08. Salah tingkah

96 19 2
                                    

Cklek!

Pintu studio band dibuka dari luar oleh Jordy. Kemudian Jordy masuk ke dalam studio band-nya. Jordy pun langsung menghempaskan dirinya di atas sofa yang juga diduduki oleh Ken, bergabung bersama Ken dan juga Darren yang sudah lebih dulu ada di dalam sana.

Terlihat di sana Darren sedang fokus dengan laptopnya. Seperti biasa dia duduk di sofa tunggal yang mana dibalik punggungnya langsung diisi oleh dinding studio dengan beberapa hiasan poster band Dark Blood dari generasi ke generasi sampai yang terbaru adalah generasi Jordy, sehingga wajar jika layar laptopnya akan sulit dijangkau penglihatan orang lain selain Darren.

Sementara Ken sendiri duduk di sofa satunya, sedang fokus memakan semangkuk mie ayam dengan begitu khidmatnya. Sudah biasa sebetulnya melihat Ken membawa-bawa mangkuknya ibu kantin sampai kemari, karena biasanya Ken itu hanya makan di kantin jika ada yang menemani saja. Ken memang bukan tipikal orang yang suka makan sendirian. Yang selalu Ken jadikan patokan jelas saja Darren selaku teman sekelasnya yang jadwalnya sebagian besar sama persis dengannya. Jika Darren sedang tidak ingin makan di kantin, maka Ken juga tidak akan nekat makan di kantin sendirian. Untungnya Ken ini contoh siswa yang bertanggungjawab yang tidak pernah lupa mengembalikan mangkuk Ibu kantin, atau kalaupun mangkuk tersebut hilang dan pecah Ken selalu menggantinya dengan sukarela. Makannya Ibu kantin tidak pernah protes sekalipun Ken membawa kabur mangkuknya.

Sembari memakan mie ayamnya, atensi Ken tertuju pada Jordy yang terus melemparkan senyuman manisnya di sana. Tumbenan sekali manusia yang satu itu murah senyum seperti itu, biasanya dia selalu memasang raut muka datarnya pada publik.

Ya, jika digambarkan mereka bertiga itu memang memiliki imej atau sebut saja sebuah topeng yang menutupi sifat asli mereka.

Ketika di publik yang selalu menunjukkan keramahannya tentu saja Ken, dengan dalih bahwa menjadi siswa pintar saja belum cukup untuk membuatnya menjadi siswa teladan, attitude yang baik pun harus Ken mainkan dalam perannya tersebut. Meskipun nyatanya jika dibandingkan dengan Jordy, jelas saja Jordy masih lebih ramah daripada Ken yang sebenarnya memiliki sifat yang to the point alias tidak suka basa-basi, bermulut tajam juga mengintimidatif. Sudah dibuktikan langsung saat berhadapan dengan Maura.

Jordy sendiri lebih terkenal sangar dan maskulin didukung dengan struktur wajahnya juga garis rahangnya yang tegas. Belum lagi imejnya yang berasal dari Band Dark Blood yang notabenenya mengusung konsep Dark, aliran lagunya juga lebih ke pop rock, sehingga secara langsung atau tidak memberikan efek yang berbeda untuk imej Jordy di mata kebanyakan. Meskipun nyatanya pria yang satu itu cukup ramah dan memiliki kesabaran yang berada di level lumayan. Sudah dibuktikan dari bagaimana dia menanggapi banyaknya penolakan dari Maura dengan begitu santai.

Lain halnya dengan Jordy dan Ken, Darren sendiri terkenal sebagai pribadi yang super dingin tapi dikemas ke dalam imej tegas sekaligus ramah karena jabatannya yang notabenenya sebagai ketua OSIS. Meskipun begitu, nyatanya Darren bisa juga menjadi pribadi yang cukup manis ketika berhadapan dengan kekasihnya. Kepribadian spesial yang hanya bisa dilihat oleh Maura saja.

"Senyum-senyum terus lo bikin nafsu makan gue hilang. Nggak gila kan lo?" Ucap Ken dengan sarkas pada Jordy.

Jordy berdecak pelan, memang yang namanya Ken itu mulutnya setajam samurai, "Enggak lah. Gue lagi bahagia ini. Soalnya tadi pagi gue ketemu Maura" ucap Jordy diakhiri dengan senyuman sumringahnya.

"Wih..." Decak kagum terpatri di wajah Ken sampai membuat Jordy merasa bangga.

"Kok bisa ya? Lo nggak main dukun kan?" Tanya Ken, lagi-lagi dengan perkataan sarkasnya. Habisnya ajaib sekali Jordy ini bisa bertemu dengan Maura dihari ini, padahal sehari sebelumnyakan Jordy sendiri yang bilang padanya kalau dia gagal mencari informasi lebih lanjut tentang Maura.

Maura & Darren (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang