♡♡♡
Sesuai rencana, sore harinya Shenna dan Giana bertemu dilantai paling atas untuk menikmati sunset pertama di Kapal pesiar. Mereka hanya berdua, saling berfoto dari berbagai sudut sambil menunggu Restauran dibuka untuk Dinner.
Tapi semua terlalu indah untuk ditinggalkan, akhirnya keduanya menikmati detik-detik matahari terbenam dan berlama-lama disana sampai lupa waktu. Orang pertama yang tersadar mereka sudah terlalu lama diatas adalah Giana, itupun karena Jovan menelpon menanyakan keberadaan dirinya.
Lalu tak lama, mereka memutuskan untuk turun ke lantai 12 menemui suami masing-masing yang sudah menunggu di Restauran.
"Kamu bisa masuk angin pake baju kayak gitu, Gi." Lontar Jovan begitu mereka bertemu. Tangannya bergerak untuk membenarkan letak cardigan yang dipakai istrinya dengan benar.
Setelah sekian lama, Shenna menyaksikan pemandangan itu lagi. Perhatian Jovan yang selalu terang-terangan pada istrinya yang katanya tidak ia cintai itu. Dan saat dilihat secara langsung, semua orang akan menganggap bahwa mereka saling mencintai.
Shenna memutar bola matanya malas, lalu malah bertemu tatapan Jerryan yang ternyata dari tadi memperhatikannya.
"Kita mulai dari mana, ya?" Seru Giana antusias.
Keadaan memang sangat ramai, tapi tidak terlalu berdesakan, dikarenakan ruangannya yang sangat besar. Ada begitu banyak menu makanan yang bebas mereka makan sepuasnya. Dari mulai Nasi dengan berbagai olahan, Daging Ayam dan Sapi bermacam-macam menu, makanan pendamping dari berbagai negara hingga Dessert yang dihias begitu cantik. Semuanya bebas untuk dinikmati, bahkan ingin dibawa ke kamar pun boleh-boleh saja.
"Kamu mau makan apa dulu, sayang?" Tanya Giana pada Jovan disampingnya. Tangannya langsung melingkar disana.
"Bingung, aku ikut saja." Balas Jovan tercekat, ia baru menyadari kalau sedari tadi Shenna menatapnya dengan tak suka.
Sedangkan Wilona sudah bergerak sendiri untuk mengambil beberapa makanan pilihannya, wanita itu kemudian memanggil Jerryan sambil menunjuk sejumlah makanan yang merupakan kesukaan kakanya itu.
Shenna ditinggal sendiri di keramaian, tidak ada yang mengajak apalagi menawarkan makanan. Keberadaan Giana dan Jovan sudah tak terlihat, begitupun Jerryan dan Wilona.
Dunia terlalu cepat untuknya, Shenna malah melamun ditengah lautan manusia itu. Sampai ada seseorang yang menabrak bahunya barulah dia tersadar.
Rasanya baru beberapa detik yang lalu ia ditinggalkan sendiri, tapi ternyata didepan matanya sudah ada Jerryan yang mendorong sebuah trolly khusus membawa makanan. Pria itu memberi kode dengan matanya untuk mereka mencari tempat duduk.
Ternyata Wilona yang bertugas mencari tempat, dia berteriak saat mendapatkannya, dan Jerryan dengan segera berjalan kesana. Tak lupa dengan tubuh Shenna yang dia raih tangan kanannya, lalu tangan satunya mendorong trolley itu.