CW//TW Harshword
••••
Orang yang ditemui Lino ini adalah orang yang berstatus teman dekatnya? Bisa menebak dia siapa? Iya benar, dia adalah Juna, teman dekat Lino sewaktu pemuda tersebut masih menempuh pendidikan di sekolah yang Lino tempati sekarang sebelum memutuskan untuk pindah dari sana.
Juna, namanya seperti tidak asing bukan? Apakah ini Juna yang sama dengan Juna yang sebelumnya?
"Wah, ada apa nih? Tumben banget seorang Lino nyerah dengan mudah begini." Ujar Juna setelah mendengarkan maksud Lino.
"Ck, Jun! Gue serius, gue gak mau deketin dia dengan terbayang-bayang dare dari lo!" jawab Lino tegas.
"Ya salah siapa coba? Lo juga main nerima gitu aja." Sahut Juna santai.
Lino yang mendengar jawaban tak bermutu dari Juna pun mencoba memendam emosinya.
"Bangsat, gue udah bilang ke lo jangan dia orangnya ya anjing!" teriak Lino murka.
"Gue gak peduli sih, itu urusan lo." Balas Juna.
"Bangsat!" geram Lino sembari menahan tangannya agar tidak kelepasan memukul wajah Juna.
Juna pun menerima barang yang dia inginkan dari Lino, ia lantas berpikir sejenak sebelum menatap ke arah Lino.
"Oke, gue cabut tantangannya. Thanks, gue terima ya." Ujar Juna pada akhirnya.
"Oh iya, kalau lo tetep mau sama dia tanpa embel-embel dare ya terserah lo, gue cabut." Lanjut Juna sembari pergi meninggalkan Lino sendirian di tempatnya.
"Brengsek banget bocah itu." Gumam Lino sambil mengehembuskan nafas kasar. Ia ikut beranjak dari sana dan pulang menuju rumahnya. Ia butuh meredam emosinya lebih dalam lagi sekaligus ingin menenangkan otaknya yang sedang panas ini.
Tanpa Lino sadari, ada yang menguping obrolan mereka di malam itu.
••••
"Bosen banget, keluar aja apa gimana ya?" gumam Kania kepada dirinya sendiri. Ia merasa dilanda bosan jika berada di rumah tanpa melakukan aktivitas apa-apa, itu hanya membuatnya mengantuk.
Kania pun memutuskan untuk mengambil jaketnya dan mengganti celana pendeknya menjadi celana panjang berbahan katun. Setelah memoles sedikit bedak dan lipbalm, Kania pun bersiap dan memanaskan mobil milik Ibunya yang kebetulan sedang tidak digunakan dan menganggur di garasi. Kania memastikan tidak ada barang penting yang tertinggal dan berjalan kembali ke arah garasi kendaraan milik keluarganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry, I love you
Genç Kurgu"Oke fine, gue kasih lo satu kesempatan lagi. Dan hal yang harus lo ingat adalah, gak bakal ada lagi kesempatan ketiga atau keempat buat seorang pembohong kaya lo!" ucap Lia disertai penekanan pada setiap kalimatnya. Ia benar-benar muak saat ini. "C...