(Name) hanya pasrah duduk dengan tangannya yang di genggam erat oleh yukimiya, memang awalnya (name) tersipu dengan tindakan yukimiya. Namun setelah itu ia tepis karna belum terlalu yakin dengan perasaannya yang masih bimbang.
Yukimiya juga sama-sama bungkam dan terjadi lah keheningan tanpa ada yang ingin memulai topik. Tangan yukimiya yang tak kenal lelah itu terus mengelus lembut jemari jemari lentik (name) dan sesekali ia kecup sekilas. (Name) mengalihkan pandangannya kearah jalanan, tak ingin menatap wajah yukimiya yang malah akan membuatnya kembali tersipu.
Sudah lebih dari lima menit mereka berada di dalam mobil, entah kemana yukimiya akan mengemudikan mobilnya membawa (name). (Name) tidak berpikir aneh-aneh karna aura yang dipancarkan tubuh yukimiya itu positif dan green flag.
Yukimiya memberhentikan mobilnya di depan sebuah butik gaun pernikahan, (name) mengangkat satu alisnya heran dan menoleh menatap yukimiya. Belum sempat (name) bertanya yukimiya tersenyum dan menjawab seolah-olah telah membaca pikiran (name).
"Saya ingin cah ayu yang memilih gaun pengantin wanita nya." Yukimiya lalu keluar dan membuka pintu untuk (name).
(Name) berterimakasih pada yukimiya. Yukimiya lalu menjulurkan tangannya tepat dihadapan (name). "Mau gandengan?" Senyuman terpatri kembali di wajah tampannya.
(Name) terdiam sejenak lalu meraih tangan yukimiya dan digandengnya dengan ragu-ragu, yukimiya terkekeh kecil melihat (name) yang ragu-ragu. Mereka berdua pun masuk ke dalam butik itu. (Name) memulai memilih-milih gaun pengantin adat Jawa yang elegan.
(Name) lalu menyentuh salah satu gaun disana yang menarik perhatiannya, yukimiya yang melihat ketertarikan (name) bertanya dengan lembut. "Cah ayu, mau yang ini?"
(Name) mengangguk sekilas dengan rona merah samar-samar di pipi mulusnya. Yukimiya lalu mengangguk dan memberitahu pada pegawai disana bahwa mereka memesan gaun tersebut. Pegawai tersebut lalu meminta (name) mencoba gaunnya.
(Name) lalu mencoba gaun itu di dalam ruang ganti dan keluar, memutarkan tubuhnya dan menunjukan setiap detail gaun yang ia pakai pada yukimiya. Yukimiya tertegun melihat betapa ayu lan sampurna nya calon istrinya itu. Yukimiya mengangguk sebagai respon.
"Sangat cocok dengan mu. Bagaimana bisa seorang gadis bumi memiliki paras bak bidadari yang berada di khayangan." Yukimiya lalu mendekati (name) sambil tersenyum manis. Rona merah sepertinya kembali menjalar di pipi putih (name).
"Apa sakit?" Tanya yukimiya masih mempertahankan senyuman manisnya.
"Apanya yang sakit? Gaun nya nyaman kok." (name) menjawab dan membalas senyuman yukimiya tak kalah manisnya.
Yukimiya mengelus dagu (name) dengan ibu jarinya. "Bukan gaunnya. Tapi, memangnya tidak sakit ya jatuh dari khayangan ke bumi?" Gombalan yukimiya itu mampu membuat (name) salting brutal. Ya ampun, (name) tidak boleh sampai tantrum di hadapan yukimiya. Maklum, cegil.
(Name) yang sudah salah tingkah brutal itu memukul pundak yukimiya dan menutupi wajahnya dengan kedua tangannya. "Apaan sih kamu!"
Apaan sih kamu! Nah, menurut yukimiya yang kepekaannya diatas bumi itu paham bahwa kata 'Apaan sih kamu!' Itu adalah kalimat-kalimat dari cewek yang sedang salting brutal. Bukan seperti Aiku atau Shidou yang pintar gombal dan peka terhadap pasangan gara-gara memiliki mantan lebih dari seratus. Namun yukimiya peka terhadap pasangannya dan pintar menggombal itu ia dapatkan hasil dari belajar di buku. Yukimiya rela mengeluarkan uang lebih dari seratus lima puluh ribu demi mendapatkan buku tentang percintaan, ia lakukan semua itu demi (name).
Karna pada dasarnya, ini adalah pertama kalinya ia dekat dengan seorang wanita. Tampang nya saja yang kalem saat merayu (name), namun sesungguhnya dalam hati yukimiya juga berteriak girang dan salting tujuh keliling.
"Bojoku ayu tenan." Yukimiya tersipu dan mengelus pipi (name). Sepertinya objek yang sekarang sering yukimiya elus selain Nicky-Anak kucing- adalah pipi (name). Rasanya tangan yukimiya itu secara reflek bergerak menuju pipi (name) tanpa seizin pemikirannya.
(Name) tampak kebingungan, masih belum paham berbahasa Jawa. "Apa artinya?" Tanya (name).
"Istriku cantik banget." Jawab yukiya dengan semburat merah dipipinya dan senyuman manis.
Ujung bibir (name) berkedut karna menahan senyuman, ya ampun (name) ingin tersenyum lebar namun gengsi. "Boong!"
"Kenapa kamu menganggap ucapan saya berbohong?"
"Ya karna... Boong!" Jawab (name) sambil cemberut, bilang aja salting tapi gengsi.
(Name) lalu kembali masuk keruang ganti dan mengganti bajunya. Para staff yang bekerja disana kesemsem melihat keunyuan yukimiya dan kegengsian (name) yang tinggi. "Kamu gak milih?" Tanya (name).
"Tidak, saya sudah memilih dengan bapak saya." (name) hanya mengangguk mendengar jawaban yukimiya. Pria itu lalu membayar gaun (name), mereka lalu kembali ke dalam mobil. Dan yukimiya lalu melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.
"Jalan-jalan dulu mau?" Tanya yukimiya.
"Mauu."
Yukimiya tersenyum manis. Mobil milik yukimiya itu melewati sebuah taman bunga. Saat (name) melihat-lihat kearah taman bunga itu, alangkah terkejutnya saat ia melihat motor vario 150 modif nya itu malah dipakai oleh kaiser bukan malah dipakai oleh lara.
"Berhentiin mobilnya dulu, please!" (name) berteriak, yukimiya lalu menepikan mobilnya. (Name) langsung keluar dari mobil dan berlari kearah kaiser yangs sedang makan pecel lele dipinggir taman bunga.
"KAISER!" (name) memekik kesal dan menarik kerah baju kaiser, membuat pria itu tersedak makanannya.
"Apaan sih? Kangen lo sama gue?" Kaiser menyeringai arogan. (Name) lalu mengguncang-guncangkan tubuh kaiser dengan keras.
"Lara mana? Kenapa motor gue ada di lo sih?"
"Sakit anying." Kaiser melepaskan tangan (name) di kerah bajunya dan menggenggam nya erat. "Lara dijemput pacarnya. Jadi dia boncengan sama pacarnya." Jawab kaiser dengan seringai.
"Lo, disini jalan kaki?" Tanya kaiser masih menggenggam tangan (name).
"Nggak, gue sama seseorang."
"Sapa? Pacar? Gak mungkin, kan? Jones kek lo gak mungkin tiba-tiba dapet pacar awokawok." Kaiser terkekeh kecil dan semakin gencar mengelus tangan (name).
(Name) menepis tangan kaiser, lalu menjitak kepala pria itu. "Jones jones. Pacar Jeno gini lo bilang jones, digampar nih pake duit." (name) lalu mengeluarkan uang dua ratus ribu dari sakunya dan mengangkatnya ke udara berancang-ancang hendak menampar kaiser.
"Eitss, bales lho pake dompet gueeee." Kaiser menyeringai semakin lebar dan mengeluarkan dompetnya, ugh tebal sekalih isinya!
Mata (name) berbinar-binar senang dan mengangguk semangat. "Pukul aku! Pukul aku! Cepattt!! Gak, bercanda deng." (Name) lalu menetralkan ekspresi nya menjadi ekspresi datar, lalu ia ambil kunci motor di meja itu lalu berjalan ke arah motor vario kesayangannya.
"Terus gue pulangnya gimana?" Tanya kaiser. "Gojek, angkot." Jawab (name) dengan acuh tak acuh lalu menyalakan motornya dan mendekati mobil milik yukimiya.
Yukimiya yang menunggu diluar mobil sembari menyilangkan tangannya dan memantau (name) dari jauh menoleh melihat ia mendekat. "Motor kamu?"
"Iyah, bagus kan?"
"Bagusan punya saya." Canda Yukimiya terkekeh melihat raut wajah (name) yang menjadi cemberut seketika.
"Iya deh, aku tau." (name) mengerucutkan bibirnya, yukimiya terkekeh melihat betapa lucunya (name) saat ngambek.
Yukimiya lalu masuk ke dalam mobilnya tak lupa membuka kaca jendela mobilnya. "Cah ayu dulu yang jalan,"
(Name) terkekeh lalu menggerung-gerung kan motor vario nya, dan terciptalah bunyi yang tarik dari knalpot modif itu. "Balap?" Ajak (name) sembari menyeringai senang.
***
Tbc!
Aku up lebih cepat dehh hehe
Thank you yang udah mau bacaa 💐Papay and see u gengss
Jangan lupa tinggalkan jejak.
Vote dan komen kalian semangat kuu 💋
KAMU SEDANG MEMBACA
ODGJ (Orang dengan genetik jawa)
Fanfiction"Kalo mas lagi ngomong itu dengerin, jangan bengong atau malah liat kemana-mana." "Iya mas." "Iya iya doang padahal gak dengerin." "Iya ih, aku dengerin tau!" "Oh ya? Kalo kamu dengerin omongan mas, coba ulangi apa yang mas bilang tadi." ...