Kelas Bahasa Prancis ku sudah berlangsung 20 menit yang lalu. Namun Mrs. Catherine belum juga datang. Sudah seminggu aku sekolah disini. Dan sudah ada beberapa orang terutama gadis yang mendekati untuk berteman denganku. Tapi di balik itu semua aku tahu apa motif mereka mendekatiku. Tentu memanfaatkanku agar mereka bisa dekat dengan kakak-kakakku. Mereka selalu memohon padaku meminta nomor telepon kakakku, bertanya bagaimana tipe cewek kakakku, dan lain- lain. Tapi semua itu tidak aku hiraukan. Aku hanya bilang aku tidak tahu, aku tidak punya. Ya begitulah. Aku jadi malas mencari teman jika semua hanya memanfaatkanku seperti itu. Begitu susah ternyata menjadi adik artis terkenal.
"Ekhm, ekhm." Seseorang di sampingku berdehem. Dia memakai kacamata dan memakai bando di kepalanya. Ya, bisa dibilang nerd. Tapi sepertinya dia sangat banyak bicara.
"Ya?" Jawabku.
"Kau Gabriella Johnson kan?" Tanyanya.
"Ya, memangnya kenapa?"
"Oh, perkenalkan aku Emily, Emily Camp." Ucapnya sambil menjulurkan tangannya.
"Oh, ya. Hi, Emily."
"Bagaimana kau tau namaku?" Tanyaku.
"Oh, tentu. Semua orang di sekolah membicarakanmu. Lihat saja twittermu, pasti followers mu bertambah."
Benarkah? Akhir-akhir ini aku memang jarang membuka twitter. Aku mengambil iphoneku dan membuka twitter. Ya, benar. Followersku bertambah dan juga banyak mention yang bagus dan ada juga yang tidak enak. Jadi aku sudah punya haters. Huh. Kasihanilah aku Tuhan.
"So, bisakah kita berteman? Kurasa kita bisa menjadi teman baik." Ucap Emily sambil tersenyum.
Apakah aku menerimanya sebagai teman? Kurasa dia berbeda dengan yang lain. Tidak memanfaatkanku seperti yang lain mungkin.
"Ya, sure." Jawabku dan melontarkan senyum.
"Great, I'm so happy. Asal kau tahu aku adalah fans kakakmu tepatnya One Direction. Tapi tenang saja Gab, aku tidak seperti yang lain. Aku tulus berteman denganmu. You can trust me."
"Oh, ya. I trust you."
Kriingg. Kriingg.
Bel pulang berbunyi. Aku langsung menuju parkiran. Dan kakakku sudah ada disana terlebih dahulu.
"Hei, Gab. Cepat masuk mobil." Ucap Michael.
Aku ikut mobil Calum karena aku tidak ingin mencari masalah dengan Luke. Ya disini, di mobil Calum, ada Calum tentunya, Connor yang duduk di depan, dan ada Michael di sampingku. Berarti Bradley bersama Luke.
"Gab, apa kau sudah punya teman?" Tanya Michael.
"Ya, dia lebih baik dari yang lain. Yang hanya memanfaatkanku untuk dekat dengan kalian." Jawabku.
"Seperti apa dia? Apa dia cantik?" Tanya Calum.
"Aku bilang dia itu nerd tapi dia sangat banyak bicara."
"Kasihan sekali kau, Gab. Mendapat teman nerd." Ledek Michael.
"Tidak, aku senang. Daripada berteman dengan gadis cantik yang hanya memanfaatkan aku lebih baik berteman dengan gadis nerd yang tidak akan memanfaatkanku."
"Ya, dia benar, Mike." Ucap Connor.
Sesampainya di rumah, aku langsung mandi karena badanku terasa sangat lengket.
"Gab, cepat ke bawah dan kita makan." Ucap Harry. Kakakku yang paling indah matanya. Hehe. Aku selalu terpikat jika menatap kedua matanya itu. Gab, kau berpikir apa sih.
"Okay." Jawabku.
Setelah selesai mandi, aku langsung ke bawah seperti apa yang diperintahkan Harry tadi. Semua sudah ada di meja makan. Aku duduk di samping Luke. Hanya itu kursi yang kosong. Biarlah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brothers Conflict
FanfictionWARNING : SEBAGIAN PART DI CERITA INI DI PRIVAT Bagaimana jika kamu mempunyai kakak-kakak yang ganteng dan terkenal? Inilah yang dialami salah seorang gadis yang merupakan anak bungsu dari keluarga musisi besar. Disinilah terjadi konflik persaudaraa...