ii. ruang kosong yang gelap

38 4 0
                                    

Seoul, 14 Februari 2019, 09:37 WKS.

senyuman hanni berganti menjadi teriakan panik.

"KAK! DIBELAKANG KAK!"

jungkook menyipitkan matanya, sebelum mencerna dengan melihat gerak bibir sang adik dari jauh, kepalanya menghantam sesuatu, dan tubuhnya oleng sebelum sepeda yang diayuhnya jatuh ke aspal.

hanni membulatkan matanya, tubuh jungkook dibawa begitu saja dengan satu tangan entah oleh siapa, melihat jungkook yang diam saja tanpa memberikan perlawanan sedikitpun, hanni yakin kakaknya pingsan. karena dia sempat melihat kejadian dimana pria bermotor dengan helm hitam tersebut menyamai laju motornya dengan sepeda jungkook dan memukul kepala jungkook dari belakang dengan helm lain yang dibawanya.

sepeda motor bergaya sport tersebut membelokan arahnya ke kiri, hanni dibuat jantungan karena motornya hampir menabrak taxi. tak peduli dengan toko roti yang harusnya dia mengambil jalan ke kanan.

hanni mencoba mengayuh sepedanya sekuat tenaga, hanya untuk melihat plat nomor motor yang telah membawa kakaknya dengan mudah. namun nihil, sepeda motor tersebut bahkan tak mempunyai platnya di belakang maupun di depan.

keringat sebesar biji jagung menuruni pelipisnya, menelan saliva kuat kuat ketika melihat jungkook dibawa dengan satu tangan dan motor tersebut kembali memasuki gang sempit, takut karena jungkook bisa kapan saja jatuh dengan dibawa sedemikian rupa— menurutnya.

ketika hanni sampai di belokan, dia melihat sepeda motor yang membawa jungkook lebih dulu masuk ke dalam gang, dan ajaibnya jungkook telah memakai helm juga duduk di jok motor meski dalam keadaan pingsan. hanni bisa sedikit lega, setidaknya jungkook tidak dibawa seperti tadi.

"kak jungkook!" hanni berteriak keras, memanggil nama jungkook agar terbangun dari pingsannya. namun sia sia, darah yang mengalir dari pelipis kepala jungkook menandakan, bahwa dia tak bisa dengan mudah begitu saja terbangun dari pingsannya.

meski begitu, netra jungkook masih sempat menangkap pemandangan dari jauh, sepeda merah muda hanni dibiarkan begitu saja beradu dengan aspal, hanni terduduk  sambil menutup mulutnya—menangis.

"mmh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"mmh.."

jungkook merasakan samar samar kepalanya berdengung disertai rasa perih karena rasanya ditekan sesuatu. pandangannya buram, ia mengalihkannya ke depan, membuat seseorang di depannya menghentikan kegiatannya— membersihkan cairan merah berbau anyir tersebut dari pelipis jungkook.

"aw aw aw, bangsat. perih banget!"

jungkook mengumpat, ketika rasa perihnya kembali datang. ketika jungkook berniat memegang luka yang ada di kepalanya, ia baru tersadar kedua tangannya diikat oleh tali.

pandangannya sudah semakin jelas. jungkook menoleh ke kanan dan kiri, tetapi apa yang dilihatnya tetap gelap. jungkook berfikir memang pada dasarnya ruangan ini tak mempunyai lampu atau apa saja yang dapat membuat ruangannya menjadi lebih terang.

return back | tk [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang