Pagi ini terlihat sangat cerah, matahari sudah berada di posisinya, menerangi setiap penjuru dunia. Sementara itu seorang gadis dengan jalan yang sedikit sempoyongan memaksa berjalan dengan tas yang ada di pundak nya.Nata terlihat sangat pucat, memang dia sekarang sedang tidak enak badan, tapi dia memaksakan bersekolah untuk membawakan Ajie makanan, karena dia tau kalau Hera sedang berada di luar kota, dia takut jika Ajie tak mengisi perutnya sama sekali, karena memang kebiasaan lelaki itu tidak akan makan jika tidak ada yang menyiapkan nya.
Nata berjalan tertatih tahit merasakan kepala nya yang berdenyut, bahkan pandangan nya sudah sedikit buram.
Hingga akhirnya kaki jenjang nya menapaki kelas milik Ajie. Tak lupa Nata meminta izin kepada ketua kelas untuk mengizinkan nya masuk." Taa, Lo sakit ya? Muka lo udah kayak mayat idup aja, pucet banget". Tanya Adit si ketua kelas ketika melihat Nata tidak seperti biasanya, biasanya Nata datang dengan senyum yang mengembang tapi sekarang wajah nya sudah seperti adonan kueh.
Nata hanya tersenyum mendapat pertanyaan itu.
Dan malah balik bertanya." Ajie ada?".
" Ada tu di dalem".
" Ya udah aku masuk dulu ya ".
Adit hanya mengangguk sebenarnya dia tau apa yang akan terjadi selanjutnya. Tapi sudah biasa dengan hal itu membuatnya tidak bisa berbuat apa-apa, apa lagi dia hanya ketua kelas dan tidak mau mempunyai urusan dengan Ajie.
Nata melihat Ajie sedang berbincang dengan teman-temannya, tapi dia tidak menjumpai keberadaan Anggara, kemana lelaki itu?. Ahhh masa bodo, tujuan nya kesini hanya untuk memberikan makanan ini untuk Ajie.
" Mau ngapain Lo".
Tanya Ajie ketus ketika melihat Nata yang mendekat ke arah nya." Kamu belum makan kan? Ini aku bawain makanan buat kamu". Ucap nya dengan senyuman di bibir nya walaupun bibir nya terlihat sangat pucat.
Ajie memandang malas kotak pemberian Nata.
" Udah berapa kali gue bilang sama Lo, gue gak mau makan makanan dari Lo , gue gak SUDI!!!!". Ucap nya dengan menekan kalimat terakhirnya.
" Kamu makan ya, aku tau bunda lagi ga ada di rumah, kamu gak bakal telaten sama diri kamu sendiri, makanya aku bawain makanan". Ucapnya yang masih tersenyum pucat.
" Taa lu gak papa? Lu lagi sakit ya?". Tanya Chandra yang melihat wajah Nata yang pucat seperti mayat hidup.
" Ga papa Chan, cuma kecapean aja".
" Sekarang mending Lo pergi dari sini, gue eneg liat Lo yang sok baik".
" Kalian jangan percaya sama muka dia, sok polos tapi sebenernya pembunuh". Ucap nya pedas
Nata menggelengkan kepalanya, berapa kali dia katakan bahwa bukan dia pelaku nya?.
" Berapa kali aku bilang sama kamu bukan aku pelakunya?". Tanya nya parau.
Ajie menatap malas wajah Nata yang sangat menyebalkan baginya.
" Lo pergi dari sini atau gue seret Lo keluar dari sini".
Nata menggeleng, dia hanya ingin melihat Ajie mengisi perutnya, dengan itu dia akan tenang.
" Gak, aku gak akan pergi sebelum kamu makan". Keukeh nya.
" Lo emang keras kepala ya". Ucap Ajie yang mulai jengah dengan Nata kemudian mengambil paksa kotak makanan di tangan Nata dan dengan tega nya melemparkan tepat kedalam tong sampah di dekat papan tulis.
Nata memandangi kotak makanan nya yang sudah dia siapkan susah payah di buang begitu saja oleh Ajie.
" Kamu bisa gak sih sekali aja hargain aku?".
" Aku cuma pengen kamu makan biar kamu gak sakit".
" Aku khawatir sama kamu jie".
KAMU SEDANG MEMBACA
JIEENATA [ END ] √
ParanormalAjie Ramazidhan Maheswara. Semua orang juga tau selama ini Ajie Sangat membenci Nata yang notabene nya adalah kekasih nya sendiri dan malah mementingkan mantan nya, Siffa. Hingga suatu fakta terungkap yang membuat nya seperti kehilangan sesuatu di h...