4. That's My Crush

660 63 3
                                    

Bulan hari ini pulang telat karena salah satu anggota osis yang tidak sengaja berpapasan dengannya meminta bantuan Bulan untuk merapikan ruang osis dan perpustakaan maka sebagai imbalannya Bulan mendapat uang saku sebesar 200 ribu.

Sepanjang jalan Bulan terus melamun mencerna kejadian malam kemarin tentang siapa Jejef, berbagai pertanyaan menumpuk dikepalanya membuat Bulan tidak melihat jalan berakhir terjatuh karena tersandung trotoar yang berlubang.

*Gedebuk!

"Awh!"

Bulan terduduk ditrotoar sambil meringis mengusapi lututnya yang terlihat lecet dan sedikit berdarah, mau tidak mau Bulan harus memaksakan kakinya berjalan karena ini sudah larut sore jadi Bulan khawatir terjadi sesuatu dijalan dan khawatir orang rumah akan mencarinya.

.⋆★ ۰ ໋࣭  ✿⁠  ۰ ໋࣭★ ⋆.


Hari sudah mulai malam dan Bulan berusaha mempercepat jalannya meski dalam keadaan pincang sebelah, karena Bulan pernah mendengar rumor kaau jalan yang saat ini Bulan lewati merupakan jalan andalan para begal beraksi.

Benar saja, tiba-tiba ada seorang begal yang terlempar keluar dari gang didepan sana membuat Bulan menghentikan langkahnya seketika, lalu tak lama kemudian 2 begal lainnya terjengkang dari gang yang sama dengan wajah menahan rasa sakitnya sekaligus penuh emosi namun setelah melihat keberadaan Bulan, 3 begal tersebut malah beralih padanya membuat Bulan panik.

"Sialan, ngapain jadi ke gue?!" Panik Bulan berusaha balik arah dengan kaki pincangnya

*Sret!

"Anjir!"

Salah satu begal berhasil meraih ujung tas Bulan lalu menariknya keras membuat Bulan terjungkal.

"Mayan nih! Sebelum ditangkep ada suguhan mantep malem ini" Ujar salah satu begal merasa excited

"Otak omes!! Lepasin gue anjing!!" Bentak Bulan panik

*Dor!

Satu tembakan pistol dilepaskan ke udara membuat para begal tersebut langsung jongkok dengan tangan disamping telinga mereka serta Bulan yang menunduk menutupi kedua mata dan telinganya gemetar ketakutan.

"Ditinggal sebentar malah nyari mangsa! Mana anak orang pula!"

Sebuah suara halus namun terdengar emosi dan tegas menginterupsi dari belakang Bulan yang belum kunjung membuka mata dan telinganya.

"Pak Karvin! Saya sudah mendapatkan mereka pak! Ada gadis juga disini!"

Suara halus polisi tadi kini berteriak memanggil rekannya yang kemungkinan masih di gang entah sedang apa, lalu tak lama suara derap langkah mendekat.

"Biar saya yang urus Pak Geva urus aja cewe ini, saya bawa mereka ke kantor"

Suara polisi lainnya kembali menginterupsi diiringi suara borgol, Bulan kini memberanikan diri membuka matanya kemudian membuka telinganya.

"Mba nya gak di apa-apa in kan??" Tanya polisi bersuara halus sebelumnya dengan name tag Gevario tengah menatapnya sedikit khawatir.

"G-gapapa pak" Balas Bulan sedikit gemetar

"Rumah mba nya dimana?? Kok jam segini masih diluar???" Tanya Gevario sedikit khawatir

"Saya telat pulang karna diminta bantuan sama anak osis bersihin perpus sama ruang osis Pak makanya saya pulang sore" Jelas Bulan perlahan mulai memberanikan diri

"Untung saya udah beres tugas, jadi izinkan saya mengantarkan mba nya sampe ke rumah ya?" Tawar polisi tersebut secara halus dan lembut

"B-boleh pak, k-kalo gak ngerepotin" Gugup Bulan

"Haha gausah manggil Pak, kayaknya kita beda 3 atau 4 taunan ya?" Tanya Geva terkekeh renyah

"Saya 2004 pak" Jelas Bulan

"Oh tuhkan nyantai aja deh, panggil gue Geva aja gausah kaku gitu lagian gue beda 2 tahun" Jelas Gevario mengusap pucuk kepala Bulan

"I-iya Kak, makasih"

Ketika Gevario hendak mengantarkan Bulan menggunakan mobil tugasnya, tiba-tiba seseorang yang Bulan kenali datang dari luar gang dengan terengah-engah.

"Pak Gevario! Jalan bypass sebelah timur ada balap liar!!" Ujar polisi tersebut

Gevario dan Bulan spontan menoleh ke sumber suara, keduanya menampilkan reaksi yang berbeda. Bulan menampilkan reaksi kaget sekaligus terpana sedangkan Gevario memasang ekspresi kaget dan marah.

Polisi tersebut yang tak lain adalah Jefran sedikit kaget ketika melihat Bulan ada disini bersama Gevario, senior polisinya.

"Loh? Bulan? Ada disini??" Kaget Jefran

"Jejef??" Ucap Bulan sama kagetnya

"Loh kalian saling kenal?" Kini Gevario ikut kaget

"Dia temen sebangku gue disekolah yang itu loh bang, namanya Bulan" Ujar Jefran menjelaskan

"Oalah iya-iya, pantes barusan saling kaget mana barengan kaget" Ledek Gevario sembari terkikik

"Apaan sih bang, jangan mulai lah" Ujar Jefran menyembunyikan pipi merahnya

"Nanti gue jelasin, sekarang lo urus yang balap liar sama Aslan bareng Karvin juga biar Bulan gue yang anter" Jelas Gevario tegas

"Siap Komandan! Saya titip Bulan ya Pak" Ujar Jefran memberikan gestur hormat pada Gevario

"Tentu saja, Pak Jefran"

Bulan yang melihat interaksi mereka saling menghormati dan berbicara tegas seperti polisi umumnya membuat Bulan terpana sekaligus melupakan sejenak kalau Jefran merupakan teman sebangkunya yang sangat culun.

"Mari Bulan, saya antar menggunakan mobil patroli saya" Ajak Gevario

"Bulan, see ya tommorrow in the school!" Pamit Jefran dengan aksen aussie nya

Bulan hanya tersenyum kecil sambil melambaikan tangannya ketika Jefran yang sudah diujung gang melompat-lompat kecil sambil melambai kearahnya.

Bulan menatap Jefran sampai teman sebangkunya itu menghilang dengan senyum penuh arti.

"That's my crush, nerdy but i like him"



Bersambung....





New Cast

Gevario Arlanka Sanjaya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gevario Arlanka Sanjaya

My Intel Boy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang