Seorang pembunuh bayaran ditugaskan oleh atasannya untuk membunuh putra tunggal dari seorang konglomerat dengan cara menyamar menjadi seorang siswi SMA di SMA Santa Maria.
Pembunuh bayaran itu menggunakan nama sebutannya yaitu The Lady. Wanita lici...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
“Gimana perkembangan misi lo?”
Pertanyaan dari orang di seberang sana membuat Sonya terdiam. Perkembangan katanya? Sejauh ini perkembangannya adalah, Sonya merasa deg-degan bila berada di dekat Jarvis. Padahal selama ini Sonya tidak pernah merasa gugup jika sedang berhadapan dengan mangsanya.
Yang ada Sonya akan bersikap percaya diri, bersikap licik, tersenyum manis namun arti dari senyuman itu adalah senyum mematikan yang mampu menikam siapapun yang terpesona dengan senyuman cantiknya itu.
Ah lupakan! Sonya tidak ingin sombong terlebih dahulu karena kasus yang kali ini berbeda.
“Hallo? Sonya lo denger gue nggak sih?”
“E-hallo! Iya gue denger kok.” sialan! Sonya malah tampak terbata-bata, padahal Sonya sangat tahu kala Taavi adalah orang yang sangat peka terhadap apa yang terjadi kepada Sonya.
Dengan menunjukkan gelagat seperti tadi, Taavi pasti akan langsung sadar bahwa terjadi sesuatu yang mengganjal terhadap Sonya. Lihat saja.
“Ada masalah dalam misi lo?” nah kan! Benar apa yang baru saja Sonya katakan.
“Enggak.” Sonya menggeleng dengan cepat meskipun ia tahu kalau misalkan itu tidak akan ada gunanya karena Taavi tidak melihat gelengan kepalanya itu.
“You lied to me.”
“Lah kok lo nggak percaya sama gue? Sejauh ini misi aman-aman aja kok, nggak ada yang mencurigakan.”
“Misi emang berjalan dengan aman-aman aja dan nggak ada yang mencurigakan, tapi kalau misal ada masalah—”
Sonya memilih diam, Taavi makin dibuat bingung dan khawatir disana. Kenapa Sonya malah membicarakan hal yang aneh? Dan sekarang wanita itu tidak mengatakan apapun kepadanya, Sonya hanya diam membiarkan keheningan terjadi diantara mereka.
“Sonya?! Oke. Jarvis emang nggak bermasalah, tapi kayaknya lo yang malah jadi masalah disini. Jangan buat kekacauan, Nya. Atau lo bakalan mencoreng harga diri yang udah lo bangun selama ini, The Lady katanya, huh?”
“Brengsek?!” Sonya kali ini marah, serius. Ia tidak suka ketika Taavi mulai meragukan kamampuannya dalam menjalankan misi, ia tidak suka tatkala Taavi meremehkannya seperti ini.
Dan ia paling tidak suka ada yang menjelekkan nama The Lady dengan tidak hormat seperti apa yang barusan dilakukan oleh Taavi.
“Gue nggak suka kalau lo ngeremehin gue kayak gitu, Taavi. Lo pikir lo siapa bisa ngeremehin The Lady? Lo tuh ibaratnya cuma kucing kecil yang dari kecil gue rawat. Kalau misalkan gue nggak ngerawat lo, lo udah mati jadi bangkai busuk sekarang. Gue Anniki Da Sonya, nggak akan gagal dalam misi apapun.”