01. ˙K

68 14 61
                                    

Halloo bubbles, selamat pagii 🔥💥💥
Semoga hari kamu lancar dan menyenangkan ya.

Sebelum lanjut membaca, tinggalkan jejak kamuu di setiap chapter cerita ini dengan vote, komentar, share, dan tentunya memfollow semua akun media sosial aku agar kamu tida ketinggalan info tentang cerita ini.

Wattpad : grreesa
Instagram : grreesa4
Tiktok : grreesa
semua pfp sama kaya wp yaa.

Absen nama pena kalian disinii  👉🏻 👉🏻

Ramaikan komentar di setiap paragraf.

Happy Reading Bubbles ♥︎

••

Di bentala Kota Kembang yang penuh dengan gemintang, swastamita menjadi saksi utama akan bahana dan ratapan dari seorang wanodya dengan asma Katharina Seyara Airin, tepat pada tanggal dua puluh bulan kelima tahun dua ribu lima. Dengan harapan bisa tumbuh sebagai sosok wanita yang cantik, lembut, setia, welas asih, dan penyayang.

Karena hal itu, menjadikan Karina sebagai sosok yang menyukai tantangan dan memiliki kepribadian yang luwes. Dirinya ingin hidup dengan damai dan bersinar.

Kini wanodya yang kerap disapa Kayin ini mengembara ke tatar Yogyakarta untuk menjajaki asa hidupnya. Dirinya mulai menelusuri setapak menuju mahligai asa kala nirwana menyampaikan dama harsanya.

Di sinilah awal kisah dan petualangannya di mulai.

••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••

Ini kali pertamanya Karina pergi jauh meninggalkan kota asal kelahirannya demi melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Niat hati ingin melanjutkan pendidikan ke luar negeri, di Harvard University khusus Kedokteran — Harvard Medical School (HMS), tepatnya di Boston, Massachusetts. Sekolah kedokteran yang didirikan sejak tahun 1782 ini menarik perhatian Karina karena telah melahirkan banyak ilmuwan dan penemuan yang merubah dunia.

Namun harapannya pupus karena keinginan Karina ditentang oleh kedua orangtuanya. Mama Karina menyarankannya untuk melanjutkan pendidikan di Yogyakarta. Bukan tanpa alasan, hanya saja Mama Karina tidak ingin ditinggal jauh oleh sang anak, terlebih ke Amerika.

Yang ia tahu pergaulan disana sangat bebas. Ia tidak ingin putri sulungnya itu terjerumus ke dalam hal-hal yang negatif. Oleh karena itu, ia menyarankan agar Karina melanjutkan pendidikannya ke Yogyakarta. Di sana juga ada teman lama Karina.

Senandung terdengar seiring dengan langkah kecil Karina, seolah-olah menemaninya di malam yang cukup dingin ini.

Walau surya sudah menghilang di bawah garis cakrawala, jalanan yang Karina lalui masih ramai akan orang-orang yang sibuk dengan kegiatannya masing-masing.

Interaksi jual-beli, berkendara, bermain, berfoto ria, semua tak luput dari penglihatan Karina. Ia mengedarkan pandangan guna menikmati suasana baru di Kota yang akan ditempatinya selama beberapa tahun kedepan, mungkin?

Antara Aku, Kamu, dan JogjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang