5. TANDING

57 14 0
                                    

"Jadi dukun, resikonya pelupa yah? Kan gua udah ngomong di telfon tadi, si rumi ke bandara jadi nyusul nanti"

"Iya nih udah resiko memang" balas gezan

"Masuk yuk, selamat datang di ruamh dukun gua, hati hati yah di dalam banyak sesajen" tambahnya membuka pintu lebih lebar

Happy reading guys
Jangan lupa vote and follow
Coment kalau typo yah
Maaf karena mungkin typo masih ada dimana-mana
.
.
.
.

"Gezzz"

"Becanda via, YAALLAH Lo masih percaya?"

"Muka lo cocok sih jadi dukun" balas via melangkah masuk

"Duduk" seru gezan

"Eh ada tamu" sosok wanita paruh baya keluar dari dalam dan tersenyum lebar ke via

"Ibu buatin minum dulu yah" tambahnya kembali ke dapur

"Lo enjoy aja, gua mau mandi dulu, kembang gua nunggu" gezan berlalu pergi

Via mengeluarkan laptop miliknya dan beberapa alat da bahan yang di perlukan untuk membuat alat peraga nya. Kali ini tugas nya lumayan susah

Via melirik foto keluarga di dinding, dan tak melihat wanita tadi yang di panggil ibu sama gezan

"lagi liat itu yah? Pasti nanya kan saya siapanya?" Ibu Ratih datang membawa nampan berisi minuman dan cemilan

"Saya ibu asuh mas gezan, dan itu foto keluarga gezan" tambahnya melihat ke arah foto

Via tersenyum "ohh"

"Diminum yah"

"Ya Tante"

"Panggil ibu saja seperti mas gezan"

"Iya Bu" via sedikit canggung

"Di nikmati yah, ibu tadi masak sayur mau lihat dulu ntar gosong"

Via melihat kesana sini suasana rumah terlihat sepi bahkan hanya ada satu motor, tak ada Kendaraan lain. Apa kedua orang tua gezan bekerja?


"Pada kerja?" Tanya via saat gezan tiba

"Nyokap aja, bokap mah kerjanya baring aja"

"Kenapa?"


"Ya baring aja di bawah tanah", sungguh jawaban yang membuat via terkejut


***

"Kamu bisa sopan sama mama hah? Mama ini yang lahirin kamu. Kamu lama lama jadi anak kurang ajar"

"Mama masih anggap gezan anak? Kira udah nggak, kan nikah aja ga panggil panggil, ingat pulang aja enggak"

"Kenapa masalah itu lagi? Sekarang mama ada kan disini buat nemuin kamu"

"Ya karena ada kerjaan kan? Kalau ga ada ga juga kan ke Indonesia"

"Kenapa sih kamu hah? Mama tuh kerja buat kamu buat bisa sekolah"

Luka, ego dan takdir [TERBIT]✔️Where stories live. Discover now