¹

9 0 0
                                    

Nabila Oktavia atau sering disapa Nala seorang Sekertaris disebuah perusahaan besar di kotanya baru bekerja sekitar 2 bulan,memiliki sifat bar-bar dan mudah bergaul membuat ia cepat memiliki teman di perusahaan itu.

"Selamat pagi kawan-kawan,Ada gosip apakah pagi yang cerah ini?"seru Nala saat melihat teman-teman sedang berkumpul.

"Wah kebetulan,lu tau gak katanya nanti bakal ada CEO baru yang bakal gantiin Pak James Wijaya"ucap Gita.

"Nah tapi katanya CEO baru ini galak sekali terus nggak suka kesalahan sekecil apapun intinya kalau kita ngelakuin satu kesalahan aja bakal panjang urusannya"seru mbak weni.

"Anjir,kok serem amat ya"ucap Nala.

"Nah itu dia semoga kita nggak ngelakuin hal aneh-aneh"ucap Gita di anggukin yang lain.

"Ya Allah ku pasrahkan semua pada mu"batin Nala.

"Weh-weh ayok itu CEO baru sudah datang"seru riki.

Pria tinggi berusia 25 tahun memiliki wajah yang terpahat sempurna,hidung mancung,rahang tegas, proporsi badan tegap memasuki kantor.

"Selamat Pagi Pak!"ucap semua karyawan.

"Selamat pagi,Edward James Wijaya kalian bisa memanggil saya Edward saya selaku CEO baru di perusahaan ini menggantikan Pak James Wijaya selaku ayah.Saya tidak menyukai kesalahan sekecil apapun jadi saya minta kalian bekerja dengan baik!"Suara berat itu menggelegar.

"Baik/Siap pak"

"Kalian bisa kembali"ucap Edward semua kembali ke ruangan masing-masing.

Kini Edward sudah berada di ruangannya duduk di kursi kebesaran miliknya mata elang itu terfokus pada laptop didepannya.

Tok' Tok' Tok'

"Masuk"

"Permisi pak,saya akan menyampaikan agenda bapak hari ini"ucap Nala.

"Hm"

"Jam 10 bapak ada pertemuan dengan pak yuta dari perusahaan Surya dan undangan makan siang dari perusahaan Alexand"jelas Nala Edward mengangguk paham.

"em..bapak mau minum?"tanya Nala.

"kopi, jangan terlalu manis"Jawab Edward dengan mata fokus pada laptopnya.

"Baik, saya permisi pak"ucap Nala sedikit menunduk lalu pergi dari ruangan CEO itu.

Di pantry Nala sedang membuat pak bos nya itu kopi dengan sangat fokus dan hati-hati ia membuat kopi itu.

"Dor!"

"BWHAHAHA,anjir muka lu kocak amat"tiba-tiba saja Riki mengagetkan nya dari bekalang untung saja kopi itu tidak tumpah.

'plak'

"Sialan lu ki untung kagak tumpah ni kopi pak bos"omel Nala.

"Hahaha,AU!lagian lu fokus amat sama tu kopi"ucap riki mengusap-usap lenganya yang dipukul Nala.

"Ya iyalah rik,ini buat pak bos salah sedikit bahaya"ucap Nala.

"Oke-oke maaf yak"balasnya Riki.

"Iya tapi ayam geprek 1"

"Yee benar-benar ni bocah"

"Eh Rik,lu tau gak?si bos itu benar-benar irit banget ngomong kagak kayak bapaknya"ucap Nala

"Iya juga ya,pak James kagak seirit itu kalo ngomong"jawab Riki.

"Ya udah gue mau bawain kopinya pak bos dulu"ucap Nala dianggukin Riki.

Disisi lain

"Iya ma,nanti Edward usahain buat datan-"

Tok' Tok' Tok'

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 05 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pak bos to mas suamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang