chapter enam

16 8 0
                                    



Selamat membaca🤗





Enam bulan sudah berlalu. Pada hari ini dimana semua siswa kelas XII SMA prestasi berlian dinyatakan lulus tanpa ada satupun dari mereka yang tertinggal.

Daffa, alya, diana, dan radit. Mereka sekarang sudah kelas XI. Daffa menggantikan posisi fawwaz sebagai ketua osis di SMA prestasi berlian, karna kakaknya sudah selesai menjalankan pendidikan di sekolahnya dan menempuh pendidikan berikutnya.

Daffa menjabat sebagai ketos good boy di sekolahnya dan menjadi incaran para siswi. Sedangkan alya dia menjabat sebagai sekretaris di osis. Sementara diana dan radit mereka tidak berminat mengikuti organisasi tersebut.

Mereka sudah enam bulan di kelas XI. Semenjak kejadian di perpus alya jadi agak gugup jika sedang bersama daffa. Dan syatir, dia sudah merelakan alya karna dia berfikir cinta itu tidak harus saling miliki.




***



Allahuakbar...Allahuakbar


Suara adzan shubuh berkumandang. Daffa dan alya pun terbangun dari tidurnya di kediaman yang berbeda.
Usai melaksanakan kewajibannya sebagai umat muslim daffa mengangkat kedua tangannya untuk berdoa, dia sangat khusyuk dalam melakukannya.

"Aamiin.....", Ucap daffa dan alya bersamaan di tempat yang berbeda. Daffa pun mengganti baju kokonya dengan seragam sekolah. Setelah itu dia pergi ke ruang makan untuk sarapan bersama keluarganya.

"Good morning mah, pah, jomblo", ucap daffa.
"Good morning to daffa", ucap rezqy dan tiara berbarengan.
"Kayak sendirinya kaga jomblo aje lu", sakras fawwaz sinis.

Sementara daffa hanya cengengesan.
"Udah-udah sesama jomblo gausah kayak gitu", kata tiara terkekeh melihat tingkah kedua putranya.

Mereka pun melanjutkan aktivitas makannya yang sempat terhenti. Selesai sarapan daffa dan fawwaz berpamitan ke kedua orang tuanya untuk berangkat menuntut ilmu. Tak lupa pula mereka mencium telapak tangan tiara dan rezqy dan mengucap salam.


Di garasi.....


"Hati-hati bawa motornya jangan kebut-kebutan lu dek", ucap fawwaz.
"Iye bang, lu juga hati-hati bawa mobilnya", kata daffa.

"Hmm", ucap fawwaz menanggapi.
"Yaudah gw berangkat duluan ya takutnya alya kelamaan nunggunya".
"Iye sonoh".
"Assalamualaikum".
"Waalaikumussalam".

Daffa pun melajukan motornya dengan kecepatan sedang menuju rumah alya. Walaupun alya bawa motor sendiri tapi daffa tetap mengajak bareng karna takut terjadi sesuatu yang tak diinginkan. Akhirnya daffa sampai di rumah alya.


Tin...tin...tin

Daffa membunyikan klakson agar alya cepat keluar. Alya pun keluar dari garasi dengan motor sportnya. Kemudian keduanya berangkat ke sekolah.

Sesampainya di sekolah, keduanya memarkirkan motor lalu jalan beriringan menuju gerbang sekolah. Karna jadwalnya mereka berdua jaga gerbang. Makannya mereka berangkat pagi-pagi.

ALDAFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang