BAB 36

140 15 6
                                    

Masih duduk bersandar menyilangkan kakinya dengan segelas minuman di tangannya. Tatapan matanya justru seolah sedang ikut menikmati pertunjukan yang Carol berikan. Dia sangat menyadari kalau mereka sedang menunggunya melakukan sesuatu.

Sedikit menarik sudut bibirnya sembari menenggak minumannya untuk terakhir kalinya, Yoona akhirnya beranjak dari tempat duduknya. Tapi dia tidak melakukan apapun untuk menggoda Lee Sang Yoon.

Setelah memberikan tatapan singkatnya pada Lee Sang Yoon, Yoona justru berjalan menuju ke arah tasnya berada. Mengambil sebuah benda kecil dari dalamnya, kemudian kembali mendekati mangsanya untuk sedikit menggodanya.

Dengan sengaja dia membuat wajahnya sejajar dengan wajah Lee Sang Yoon. Merangkulkan kedua tangannya di atas bahu Lee Sang Yoon, Yoona kemudian berbisik lembut di telinganya. 

"Dugaanmu memang benar. Aku datang memang untuk sesuatu. Dan kau jelas tahu siapa yang membuatku datang menemuimu. Hadiah yang ku berikan ini .." 

Yoona sengaja meletakkan tangannya diatas paha Lee Sang Yoon. Tepat berada di dekat kejantanannya yang sudah semakin sesak. Nafasnya pun sudah semakin berat saat Yoona menatapnya di jarak yang sangat dekat.

"Aku menyiapkannya khusus untukmu.
Jangan membuatku memberikan hadiah ini pada orang lain juga. Kau pasti tidak akan menyukainya." Tutup Yoona dengan usapan lembutnya di pipi Lee Sang Yoon.

"Kau pikir kau siapa berani mengancamnya ha?!" Gertak Carol yang kemudian menepis tangan Yoona.

"Hanya seseorang yang tidak seharusnya dia temui. Benarkan?" Jawab Yoona yang bahkan tidak segan-segan mengangkat dagu Lee Sang Yoon menggunakan telunjuknya.

Senyumnya ini, terasa sekali kalau dia sedang mengolok-olok Lee Sang Yoon yang sudah mulai geram dan tidak terima dengan yang Yoona katakan. Apapun isi dari hadiah ini, Lee Sang Yoon sangat menyadari kalau perbincangannya dengan Jin Ho Gyeong dulu sudah seperti membuka semua kartu as nya di hadapan mereka.

Dengan sangat kasar dia mendorong Carol dan menghalangi Yoona yang sudah bersiap meninggalkan ruangan. Dia menarik dan mendorong Yoona ke dinding dengan sangat keras.

"Kau pikir kau bisa pergi begitu saja?!!! Bukankah datang kemari untuk menyenangkanku?!!" Gertak Lee Sang Yoon dengan tatapan tajamnya.

'Ku harap kau menepati janjimu...' ucap Yoona dalam hatinya, masih berharap Yoongi berbeda dengan Jin Ho Gyeong.

"Kita pernah bersenang-senang bersama sebelumnya. Kenapa kita tidak mengenang malam itu lagi saja?" Ucap Lee Sang Yoon mencengkram pinggang Yoona sambil menyeringai.

Tiba-tiba pintu ruangan itu terbuka membuat Carol berteriak terkejut dan segera mengambil dress coatnya saat beberapa pria memaksa masuk ke dalam ruangan. Seorang pria paruh baya masuk ke dalam ruangan itu bersama seorang pria muda yang tidak lain adalah Yoongi.

"Seharusnya aku tidak memberimu kesempatan lagi!" Gertak pria paruh baya itu membuat Lee Sang Yoon tidak bisa berkutik.

Pria ini adalah ayah Lee Sang Yoon. Secara hukum perusahaan yang Lee Sang Yoon jalankan memang masih milik ayahnya. Dan selama ini, Lee Sang Yoon masih dalam masa percobaan dan bisa dilengserkan kapan saja. Entah bagaimana detail ceritanya, yang perlu Yoongi ketahui hanya dia bisa memanfaatkannya jika diperlukan.

"Bawa dia pergi" Perintah tuan besar ini pada Yoongi.

Mendengar itu Lee Sang Yoon justru memperkuat cengkramannya pada Yoona. Sementara Yoongi yang melihat itu segera mengambil tas Yoona dan memberikannya pada Yoona. Dia bahkan merangkul pinggang Yoona untuk menyingkirkan tangan Lee Sang Yoon dari sana.

Tapi sebelum mereka benar-benar meninggalkan ruangan, Yoongi berbalik dan kembali menatap Lee Sang Yoon.

"Malam yang kau maksud tadi.. (malam yang Lee Sang Yoon sebut bersenang-senang dengan Yoona)

Kau akan tahu siapa yang bersamamu setelah melihat isi hadiah itu.

Aku yakin kau juga menyadarinya. 'Dia' tidak mungkin membiarkan gadis ini disentuh siapapun semudah itu." Ucap Yoongi tersenyum sinis pada Lee Sang Yoon kemudian meninggalkan ruangan.

Berbanding terbalik dengan situasi di ruangan itu. Sejak mereka masuk ke dalam mobil hingga kini mereka sudah berada di ruang tengah kediaman Yoongi, Yoona terus mendesaknya dengan pertanyaan yang sama. 

Apa maksud Yoongi soal dia yang tidak mungkin membiarkan Yoona di sentuh oleh siapapun.

"Kau tuli atau kau bisu?!" Teriak Yoona karena Yoongi terus menjauhinya, hingga akhirnya dia menghentikan langkahnya. Jay dan David yang mendengar itu bahkan terkejut. Darimana datangnya keberanian gadis ini sehingga dia berani meneriakkan kalimat itu pada Yoongi.

Yoongi masih berdiri di posisinya dengan tatapan tidak percaya akan apa yang baru saja dia dengar. Dan yang lebih tidak bisa dia percaya lagi, gadis yang sedang berjalan ke arahnya ini seolah tidak lagi takut kepadanya.

"Jadi.." Ucap Yoona menatap Yoongi dari jarak yang sangat dekat.

"Apa maksud ucapanmu tadi? Apa aku benar-benar tidak melakukannya dengan mereka seperti yang Jungkook katakan?" Sambung Yoona.

"Kenapa? Sekarang kau terharu dengan yang kekasihmu lakukan?" Jawab Yoongi semakin mendekatkan wajah mereka.

Tidak ingin semakin merasa canggung, Jay dan David pun memilih meninggalkan mereka berdua di ruang tengah.

Dengan memasang wajah polosnya Yoona melihat kearah lain dan mengucapkan kalimat yang tidak terduga.

"Pantas saja setiap kali aku bangun rasanya selalu sama seperti saat bersamanya. Jadi selama ini selalu dia yang melakukannya.."

"Apa?! Kau benar-benar.." Sahut Yoongi.

"Pria suci sepertimu tidak akan mengerti tuan.." Jawab Yoona dengan senyum menggodanya dia membelai lembut pipi Yoongi dengan berani. Dengan jarak yang sangat sedikit itu Yoona bahkan dengan sengaja menyentuh ujung hidung Yoongi dengan hidungnya.

Malam ini Yoona terus melakukan hal-hal yang mengejutkan Yoongi. Tapi bagi Yoona, yang dia lakukan saat ini hanya pembalasan kecilnya atas perbuatan Yoongi sebelumnya di villa.

Melihat bagaimana gadis itu tersenyum senang saat beranjak dari hadapannya. Yoongi jelas sangat mengerti arti senyuman itu. Dan harga dirinya yang sangat tinggi tidak akan pernah bisa membiarkan gadis itu memiliki perasaan itu terlalu lama.

Tepat setelah Yoona masuk ke dalam kamarnya, Yoona akhirnya menyadari seseorang ikut masuk ke dalam kamar bersamanya. Dia bahkan dengan sengaja mencabut kunci pintu dan memasukkannya ke dalam saku.

"Apa lagi? Kenapa kau masuk kesini?"

Yoongi tersenyum sinis melihat Yoona yang mulai gugup. Melepas jaket yang dia kenakan dan menyisakan kaos hitam, selangkah demi selangkah dia menghapus jarak di antara mereka.

"Lebih baik kau keluar sebelum aku berteriak" Ucap Yoona lagi.

"Kau pikir mereka akan menolongmu? Bukankah kau tadi menggodaku dengan sangat berani? Kenapa sekarang kau gugup?"

"Benarkah?"

Tanpa ragu Yoona menarik Yoongi dan membantingnya ke ranjang miliknya. Dia masih berdiri tepat di antara kedua kaki Yoongi. Tepat saat Yoongi berusaha bangun Yoona lagi-lagi berusaha menahan tubuh Yoongi dengan sedikit mendorong dada bidangnya.

Jujur saja, bibir lembut milik Yoongi ini sedikit menggoda Yoona yang sejak tadi terus menatapnya.

"Kenapa? Kau gugup?" Ucap Yoona sangat lembut. Dia bahkan bisa merasakan hembusan nafas Yoongi yang mulai berat menyentuh bibirnya.

'Ini gila..!' Yoona merasa tidak bisa menghentikan tangannya yang terus ingin menyentuh tubuh Yoongi. Dia harus menghentikannya sebelum pemilik tubuh indah ini semakin menggila.

Tapi saat Yoona sedikit menarik tangannya, dengan cepat Yoongi meraihnya dan balas membanting tubuh Yoona ke ranjang. Dia bahkan langsung mengurung Yoona di bawah tubuh besarnya.

"Kau pikir kau bisa mengatasinya?"

The Possesion of Yoona Lee (Part 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang