"Hmn....perbanyaklah konsumsi tablet darah, akan ku berikan tapi berjanjilah mengkonsumsi itu untuk setiap hari sekali oke" Natan merogoh sebuah kemasan tablet darah dari lemari obat, memberikannya ke seorang anggota militer yang sedang ia cek kesehatan fisiknya
Nampak bahwa anggota militer itu hanya terdiam dengan mata yang terfokuskan kepada Natan seorang, entah ia berjalan ke kanan ke kiri atau mendekat ia tetap menatap dokter itu tampa terganggu akan apapun
"Ekhem...selanjutnya nomor terakhir dalam hari ini, nomor 50" Natan panggil anggota lain yang harus ia periksa lalu datanglah Lesley, wanita yang tadinya menjemput kedatangan Natan di bandara
Anggota militer yang sedari tadi melihat Natan kini berdiri untuk memberikan hormat kepada Lesley lalu ia segera beranjak pergi dari sana "tuan!" Panggil Natan membuat anggota militer itu terdiam lalu menoleh
"Obatmu astaga...hhaha kenapa anda terlihat linglung sejak masuk ruang periksa?" Natan mendekat ke arah anggota militer itu lalu memasukkan kemasan tablet darah tersebut kedalam kantongnya yang terbuka
"Lain kali jangan lupa kancing kantong mu ya~" Bisik Natan pelan
"D-Dok.." Suara anggota militer itu sedikit bergetar karenanya
Natan jauhkan tubuhnya dari tubuh anggota militer itu sembari berkata "ah jangan lupakan pesan ku untuk meminum obatnya."
Sontak anggota militer itu kabur dengan wajah yang memerah "wow, anda sedikit 'nakal' ternyata" Tutur Lesley di sertai tepukan tangannya sebagai apresiasi
"Aku tersadar bahwa beberapa anggota militer gatal ingin menggoda ku, itu bentuk perlindungan diriku...membuat pelakunya merasa tergoda lalu malu dengan perasaannya sendiri sehingga ia memilih untuk menjauhkan diri dari sang korban", Natan.
Lesley memiringkan senyumannya sembari menjawab dengan nada sedikit mengejek "ya...bagaimana ya, wajah anda memang rupawan untuk seorang 'pria' bagaimana tidak gatal ingin menggoda coba"
"Berisik! Berikan tangan mu! Akan ku suntik alergi-"
"-Whoa! Bercanda dok! Ayolah kenapa harus suntik alergi?!" Lesley memotong ucapan Natan sebelum dokter itu benar benar mengeluarkan ampul berisi obat alergi dari kotak obat vaksin miliknya
"Cuman suntik alergi." Natan.
"Matamu cuman!" Lesley.
Sebagai informasi suntik alergi merupakan suntik yang paling paling menyakitkan, 11/12 dengan suntik varises (suntik untuk memperlancar pembuluh darah yang tersumbat) rasa sakit dan panas yang akan menjalar membuat siapapun yang di suntik akan menangis darah karenanya.
Cek kesehatan di sesi ini 80%-nya di gunakan untuk membicarakan tentang Aamon dan 20%-nya di gunakan untuk cek kesehatan. Entah itu masalahnya tentang masa lalu ataupun perihal yang gerangan benci, dan masalah personal lainnya.
Lagian toh, Lesley merupakan pasien pengecekan terakhir dan tidak terdapat apapun yang kurang dalam tubuhnya. Tidak masalah mengulur waktu bukan? Dan juga yang di bahas sedang terlelap dalam obat tidur seharusnya ia tidak merasakan efek telinga kepanasan dan bersin karenanya
"Ah dok...aku sedikit curiga ada yang usil dengan Aamon, biasanya ia akan mengkonsumsi satu buah pil Supresan dengan dosis tinggi lalu sembuh sehari kemudian. Tapi kali ini berbeda, feromonya tidak berhenti selama 3 hari ini...kebetulan aku suka menghabiskan waktu di UKS tempo hari dan sudah melihatnya bolak balik meminta pil Supresan kepada pihak UKS sebanyak 5 kali" Jelas Lesley secara tiba tiba
Mendengar hal itu membuat Natan menghentikan aktifitasnya yang sedang merapikan kotak perlengkapan cek kesehatan di sebelahnya "jadi kau melaporkan hal ini ke pihak komunikasi untuk segera menghubungi diriku?" Omega itu menutup kotak berisi alat pengecekan kesehatannya lalu duduk kembali di atas kursi
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is A Case [Amonat]
Hayran KurguSeorang Forensik yang bertemu dengan Ketua kepolisian. Cinta dan sebuah pekerjaan, dimana kedua hall ini sungguh susah untuk di satukan, Cinta itu kasus. Natan Parker, seorang ahli Forensik yang patah hati karena Alphanya meninggal dalam kasus pem...