Chapter • 36

120 8 0
                                    

PART 36

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

PART 36

Pernyataan Mada di akhir pertemuan mereka, membuat Adelio merenung, bahwa kepergian Annchi bukan karena kesalahan Mada saja.

Dia juga turut andil. Orang terakhir yang Annchi temui sebelum gadis itu tiba-tiba pergi ke Sydney dan membuat perasaan Annchi jadi runyam adalah dirinya. Keegoisannya pasti sudah membuat Annchi terbebani hingga memutuskan pergi.

Adelio ingin meminta maaf pada Annchi. Meminta maaf akan keegoisannya baik dulu maupun kemarin yang sudah memaksa Annchi menjadi kekasihnya dan bersikap angkuh bahwa Annchi akan menjadi miliknya. Juga untuk menjelaskan semuanya yang terjadi.

Untuk itu, di sinilah dia. Di depan sebuah bangunan tinggi bergaya industrial modern. Di tengahnya terdapat sebuah plang nama bertuliskan Folklore warna abu-abu metalik yang kontras dengan dinding bangunan yang berwarna hitam pekat.

Tempat ini diberitahu Kyra sesaat dia mendatangi tempat tinggal gadis itu.

Adelio tidak memberitahu Annchi mengenai kedatangannya. Alih-alih dia meminta alamat tempat tinggal Kyra pada Daka yang dia tahu tinggal di Sydney bersama Annchi.

Dan Kyra menunjukkan di sinilah Annchi berada. Sebuah kafe. Tempat yang membuat Adelio terkejut saat mendengar bahwa Annchi bekerja di tempat ini. Annchi yang dia tahu sama sekali tidak pernah melakukan hal seperti ini saat di Jakarta.

Dari bagian teras kafe yang dipenuhi bangku-bangku dengan banyak pengunjung, Adelio mencoba lebih mendekati bangunan.

May I help you?”

Dia dihampiri seorang pelayan wanita berpostur tinggi dengan rambut hitam legam. Mungkin dia menyadari Adelio seperti orang kebingungan.

No. Eum... yes,” Ucapannya sedikit tergagap, “But, I’m here to meet my friend.”

Oh. What’s your friend’s table number?” Pelayan itu bertanya karena jam makan siang memang membuat kafe begitu ramai.

No. I heard that she works here.”

Pelayan itu membulatkan mulutnya, “May I know her name?

“Annchi.”

“Annchi?” Pelayan tadi menelengkan kepalanya, terlihat bingung.

Sementara, Adelio harap-harap cemas. Apa dia salah tempat? Tapi, yang Kyra sebut benar kok, kafe Folklore dekat Queen Victoria Building.

I just know Ann. You mean that girl behind the bar? She is Ann that I know.”

Adelio mengikuti arah yang wanita itu tunjukkan. Kabar Annchi bekerja di kafe sudah cukup membuatnya terkejut. Sekarang dia harus dikejutkan lagi saat mendapati yang Annchi kerjakan ternyata adalah menjadi barista.

Revenge Partner • 97LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang