Di suatu kota kecil, hiduplah seorang anak kecil yang bernama William. Ini adalah hari pertama dirinya masuk ke sekolah menengah pertama. Sesampainya di sekolah, dia melihat seorang perempuan yang dikerumuni banyak murid-murid. Tapi William tampak tidak tertarik. Sepulang sekolah, William pulang jalan kaki. Tapi saat itu hujan. William membawa payung. Tapi dia melihat perempuan tadi merenung di pinggir danau dari taman kota sambil hujan deras turun. William menghampirinya dan memberikan payungnya pada perempuan itu. Akhirnya mereka berdua saling berkenalan, perempuan itu bernama Ara. Akhirnya William mengantarnya pulang. Ternyata Rumah William sebelahan dengan Rumahnya si Ara. Setelah itu, Ara mengucapkan terima kasih kepada William. William pun pulang ke rumahnya. Tampak William hidup sendirian.
Seketika William menjadi demam akibat terkena air hujan yang begitu deras. William yang tidak tahan dengan kondisinya terpaksa membutuhkan istirahat. Keesokan harinya, Ara mengetuk pintu rumah William. William yang kondisinya sudah mulai membaik pun memaksakan dirinya untuk pergi ke sekolah. Mereka pun berangkat berduaan. Ini lah membuat kedekatan diantara mereka berdua. Sesampainya di sekolah mereka sering mengobrol, bahkan mereka menceritakan kisah hidup mereka. William memiliki kisah hidup yang sangat kelam. Dia adalah seorang anak tunggal yatim piatu. Dia ditinggal kedua orang tuanya semenjak dia masih berumur 10 tahun. Nenek dan kakeknya ingin merawat William namun jarak memisahkan diantara mereka. Ditambah lagi tiada satupun saudara William yang ingin merawatnya yang memaksanya untuk hidup mandiri. Setiap harinya dia biasanya menggunakan uang orang tuanya untuk membayar biaya hidupnya namun, dia harus mencari pekerjaan sejak umur segitu. Akhirnya dia menjadi seorang penulis cerita dibantu oleh guru bahasa indonesianya.
Tidak kalah kelam, Ara juga memiliki kisah hidup yang juga sangat kelam. Dia memiliki keluarga yang tidak baik. Ibunya cerai dengan ayahnya karena Ibunya ketahuan selingkuh. Alhasil, Ara tinggal dengan ayahnya. Karena banyak masalah hidup, ayahnya memutuskan untuk bunuh diri. Alhasil Ara dirawat oleh neneknya.
Setelah menceritakan itu mereka tahu mereka memiliki nasib yang sebelas dua belas. Bukannya ikut sedih, William justru menghibur Ara. Bahkan William sempat menggombal Ara. Ara yang terhibur pun senang. William pun juga senang. Saat jam istirahat, William ke kamar mandi dan berpikir bagaimana dia bisa mengajak Ara pacaran. Walaupun awalnya malu-malu tapi akhirnya dia memberanikan dirinya. Dia pun menggombal Ara lagi dan lagi sampai Ara malu. Lalu, William bertanya apakah Ara ingin menjadi pacarnya. Ara pun menyetujuinya dan mereka resmi menjadi sepasang kekasih.
Sepulang sekolah, Ara pun mengajak William untuk ke rumahnya. William pun menyetujuinya. Di rumah Ara, William di sambut oleh neneknya Ara dengan ramah lembut. William pun membalasnya dengan sedemikian rupa. Lalu mereka berbincang mengenai perestuan mereka berpacaran dengan neneknya Ara. Awalnya neneknya Ara tidak menyetujui, karena William dianggap memiliki sifat yang masih ke kanak-kanakan yang ditakutkan William tidak bisa menjaga Ara. Namun William meyakinkan neneknya Ara. Akhirnya nenek itu menyetujui hubungan diantara mereka, namun mereka masih membutuhkan restu dari sang kakek dan neneknya William.
William pun menelefon kakek neneknya dan meminta restu padanya ditemani dengan Ara dengan neneknya. Neneknya William tidak menyetujui hal itu, mereka menganggap William masih kecil dan masih membutuhkan belajar. Namun kakenya William menyetujui hal itu dan meyakinkan neneknya William. Alhasil neneknya William juga menyetujui hubungan mereka.
Hari demi hari mereka jalani bersama walaupun banyak masalah yang mengganggu hubungan mereka, namun mereka masih bisa mempertahankan hubungan mereka. Hari libur pun telah tiba, William mengajak Ara untuk jalan-jalan bersama neneknya ke mall. Ara dan neneknya menyetujuinya. Mereka pun naik mobil driver pergi ke mall. Di mall, neneknya Ara membiarkan cucunya bersama William untuk bersama selagi menikmati kopi yang ia beli dari toko kopi. William dan Ara pun pergi keliling mall. Ara pun ingin membeli banyak baju. William pun memberikannya untuk Ara.
Sore hari pun tiba, William mengajak neneknya Ara dan Ara untuk makan bersama di restoran. Neneknya Ara terkejut karena baru kali ini, dia melihat seorang William mengajaknya dan mentraktirnya makan di restoran. Neneknya Ara pun terharu dan akhirnya mereka makan malam di mall itu. Pada malam harinya, mereka pun pulang. Neneknya Ara mengizinkan William untuk tinggal di rumahnya. William pun berterima kasih kepada neneknya Ara.
Di rumahnya Ara, William pun di sediakan sebuah ruangan tidur oleh neneknya. William pun tidur, namun Ara pun mau tidur satu kamar dengan William dan mereka tidur bersama. Keesokan harinya, neneknya Ara dan Ara pun memasak di dapur, William tampak tidur dengan pulas karena kelelahan. William pun dibangunkan oleh Ara. William pun diajak makan oleh neneknya Ara. Akhirnya mereka makan.
Siangnya, William pun kembali ke rumahnya. Dan itulah puncak hidup harmonis mereka. Tapi semua itu berubah saat semester dua. Saat itu Ara memiliki teman yang baru. Disitulah Ara pun dengan dengan temannya dan temannya menjadi bestienya. Pada saat jam istirahat, William mengajak Ara untuk ikut ke kantin namun, Ara lebih memilih untuk menghabiskan waktunya bersama bestienya. William yang kebingungan akan sifat dari Ara yang berubah pun berpikir positif. Disisi lain William cemburu juga karena Ara sekarang lebih dengan bestienya daripada dirinya. Ditambah lagi bestienya Ara itu soft boy. William pun semakin cemburu. Karena terlalu fokus sama bestienya, Ara pun jadi mengasingkan William dan menjadi dekat dengan bestienya seperti orang pacaran. William yang merasa dikhianati akhirnya berusaha melupakan Ara. Namun dia tidak bisa.
Beberapa tahun kemudian William pun sekarang menjadi penulis novel yang dikenal banyak orang. Kini neneknya Ara sudah tiada. William bertumbuh menjadi pria yang baik hati. Saat di mall, William bertemu kembali dengan Ara, namun sekarang pembicaraan mereka sudah agak canggung, William pun baru menyadari bahwa Ara sudah menikah dengan Bestienya dan memiliki anak. William pun dengan berat hati mengikhlaskan Ara.
- Tamat -
KAMU SEDANG MEMBACA
Persahabat yang menjadi Cinta, Cinta yang berakhir Keikhlasan
RomanceKisah yang menceritakan pertemuan tak terduga antara William, seorang anak yatim piatu yang hidup mandiri, dan Ara yang mengalami keretakan keluarga. Mereka berbagi kisah hidup yang kelam namun menemukan kebahagiaan sementara dalam hubungan mereka...