Suara alarm dari ponsel Ava Sterling berdentang, memecah keheningan pagi. Dengan mata masih setengah terpejam, Ava meraih ponselnya dan mematikan alarm. Hari yang baru akan dimulai, dan New York sudah begitu hidup di luar jendela apartemennya.
Ava bangun dengan bersemangat, menghadapi cermin, dan mulai menata dirinya dengan pakaian modis yang akan menemani aktivitasnya hari ini. Setelah mandi dan memercantik diri, dia bergegas ke dapur untuk menyiapkan secangkir kopi yang harum.
"Selamat pagi, Ava," sapa Maria, asisten pribadinya, sambil menyuguhkan sepiring buah segar. "Ada jadwal rapat kreatif di kantor jam 9 pagi, dan manajermu ingin memberikan laporan proyek terbaru."
"Iya,terimakasih Maria"balas Ava sambil mengangguk, meresapi aroma kopi yang menguar di udara. Dia menggenggam tasnya yang elegan dan berlari keluar menuju kantor. Di perjalanan, Ava menjawab panggilan dari manajernya, Victoria.
Sebagai seorang wanita muda yang bekerja di industri mode, Ava memasuki dunianya yang penuh glamor. Di kantor majalah mode tempatnya bekerja, dia bertemu dengan rekan-rekan yang sama ambisiusnya. Aktivitas sehari-harinya melibatkan rapat kreatif, pemotretan bergengsi, dan bertemu dengan desainer ternama.
"Bagaimana proyeknya, Ava?" tanya Victoria dengan suara yang penuh semangat.
Ava menjelaskan ide-ide terbarunya dan progres pemotretan terkini. Victoria memberikan umpan balik positif, namun, dengan kecerdasannya yang tajam, dia bisa merasakan bahwa ada lebih banyak di balik senyuman glamor Ava.
Saat rapat berlangsung, Ava terlihat memesona di kursi pertemuan, tetapi matanya mencerminkan kerumitan yang belum diungkapkan. Setelah rapat, dia memutuskan untuk menyendiri sejenak di kafe favoritnya.
Di dalam kafe yang nyaman itu, Ava duduk di sudut dengan cangkir kopi dan laptopnya. Sebastian Grant, jurnalis yang tajam, muncul di meja yang berdekatan. Ava merasa ada tatapan mata Sebastian yang penasaran, tetapi dia tersenyum dan kembali fokus pada pekerjaannya.
Pemotretan hari ini adalah tantangan baru untuk Ava. Lokasi di sebuah taman kota yang indah, dengan matahari pagi yang menyinari wajahnya. Fotografer mencoba menangkap keaslian dan keremajaan Ava di antara pepohonan dan bunga.
Setelah pemotretan selesai, Ava kembali ke apartemennya yang megah. Cahaya kota New York yang berkilauan menjadi latar belakang saat dia duduk di balkonnya, merenung tentang hidupnya yang gemerlap.
Malam itu, Ava tertidur dengan damai, tetapi di balik kecantikannya yang terlihat sempurna, ada kebingungan dan pertanyaan yang menghantui mimpinya.
~~
terimakasi telah membaca maaf kependekan ini karya pertama author lo,semoga suka yaaa.. ;>
YOU ARE READING
Takdir yang Terkait: Dilema Seorang Wanita Berkualitas Tinggi
General FictionREMAINDER INI HANYALAH FICTION!! Sinopsis: Di latar belakang kota yang glamor New York, hadirlah Ava Sterling, seorang wanita muda yang menawan dan berambisi, dengan pesona magnetik. Sebastian Grant, seorang jurnalis yang tegas dan ambisius yang me...