"Abang!" teriak nayla dari dapur.
"Mama jangan teriak-teriak, masih pagi" Bocah sepuluh tahun tahun itu duduk di kursi kursi sambil meminum susu.
Nayla tersenyum sambil membawa empat butir telur mata sapi "iya adek" ucap nayla menaruh piring yang berisi telur itu di meja.
Nayla mendesah berat mendongak ke lantai dua, tapi tidak ada tanda-tanda kemunculan anak sulung dan suaminya.
"Adek, mama bolah minta tolong nggak?" shakala mengangguk "boleh" ucapnya.
Nayla tersenyum "adek tolong panggilin abang ya, nanti biar mama yang manggil papa" ujarnya.
Shakala mengangguk lalu bangun dari kursinya berjalan menaiki anak tangga untuk memanggil sang kakak, gerald. Nayla tersenyum bangga melihat anaknya yang masih berumur sepuluh tahun tapi sudah mandiri, mulai dari bangun pagi, mandi dan memasang seragam sekolahnya dengan sangat rapi.
Sedangkan anak pertama-nya frenkie gerald aldrich walaupun ia menjabat sebagai ketua OSIS di sekolahnya dan di kenal sebagai anak yang disiplin dan tepat waktu. tapi tidak dirumah gerald tergolong sebagai anak remaja yang pemalas dan suka bangun terlambat.
"Abang!" Panggil shakala sambil megetuk pintu.
Shakala menunggu selama beberapa detik namun tidak ada jawaban membuat jari kecilnya kembali mengetuk pintu "abang!" Panggilnya lagi dengan suara yang lebih kencang.
"Iya, ka. masuk" suara dari gerald membuat shakala menghela nafas lega, tadinya ia berpikir bahwa gerald belum bangun tidur.
"Abang masang berapa alaram?" Tanya shakala yang menatap gerald yang terlihat sibuk memasang seragam sekolahnya.
"Mama kemana, kenapa nggak bangunin abang?" Tanya gerald tanpa menoleh.
Shakala menggeleng-gelengkan kepalanya "mama sibuk, lagian abang kan udah gede kenapa harus nunggu di bangunin" shakala menatap gerald tak habis pikir.
Walaupun umurnya yang terbilang masih bocah namun shakala sudah cukup berpikiran dewasa bahkan kadang-kadang ia lebih dewasa daripada gerald, buktinya sekarang. ia sudah memakai seragam lengkap dan rapi sedangkan gerald... ia masih sibuk memasukkan bajunya ke dalam celananya.
"ABANG, ADEK, CEPETAN TURUN!" teriak nayla dari bawah.
"abang ayok" Ucap shakala.
"Iya, bentar" Gerald menyambar tas miliknya lalu merangkul shakala "ayok" ajaknya.
"Ckckck, rambut abang berantakan sekali" ujarnya lalu berjalan lebih dulu ketika gerald melirik kaca dan merapikan rambutnya.
****
"Empat hari lagi al lo harus siap" Ucap gavriel mengingatkan
Gerald mengangguk santai "iya, gue inget"
"Oowh, ya. lo semua tau basco nggak?"
"Basco?" felix menoleh.
Gavriel menghela nafas berat "rival gue dulu" ucapnya.
"Oowh, basco yang badanya gede itu ya" ergino menerka-nerka sambil membayangkan wajah basco.
"Keker" Koreksi aslan.
Ergino berdecak "sama aja lan, aslan!" cetus nya.
"Sama pala lo"
"Emangnya kenapa?, bukanya di udah berhenti balapan"
KAMU SEDANG MEMBACA
Two twilight (HIATUS)
Dla nastolatkówDijadikan musuh oleh ayah sendiri itu bukanlah kemauan ataupun pilihan, itu adalah takdir, takdir yang tidak bisa seorangpun yang mengubahnya. Fayyana shazana adhiyaksa, gadis cantik yang sebentar lagi berusia 18 tahun. gadis pemberontak sekaligus...