Lagi dan lagi pemandangan yang menurut Yoo Joonghyuk cukup merusak mata kembali terlihat. Kali ini dia melihat wanita itu memakai apron, yang terlihat sangat kecil ditubuh montoknya yang hanya dilapisi pakaian dalam.
Seingin terlihat seksinya Yoo Joonghyuk dihadapan Kim Dokja, Yoo Joonghyuk tidak akan pernah memasak hanya dengan memakai pakaian dalam dihadapannya. Kecuali jika Kim Dokja yang memintanya ataupun jika Kim Dokja ingin tampil seperti itu didepannya, Yoo Joonghyuk tentu akan dengan senang hati menerima nya.
Yoo Joonghyuk memikirkannya.
Dan melirik celananya. Sial, dia sudah sulit hanya karna membayangkan Kim Dokja memasak menggunakan apron dan pakaian dalam.
"Ahh Yoo Joonghyuk kau bajingan mesum."
Seketika bulu kuduk Yoo Joonghyuk berdiri, melirik wanita itu yang sudah berjalan meliuk-liuk kearah nya.
Gatel banget kek ulet.
Wanita itu perlahan berhenti didepan nya, tangan nya dengan nakal meraba bagian depan celana Yoo Joonghyuk.
Yoo Joonghyuk menepisnya. "Kita harus segera berangkat."
Wanita yang ditolak itu cemberut kecil. "Melewati 1 kelas tidak masalah untuk mu bukan Joonghyuk -ah? Bukan nya kau biasa mengajak ku bolos? Kau sulit jadi biarkan aku membantu mu lebih dulu."
Yoo Joonghyuk menggeleng dengan tegas menolak, jika dilanjutkan dia khawatir penisnya hanya akan mengecewakan wanita itu, karna tidak akan tahan berdiri lama setelah dia sentuh.
Lagian dia memang sudah tidak berselera lagi begitu melihat wanita ini mendekat.
"Tidak. Pergi mandi." Katanya menunjuk kamar mandi yang ada didekat dapur.
"Kau benar-benar aneh hyukie, apa benar tidak terjadi sesuatu?." Bahu Yoo Joonghyuk menegang mendengar panggilan manis itu.
Itu adalah panggilan yang biasa Kim Dokja gunakan ketika mereka sedang berhubungan Sex atau saat Kim Dokja ingin bermanja, tapi entah kenapa mendengar nya dari wanita ini membuatnya sangat-sangat tidak senang.
"Jangan panggil aku begitu, cepat pergi. Kalau tidak aku akan meninggalkan mu." Balasnya tajam.
"Kau tidak menjawab ku, hei." wanita itu menggelendot dibahunya, seperti monyet.
"Aku tidak apa." Yoo Joonghyuk memutuskan mengalah, membuat wanita disampingnya menghela nafas, setelah beberapa detik ditempeli mahluk ini Yoo Joonghyuk mulai jengah.
"Pergilah mandi."
"Ayolah Hyuk-
"Jangan panggil aku seperti itu!." Kali ini nadanya jauh lebih tajam, namun wanita itu berpura-pura tidak mendengarnya.
"Iya-iya, dasar aneh padahal biasa nya kau paling suka aku panggil begitu, sudahlah ayo sarapan dulu, aku sudah membuatkan nya karna kamu mandi begitu lama." Tariknya menuju ke meja makan, meja itu tidak penuh hanya ada sepiring Omurice yang terlihat agak berantakan tapi selebihnya tidak terlihat buruk.
"Aku ... Tidak makan, makanan yang di buat orang lain."
"Ehh? Kadang kau memaksa ku untuk membuatkan mu makanan, apa kau tidak lagi menyukai masakan ku?." Sendu wanita itu merajuk.
Cerita sampah!
Jika itu masakan yang dibuat Kim Dokja, Yoo Joonghyuk akan dengan sepenuh hati memakan nya meskipun itu racun sekalipun. Yang menjadi masalahnya wanita gatal ini bukan Kim Dokja!
Dalam beberapa jam saja dia sudah membuat Yoo Joonghyuk lelah dibanding menghadapi Kim Dokja selama 8 tahun terakhir ini.
Yoo Joonghyuk mengalah, mengambil sendok disamping piring kemudian menyendok Omurice itu kemulutnya.
Alisnya berkedut.
Aku yakin kotoran Biyoo pun pasti terasa lebih enak dibanding ini.
"Joonghyuk -ah, Joonghyuk -ah, suapi aku juga aaa." Wanita itu duduk disampingnya, tangannya dengan erat mengapit lengan Yoo Joonghyuk.
Yoo Joonghyuk mendelik jijik. "Kau punya tangan."
"Hishh kau ini tidak romantis huhh aku kan juga mau disuapi seperti biasanya." Biasa?
Jika itu Kim Dokja, Yoo Joonghyuk juga mau menyuapinya, dia akan menaruhnya ke pangkuannya dan menambahkan banyak makanan sampai pipinya menggembung lucu.
Bahkan kalau boleh dia akan menyuapinya dengan mulutnya sendiri, tapi memikirkan menyuapi makanan kewanita asing disebrangnya ini membuat mual Yoo Joonghyuk bertambah.
"Aku mual pagi ini. Makanlah sisanya sendiri." Yoo Joonghyuk bangkit dari duduknya membuat wanita itu bergeser.
Wanita ini tidak peka, padahal kekasih tercintanya ini baru mengkonsumsi alkohol semalam dan masih dalam masa Hangover, tapi dia malah menyiapkan sepiring Omurice? Benar-benar tidak punya kepekaan khas wanita.
Jika itu Kim Dokja ...
Selalu Kim Dokja, sepertinya aku akan mati jika tidak bersama Kim Dokja.
"Joonghyuk -ah, apa kamu mau aku siapkan makanan lain?." Tanya wanita itu terlihat khawatir.
"Tidak." Yoo Joonghyuk berjalan menuju ruang tamu menyandarkan tubuhnya ke sofa, sekarang dia baru menyadari kalau kepala nya benar-benar sakit.
"Apa kepala mu masih sakit? Tunggu sebentar aku akan mengambil aspirin." Ohh ternyata wanita ini agak peka. Agak.
Yoo Joonghyuk menerima obat dari tangan wanita itu. "Terimakasih, pergilah makan kemudian bersiap-siap."
Wanita itu mengangguk kemudian melanjutkan sarapannya yang tertunda.
.
.
.
Oiyaa untuk monolog Yoo Joonghyuk dalem hati itu aku ga pakein '' itu yaa, knp? Soalnya POV fanfic ini kebanyakan merujuk ke Yoo Joonghyuk.
Aku jarang bngt Nemu fanfic pair Joongdok yg POV nya itu dari segi Yoo Joonghyuk.
Sekali-kali yaa, meski susah perkara Yoo Joonghyuk ini sulit di tebak sama terlalu pendiem baik didalem hati ataupun diluarnya wkkw.
Tapi untuk monolog karakter lain didalem hati bkl ttp aku pakein '' ini kok( '◡‿ゝ◡').
Btw Yoo Joonghyuk dichapter ini bi lek :
Makasih yang udah baca(~ ̄³ ̄)~.
KAMU SEDANG MEMBACA
The dreaming of Yoo Joonghyuk [HIATUS]
FanficHanya Yoo Joonghyuk memasuki dunia Fanfiksi aneh yang kebetulan tengah dibaca oleh kekasihnya Kim Dokja. Hiatus selama bulan Ramadan 😘. Warning cerita ini mengandung unsur BxB Pair Couple Joongdok (Joonghyuk x Dokja) Bot! Kim Dokja Top! Yoo Joongh...