Setelah sekitar 2 jam mereka di starbucks, Clairine mengantar Ashley pulang. Di sepanjang perjalanan, Ashley tak henti-hentinya bertanya siapa laki-laki yang bersama Ashton tadi. Dia ini kepo sekali sih, batin Clairine.
"Hus hus sana cepat turun. Telingaku panas mendengarmu mengoceh sepanjang perjalanan." Ujar Clairine dengan gerakan mengusir.
"Ah kau ini kalau tidak ada aku juga hidupmu hampa kan?" Sahut Ashley.
"Tentu saja tidak. Memangnya kau siapa?"
Ashley hanya memutar mata membalas perkataan Clairine barusan. Ya, ia memang lebih suka mengalah dibanding Clairine yang selalu mau menang sendiri. Tapi percayalah, sifat mereka yang berbeda seperti itulah yang membuat persahabatan mereka berjalan lama.
"Oh ya, Clair. Jangan lupa tanyakan pada Ashton siapa pria tampan yang bersamanya tadi. Jangan lupa juga tanyakan apa twitternya atau facebooknya atau media sosial apa pun yang dia punya lalu jangan lupa tanyakan diman-"
"Sssssshhh, kau berisik. Iya-iya akan kutanyakan. Tapi ada bayarannya. Sudah ya aku lelah. Bye, bitch." Dengan cepat Clairine menutup kaca mobilnya lalu menancapkan gasnya menuju rumah.
Sesampainya dirumah, Clairine menghempaskan tubuhnya di sofa. Dari atas terdengar suara drum yang menggebu dan suara gitar serta bass yang bersatu. Astaga haruskah mereka latihan disaat aku sedang benar-benar lelah? Batin Clairine memperotes band kakaknya yang sedang latihan dirumahnya itu.
Rumah Clairine memang cukup besar. Clairine hanya tinggal bersama Ashton dan Anne ibunya. Mereka hanya tinggal bertiga karena Ibu dan Ayah mereka bercerai sekitar 2 tahun lalu. Anne adalah seorang wanita karir yang sangat-sangat sibuk. Jadi tak jarang kalau dirumah hanya ditinggali Ashton dan Clairine seperti sekarang ini.
Clairine melangkahkan kakinya menuju studio pribadi kakaknya yang terletak di lantai dua. Langkahnya gontai menaiki tangga. Ia benar-benar lelah. Dibukanya perlahan pintu ruang studio Ashton. Pandangannya menyapu setiap sudut ruangan. Mata nya melihat empat orang sedang berlatih disana. Tunggu.. Empat? bukankah anggota 5sos hanya beranggotakan tiga? Batin Clairine bertanya.
Lagi-lagi matanya birunya mengamati seisi ruangan. Benar. Ada empat orang yang sedang bermain alat musik disini.
"Guys?" Clairine membuka suaranya. Namun tidak ada yang menggubris. Semua masih sibuk memainkan alatnya masing-masing. Ashton masih memukul-mukul drum nya dengan stik, Michael masih memainkan gitarnya dengan semangat, Luke sama seperti Michael tetapi lebih cool bagi Clairine dan entah yang satu siapa namanya dia tampak asik dengan bass nya.
"Guys?" Clairine memanggil sekali lagi. Kali ini lebih keras namun hasilnya sama. Tidak ada yang menggubris.
Mulai geram, Clairine memutar matanya. Menyiapkan pita suaranya agar mengeluarkan suara yang lebih keras. "GUYS BISAKAH KALIAN BERHENTI SEBENTAR?!" Teriak Clairine.
Ashton berhenti memainkan alat musiknya diikuti dengan yang lain. Seluruh mata tertuju pada Clairine. "Hey, Clair. Ada apa?" tanya Ashton.
"Umm bisakah kalian berlatih nanti saja? aku ingin istirahat dan suara kalian benar-benar menganggu. Pleaseeee?" Clairine menatap satu persatu mata teman-teman kakaknya dengan tatapan memohon.
"Hei maaf Clair tapi kita sedang latihan dan hari ini memang jadwal latihan kami. Mungkin kau bisa tidur sambil mendengarkan lagu memakai headset?" Ujar Michael.
Clairine mengendus pelan tanda kesal sambil memutar matanya. Kalau itu berfungsi sudah kulakukan, bodoh. Kau tidak sadar musikmu sangat berisik, Mikey, Batin Clairine memprostes. Dengan pasrah ia memutar badannya menuju pintu untuk kembali ke kamarnya. Tapi...
"Um tunggu. Bukankah kita bisa berlatih dengan menyanyikan lagu pelan untuknya? setidaknya kita latihan juga kan? Itu dapat menguntungkan keduanya, bukan?" Usul laki-laki yang menurut Clairine berwajah asia itu.
"Ya benar." Sahut Luke.
"Ya boleh dicoba." Celetuk Ashton dan Michael.
Senyum Clairine mengembang mendengar apa yang baru saja didengar. Pipinya merah. Secara tidak langsung, Luke akan menyanyikan lagu pengantar tidur untuknya. Itulah yang ada dipikiran Clairine saat ini.
Tak lama Clairine menunduk lalu kembali menatap laki-laki berwajah asia itu dengan tatapan bertanya.
"Oh ya aku Calum. Calum Thomas Hood."
****
"YOU- HE- WHAT?!" Teriak Ashley melalui via telfon saat mendengar cerita Clairine tentang Calum si senior baru itu.
Clairine baru saja bercerita tentang Calum dan teman-teman kakaknya yang menyanyikan lagu i miss you dari blink182 sebagai lagu pengantar tidur untuk Clairine membuat Ashley histeris.
"Uh-hm. Oh ya dan aku sudah tau siapa namanya dan twitternya." Balas Clairine dengan nada santainya.
"KATAKAN SEKARANG OMG!"
"Namanya Calum Thomas Hood. Dan nama twitternya akan kukirimkan nanti. Ahya satu lagi, dia bukan Asian. Aku ingin kembali tidur karna astaga tidak kah kau lihat ini jam berapa Ashley? It's fucking midnight, bitch. Bye whore, see ya tomorrow at 8"
Dengan satu kedipan mata dan satu tarikan nafas, Clairine mematikan panggilan telfon dan ponselnya sebagai jaga-jaga agar sahabatnya tidak mengganggu tidur cantiknya malam ini.
***
"Morning, Ash!" Celetuk Clairine saat menuruni tangga. "Morning."
Clairine menempatkan dirinya duduk di meja makan sambil menyantap pancake buatan Ashton. Jangan heran mengapa Ashton yang membuat makanan karna memang Clairine adalah orang yang sangat-sangat-sangat pemalas.
Tak lama terdengar ketukan di pintu depan rumah Clairine. Selang beberapa detik kemudian munculah laki-laki dengan skinny jeans dan jaket kulit hitam yang melekat di badannya.
"Morning, guys!" Sapa laki-laki itu dengan gaya coolnya. "Morning, Luke."
Clairine memperhatikan penampilan Luke dari atas sampai bawah. Mengapa kau sangat tampan Luke? Astaga udara disini seperti berlarian aku melihatmu. Sooooooo hot, batin Clairine.
"Morning, Clair?" Sapa Luke nampun tampak seperti bertanya. Kuulangi. Luke - menyapa - Clairine. Kau pasti tau apa yang dirasakan Clairine kan?
"Uh hm ngg.. Iya morning, Luke."
Ashton yang melihat adiknya gugup hanya tertawa cekikikkan. Wajah Clairine sangat tidak lazim untuk dilihat saat gugup. Disisi lain, Clairine masih memperhatikan Luke. Entah apa yang ada di pikirannya tapi matanya tak lepas dari penguins tampan didepannya.
"Hei Clair jangan menatap Luke seolah-olah kau ingin membawanya ke ranjang sekarang." Celetuk Ashton tiba-tiba.
Dalam sekejap Clairine kembali sadar dari lamunannya dan langsung memberikan tatapan membunuh pada Ashton. Pipi nya seketika memerah. Suhu tubuhnya naik. Oh tidak kurasa Clairine....... blushing? "Shut up or i will kill you."
Ashton dan Luke tertawa melihat ekspresi Clairine yang kesal sekaligus malu diwaktu yang bersamaan.
"I hate you, guys." Celetuk Clairine melihat kedua orang idiot didepannya masih asik cekikikan tanpa memperdulikan tampang kesal Clairine.****
Oke part ini gajelas abis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Trust • ch
Fanfic"I trust you, Clair." "I trust you too." Copyright © cuttie-penguins 2015