JieeNata 24 ( keributan)

395 9 0
                                    


Sudah merasa baikan, Nata kembali bersekolah setelah izin 3 hari karena sakit.

Gadis itu berjalan dengan wajah sumringah membayangkan wajah Nisa yang terkejut dengan kehadirannya, Karena memang dia memberi tahu Nisa bahwa dia masih tidak bisa sekolah karena masih merasa pusing.

Tapi saat berada di koridor banyak sekali tatapan tak sedap yang di layangkan padanya. Nata hanya acuh melihat itu, dia hanya malas meladeni orang-orang yang bahkan tidak dia kenali.

" Hati-hati guys, ada pembuli".
" Iya tuh awas jadi korban selanjutnya".
" Gak nyangka si Nata itu suka ngebuly".
" Emang bener ya kabar itu?".
" Iya, gue liat di akun gibah sekolah katanya Siffa habis di buly habis-habisan sama si Nata gara-gara Siffa Deket sama Ajie".

Begitulah kira-kira ucapan yang Nata dengar di sepanjang koridor itu. Nata mengkerut kan dahi nya ketika mendengar kata " pembuly".Bahkan dia tidak pernah membully siapa pun.

Sesampainya di kelas Nata di suguhi oleh pandangan tak sedap dari teman kelas nya, Nata menaikan satu alisnya Ketika melihat tatapan dari teman-temannya.

" Nata".

Nata membalikan badannya ketika mendengar namanya di panggil oleh seseorang.

" Bilang sama gue berita ini gak bener".

Lagi-lagi Nata di buat heran dengan pertanyaan itu. Sebenernya berita apa yang membuat dirinya seperti di intimidasi ini.Nisa membiarkan ponsel nya kepada Nata. Nata terkejut ketika melihat Vidio dimana dia memukul dan menampar Siffa dengan brutal, dia juga melihat Siffa yang sangat acak-acakan Sangat berbeda dengan kejadian kala itu .

Nata heran kenapa Siffa terlihat sangat parah, padahal waktu itu Siffa hanya mendapat Pukulan dan tamparan darinya. Dan di Vidio itu hanya memperlihatkan di mana dia memukul dan menampar nya saja tanpa ada bagian dimana Siffa yang memulai duluan mengatakan bahwa ibunya hanya memiliki satu ginjal.

" Nis, percaya sama gue, gue gak mungkin ngelakuin hal itu tanpa sebab".

" Lo yakin Taa?, Terus kenapa dia punya buktinya?". Tanya Nisa yang berkaca-kaca tak menyangka sikap Nata yang tidak dia ketahui.

" Gue  tau Lo benci sama dia tapi apa hal ini yang harus Lo perbuat?".

" Lo bakal setuju sama tindakan gue kalok Lo tau ucapan dia yang udah buat berita gak bener tentang ibuk gue." Jelasnya dengan wajah datar mengingat perkataan Siffa kala itu.

" Gue kecewa sama Lo Taa". Ucap Nisa kemudian berlari meninggalkan kelas itu dengan air mata nya.

" Nissa.. Nis dengerin gue dulu". Ucap Nata kemudian mengejar Nisa yang berlari.

Nata mengehentikan larinya di pinggir lapangan ketika tidak menjumpai keberadaan Nisa.

Nata membalikkan badannya ketika dia merasa ada yang mencekal tangan nya.

" Plakkkk".

Tamparan keras lolos ke pipi mulusnya. Sangat keras hingga membuat nya sedikit oleng.

" Lo itu benar-benar keterlaluan ya".

" Setelah Lo mau bunuh Siffa di hutan sekarang Lo buly dia? Lo emang nyari masalah".

Ucap Ajie yang terlihat sangat emosi. Dia tau kenapa Ajie Sangat marah padanya, pasti Ajie sudah melihat berita yang tak benar itu.

" Kalok kamu tau alasan aku mukul dia apa kamu bakal belain aku jie?". Tanya nya

" Gue ga Nerima apapun alasan dari Lo, kalok Lo berani kasar sama Siffa sama aja Lo nyari masalah sama gue".

" Tunggu jie aku bisa jelasin".

" Gak usah banyak omong, gue bakal kasih Lo pelajaran".

Ucap Ajie yang seperti kesetanan hanya karena Siffa di kasari oleh Nata, Siffa juga berada di samping Ajie dengan wajah yang memelas tapi Nata tau itu semua hanya tipu daya nya saja.

(Sementara itu di ruang kepala sekolah)

"Baiklah, selamat bergabung di sekolah ini, ini kartu pelajar kamu, dan kamu silahkan ke kelas kamu. Ayo ikuti saya".
Ucap kepala sekolah itu kepada siswa baru itu.

" Anggara".
" Kemari sebentar".

Anggara yang sedang berjalan menolehkan kepalanya ketika seseorang memanggil namanya, kemudian dia tersenyum kepada orang yang sudah memanggil nya itu.

" Ada yang bisa saya bantu pak?".
Tanya nya sopan

" Dia anak baru disini, jurusannya sama kayak kamu dan sepertinya sekelas juga sama kamu, kamu TKR 2 kan?".

Anggara mengangguk membenarkan ucapan kepala sekolah nya itu.

" Karena wali kelas mu sedang berhalangan hadir, jadi saya minta tolong ke kamu bawa dia ke kelas, dan bila perlu kenalkan dia ke teman-teman mu, dia murit baru disini". Jelas kepala sekolah itu

" Baik pak".
Ucap Anggara singkat kemudian melihat ke arah siswa baru itu kemudian tanpa bicara Anggara berjalan duluan tanpa mengajak si murit baru itu.

Tanpa di suruh pun murit baru itu seperti mengerti arti tatapan dari Anggara Barusan, kemudian mengikuti langkah laki-laki itu.

" Itu kenapa ribut-ribut".
Ucap Anggara ketika melihat keributan di tengah lapangan, bahkan banyak murid yang melihat pertikaian itu.

Anggara membulatkan matanya ketika melihat Ajie yang seperti nya sedang menghakimi Nata.

"Itu kan Nata, Lo tunggu disi.." belum selesai menyelesaikan katanya Anggara terkejut ketika melihat Siswa baru yang tadi mengekori nya berlari kencang menuju Nata dan Ajie yang sedang bertikai.

" Ajie stop.... Cuma karna cewek gak tau malu ini kamu tega sama aku". Ucap Nata yang pergelangan tangannya masih di tarik oleh Ajie entah mau di bawa kemana.

" Lo emang bener-bener ya".

Ajie marah ketika mendengar Nata mengatai Siffa tidak tau malu, lalu tangan kekar nya mengangkat ke udara ingin menampar pipi Nata. Nata memejamkan matanya seakan tau apa yang akan selanjutnya terjadi.

Nata membuka matanya, tak merasakan apa-apa, dia memandang tangan Ajie yang akan menampar nya sedang di cekal oleh seseorang. Ajie juga begitu, tiba-tiba ada yang menahan tangan nya, dia melihat siapa pelaku yang sudah berani menghalangi aksinya.

Nata terdiam ketika melihat siapa yang sudah menahan tangan Ajie.

" Kaisar?".

******************

Yang lupa Kaisar itu siapa ada di prat 16 .....

Bukan cuma Nata yang kepalanya mau meledak, aku juga.

JIEENATA [ END ] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang