KOS #29

298 6 2
                                    

No sider gezzz
Sorry banyak typo

Budayakan vote dan komen ya.
Karena amat berarti bagi otor.

Banyak yg baca tapi votenya minessss.

Tolong kerjasamanya.
Cuma vote aja koq ga lebih supaya bisa menghargai karya otor.

Xiexie.

♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧

Author pov.

Louise dengan kecepatan penuh membelah udara untuk ingin segera menemui Anna. Karena saat ini Anna membutuhkan dirinya bukan yang lain.
Tanpa mencari tahu dan berlama-lama Louise sudah mengetahui dimana kamar Anna.
Senyuman tak luntur dari rahang tampan Louise seakan mewakili perasaanya saat ini.

Alih-alih pergi menemui Anna dahulu ia malah pergi kedapur istana.
Semua maid terheran apa yang terjadi kepada pangeran tampan dari kerajaan Titanoz itu.

"Apa yang membuatmu bahagia Pangeran?" Tanya salah satu maid yang biasa melayaninya.
"Gadisku sedang hamil anakku. Aku sangat bahagia." Terang Louise.
"Maksud Pangeran Nona Anna?" Kepo Maid.
"Benar sekali, tolong sekalian siapin makanan paling bergizi untuk Anna dan anakku." Titah Louise.
"Baik Pangeran." Jawab Maid.

●●●

Sementara itu ketegangan melanda kamar inap Anna. Suasana mencekam tatkala Anna menolak untuk segera menikah dengan Nathan.

"Kita menikah lusa Anna." Desak Nathan.
"Gue ga mau nikah sama loe." Skarkas Anna.
"Kamu ga mau kan, anak ini lahir tanpa seorang ayah?" Tanya Nathan.
"Tentu saja, asalkan bukan sama loe. Gue ga sudi." Desis Anna.
"Kita tetap akan menikah dengan atau tanpa persetujuan kamu." Cicit Nathan.
"Loe emang bangsat ya, niat banget nikahin gue demi perusahaan Papa. Gue yakin Papa ga bakal ngasih perusahaannya buat loe apapun yang terjadi." Sela Anna.
"Kamu pikir mereka tahu ini anak siapa?" Tunjuk Nathan pada perut rata Anna "aku katakan ini anakku. Mereka takkan percaya jika kamu mengatakan aku bukan ayahnya. Itu mustahil Anna, mereka lebih percaya aku ketimbang gadis ingusan seperti kamu." Imbuh Nathan.
"Wow indah sekali drama loe om. Gue sampe terharu saking muaknya cerita dusta loe itu. Tapi perlu diingat, orangtua gur lebih percaya anaknya ketimbang orang asing seperti loe." Skak Anna.

Pintu terbuka muncullah orangtua Anna dan juga Nathan secara bersamaan.

"Paaa, Anna menolak untuk menikah denganku, aku hanya ingin bertanggungjawab." Dusta Nathan.
"Nooo Papa, jangan dengerin omongannya." Seru Anna.
"Kamu harus segera menikah Anna!" Titah Armand.
"Aku ga mau paa." Tolak Anna.
"Sayanggggg, kamu tetap harus menikah, biarkan Nathan bertanggung jawab atas perbuatannya. Kamu ga mau kan melahirkan tanpa status yang jelas." Bujuk Rina.
"Maaa." Pekik Anna.
"Mereka benar kalian harus menikah." Ujar Silvia.
Anna merosot setelah mendengar ucapan Mamanya.
"Lusa kalian menikah secara keluarga tidak ada bantahan lagi." Cicit Armand.
"Paaaaa. Aku ga mau nikah sama dia paa. Dia bukan ayah biologis anak yang aku kandung." Ucap Anna saking frustasinya.

"Mungkin dengan mengatakan kebenarannya pernikahan ini tidak akan terjadi. Gue ga mau." Batin Anna.

"Apaaaaa?" Pekik Armand geram.
"Sayang. Kamu jangan bercanda. Ini masalah serius Anna." Tegur Silvia.
"Kebohongan macam apa kamu buat Anna." Sela Nathan.
"Aku serius Maa, Paaa." Ujar Anna dengan air mata yang mengalir deras.
"Om, tante itu hanya alibi Anna untuk membohongi kita semua. Aku mau bertanggung jawab." Cicit Nathan.
"CUKUP!!!" seru Armand.
Armand berdiri tepat didepan Anna "lihat mata Papa Anna. Katakan siapa ayah anak ini?" Desak Armand.
"Om ak___" ucapan Nathan dipotong Armand.
"Diam Nathan. Biarkan Anna berbicara." Serkah Armand.
"Aku minta maaf Paaa beribu-ribu maaf sudah kecewain Papa." Lirih Anna.
"Katakan sejujurnya." Pinta Armand.

KING OF SNAKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang