Mark menatap haechan yang tertidur lelap, perlahan Mark mendekati haechan dan menatap bibir palm milik haechan.
"Mereka memaksa haechan meminum obat obatan, dan memaksa haechan menenggak alkohol walau haechan sudah bilang kalau ia alergi dengan alkohol."
"Entah apa lagi yang terjadi tapi sejak informasi terakhir itu, haechan di nyatakan hilang selama 5 hari dan di temukan di pinggir sungai membuat keluarga seo marah. Terlebih hendery yang teramat menyayangi sang adik, tanpa pikir panjang mereka membawa haechan ke Chicago, aku dan renjun bahkan tak tau kalau haechan sudah kembali ke Korea."
Mark mengusap surai haechan, "pasti sakit kan? Aku tau rasa nya di paksa saat tidak mau."
Mark paham sekarang kenapa haechan enggan membuka suara nya lagi, itu karena tidak ada yang mau mendengar haechan saat lelaki manis itu memohon untuk tidak di paksa meminum dan menelan obat itu.
Dan Mark sadar kenapa haechan tidak ingin lagi keluar rumah, karena ia menganggap bahwa dunia luar yang luas itu begitu sempit di banding kamar nya. Kamar yang tenang tanpa orang lain, yang terlihat tidak begitu luas namun tidak membuat nya sesak.
Tapi itu semua adalah opini nya, ia harus tau sendiri apa yang di rasakan oleh haechan.
Mark mengambil bantal dan meletakkan nya di sofa, ia menidurkan tubuh nya disana.
Tanpa Mark sadari haechan terbangun sedari tadi, haechan dapat merasakan usapan Mark yang tulus dan juga ucapan nya.
"Aku tak ingin kembali menaruh perasaan pada seseorang, tapi dia...."
*********
Mark membawa haechan jalan jalan di sekitaran, inggris luas dan cukup indah.
Ada waktu sampai besok mereka kembali ke Korea, Mark ingin haechan membuat kenangan indah disini.
"Mark!"
Mark menoleh ke kanan dan kiri, "ada yang memanggil ku?"gumam nya.
Haechan terkekeh, "ini aku, aku menggunakan suara dari aplikasi jadi tak perlu lelah untuk menulis atau mengetik sesuatu di buku atau ponsel."
Mark melongo tak percaya, namun ia tersenyum. Setidaknya sedikit kemajuan? Ia tak harus membaca tulisan haechan lagi.
"Lebih bagus kau bicara langsung."lirih Mark.
"Kau bilang apa?"
Mark menggeleng, "sudah simpan ponsel mu, nanti kau kehabisan baterai jika menggunakan aplikasi suara itu terus."
Haechan mengangguk, memasukan ponsel nya di tas dan menggenggam tangan Mark.
Mark tersenyum dan menggandeng tangan haechan, "kau mau ini?"tanya Mark pada haechan.
Haechan menatap strawberry coklat di tangan mark, ia mengangguk.
Setelah membayar Mark memberikan makanan itu pada haechan, lelaki manis itu menerima nya dan melahap nya dengan wajah yang di sertai senyuman. Diam diam Mark selalu memotret haechan, bahkan senyuman itu Mark foto.
Itu akan ia kirimkan pada Johnny dan ayah nya, kembali mereka berjalan menyusuri kota.
Banyak makanan dan orang karena hari libur, "kau ingin berfoto? Aku akan memotret mu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Swan
Mistero / ThrillerMenjadi pengasuh seorang lelaki yang memiliki sebuah misteri, lelaki dewasa yang memiliki tubuh sempurna tanpa cacat. "Kenapa dia tak mau berbicara?" "Entahlah, semenjak di temukan hampir mati di tepi sungai ia tak pernah membuka suara nya." "Kau su...