balapan tantangan, siapkan dirimu" ucap Naura tiba-tiba lalu pergi begitu saja.

"Shua..." Ucap Sera dengan nada ketakutan.

Ini hal yang benar-benar tidak terduga. Sifat Naura sangat berbeda saat di sini. Di sekolah Naura terlihat seperti siswi yang sangat berwibawa. Namanya juga primadona sekolah dan Sera sangat mengaguminya. tapi setelah melihatnya seperti ini itu membuat Sera sedikit kecewa.

"Yahh semua orang punya sisi lain mereka sendiri, Lo gak usah kaget kayak gitu" ucap Joshua.

"Hmm, tadi maksut Naura buat siapin diri tuh apaan?" Tanya Sera pada Joshua.

"Lo mungkin mau di ajak balapan" jawab Joshua membuat Sera langsung tercengang.

"What the fuck Cok?!!!" Umpat Sera.

"Jan ngumpat Mulu bego" ucap Joshua sambil menunjuk jidat Sera.

"Balapan gimana Jing?!!" Tanya Sera.

"Ntar juga tau sendiri" jawab Joshua.

Beberapa saat kemudian...

'ANJING INI GUE BENERAN IKUT BALAPAN??!!'- batin Sera.

"Na-naura...ini gue beneran...beneran?? Lo bonceng kek gini???" Tanya Sera.

"Santai aja, Lo pegangan yang erat" balas Naura.

'santai??!! Gimana bisa santai Cok kalo kek gini!'- batin Sera.

Sera hanya bisa membatin sambil mencengkram erat jaket Naura. Walau Sera terlihat seperti tidak takut apapun namun Sera juga sebenarnya hanya manusia biasa yang takut kalau menyangkut kehidupannya.

"Lagian kenapa harus gue sih??gue masih mau idup, gue belum siap mokad" gumam Sera.

Naura yang mendengarnya hanya terkekeh ringan. Bel berbunyi pertanda balapan di mulai. Segera Naura melepaskan remnya dan membuat motor sportnya langsung melesat. Jangan di tanya bagaimana keadaan Sera, jantungnya mungkin sudah berpindah ke perutnya.

_________

"Gitu doang nangis, gue gak nyangka Lo secupu itu" ucap Joshua sambil memberikan tisu pada Sera. Sera sedang duduk menangis karena takut dengan balapan tadi.

"Si anjing, gue emang pengen mati tapi gue belum siap! Kalau misal gue kenapa-napa waktu balapan gimana??!!" Ucap Sera sambil mengelap air matanya menggunakan tisu.

"Ya kalo Lo jatuh ntar tinggal di obatin di rumah sakit, beres" ucap Joshua.

"Toh Lo kan kebal tahan banting, Lo habis kecelakaan motor aja masih bisa lari-larian kan" ucap Joshua.

"Matamu kebal tahan banting, gue juga manusia biasa yang bisa ngerasain sakit Cok" ucap Sera dengan kesalnya.

"Udah udah, toh endnya Lo gak pa pa, let's go home!" Ajak Joshua sambil membantu Sera berdiri. Setelah berdiri mereka berjalan bersama keluar dari sirkuit.

"Gak lagi gue!" Ucap Sera sambil berjalan di samping Joshua.

Angry Girl (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang