"selamat anda dinyatakan lolos!"
tiada hentinya aku mengucap syukur. setelah berbulan bulan menyiksa diri untuk terus menerus belajar, akhirnya semua terbayarkan. meski ada sedikit kesedihan karena tidak diterima di pilihan pertama, aku tetap bersyukur bisa lolos di pilihan kedua.
"jadi, aku bener bener udah jadi maba nih?" tanyaku pada diriku sendiri. menyimpan rasa bahagia.
aku sudah memberitahukan kabar baik ini ke kedua orangtuaku. mereka turut berbahagia atas hal ini.
perjalanan universitasku dimulai, aku mulai mempersiapkan untuk ospek, baik ospek universitas maupun fakultas. semua terasa begitu melelahkan.
hingga pada suatu sore,
ting!ada sebuah notif di akun sosial mediaku. dari dia, akun yang dulu tak sengaja aku berteman di sosial media.
"hai, maaf yaa random banget."
"aku ngeliat postingan kamu, dan inget dulu kita seumuran dan pas momen seleksi univ itu.""..."
cukup lama, akhirnya aku membalas pesannya.
"iyaa. sans aja. kamu diterima dimana sekarang?"
"aku di universitas x."
"oh ya, nama kamu Lidya?"
"kamu diterima dimana?""waah keren banget! bisa diterima disitu!"
"sebetulnya namaku Ayn, akunku memang namanya Lidya. tapi itu nama baptisku."
"aku diterima di universitas y."obrolan ringan tersebut kian berlanjut. universitasku dan universitasnya lumayan dekat. berbeda kota, tetapi masih bisa terkoneksi dengan kendaraan pribadi, bus ataupun kereta. kurang lebih 1,5 hingga 2 jam saja.
apakah ini suatu kebetulan?
pikirku.aku lantas menganggapnya sebagai sekadar kenalan atau relasi. ini hal yang baik. menciptakan relasi dengan mahasiswa dari univ ternama.
tapi aku takut kalau-kalau pacarnya akan marah ketika aku berinteraksi dengan dia. tanpa berlama lama, aku mengecek sosial medianya. dan nihil. seluruh postingan tentang pacar lelaki itu sudah tidak ada. hm, mungkin memang sudah putus. baiklah. berarti aku tidak mengganggu hubungan mereka.