"Buatan kak Karin sangat enak ternyata terbaik!" puji Shera.
"Shera kamu berlebihan memuji kakak terima kasih sweetie ku" alay Karina.
"Ehm sama sama!" ricuh Shera.
"Ayo Shera aku ingin beli es krim kamu harus ikut!" ajak Vanter memaksa.
"Sabar Alaska Shera kan lagi makan sama kak Karin" celetuk Shera.
"Cih mendingan dengan aku Shera cepat!" desak Vanter.
"Halo kalian" sapa Flora tersenyum sok manis.
"Flora fauna mau apa kamu ke sini?!" tanya Nayeon judes.
"Mau menemui Kaiga lah!" jawab Flora sambil mengibaskan rambutnya centil.
"Ogah gila! Ayo Shoujo kita pergi aku mau muntah saat melihat Flora" geli Kaiga, ia menarik tangan Shoujo untuk pergi bersamanya.
"Ga plis masa gara-gara dia kamu tidak mau lagi bermain dengan ku?" tanya Flora.
"Eh ingat Flo ini bukan salah Shoujo! Kamu yang dorong dia!" jawab Kaiga menahan amarah.
"Aku tidak sengaja Ga tangan aku tiba-tiba dorong dia sendiri" bohong Flora.
"Flora fauna dengan kepala dan mata Shera sendiri bahwa Flora fauna yang dorong Shoujo!" tunjuk Shera sebal.
"Bagus jambak dia Sher!" hasut Nayeon.
"Kali ini aku dukung Nayeon ayolah Shera!" dukung Jian.
"Kalian bertiga jangan begitu kasian Flora" sendu Shoujo.
"Sok baik banget bukannya kamu senang lihat aku dibenci mereka semua begini?! Kaiga juga ikutan benci aku karena kamu Shoujo!" todong Flora.
"Shoujo sudah baik sama kamu dia juga maafkan kamu yang dorong dia!" beritahu Sherly geram.
"Aku tidak butuh maaf dari dia" cuek Flora, diam diam Bumi memasuki sesuatu pada minuman yang akan ia berikan Flora.
"Nih minum jangan marah marah terus nanti cepat tua" nasihat Bumi.
"Apa ini" heran Flora.
"Sudah minum saja banyak tanya amat sampai habis tuh minuman nya awas ada sisa" rutuk Bumi.
"Bumi pasti mau menjahili Flora fauna Bumi hebat" lirih Shera.
"Cukup menakjubkan bocah ingusan itu" kagum Vanter.
"Tapi tidak sehebat aku" lanjut nya sombong, Kaiga Rayen Kenzo dan Luca sweatdrop.
"Enak juga apa namanya minuman ini?" tanya Flora.
"Cuma minuman biasa yang di campur sama obat sakit perut! Dan cabe" jawab Bumi enteng, gadis kecil itu langsung memuntahkan minuman nya.
"Heh maksud kamu apa?! Kamu bikin aku kepedasan tau tidak?! Dasar tidak ada akhlak!" gerutu Flora.
"Emang iya aku sama Shera tidak suka orang tak tahu terimakasih kayak kamu" cibir Bumi.
"Hahaha bagus Bumi" puji Naomi tertawa lebar karena melihat Flora kepedasan.
"Bumi keren didikan Shera tak pernah gagal dan bikin kecewa Shera bangga punya murid kayak Bumi" bangga Shera.
"Yang dong master Shera" balas Bumi sembari melakukan tos tangan dengan Shera.
"Wah kamu semakin kalah jauh Vanter" ejek Bastian.
"Sepertinya mereka berdua berjodoh" tambah Bryan.
"Jodoh tidak ada yang tahu siapa tahu Shera jadi jodoh ku bukan Bumi bocah ingusan itu!" yakin Vanter pede.
"Percaya diri sekali" bisik Kaiga.
"Yah entah sepupu siapa dia?" tanya Vian terheran-heran.
"Sepupu mu!" jawab Rayen ketus.
"Tahu tidak sadar diri apa sepupu sendiri di lupakan" ucap Kaiga setengah pusing.
"Kak Kai seperti pusing mau Shoujo pijitin?" tawar Shoujo.
"Boleh memang sih kak Kai sangat pusing menghadapi teman teman kak Kai yang menyebalkan setengah mati" balas Kaiga.
"Sialan kamu Kaiga!" umpat Kenzo.
"Bodo amat Ken Ken" acuh Kaiga.Kemudian Zeo dan Kevin pun datang menjemput Shera & Karina.
"Pulang Kari" titah Kevin, Karina melotot tak terima.
"Shera adik kecilku yang imut dan cantik ayo ke kamar waktunya kamu tidur" lembut Zeo.
"Sebentar lagi... Flora fauna rasakan itu! Ayo Shera sudah selesai" final Shera melemparkan sesuatu pada Flora, Zeo melongo ia menggandeng tangan adiknya.
"Heh kamu! Sakit tau!" kesal Flora mengaduh kesakitan.
"Apa yang kamu lemparkan Shera?" tanya Vanter.
"Gulungan kertas Shera tadi mau buat kapal atau pesawat tapi gagal terus Alaska ya sudah Shera gulung saja lalu melemparkan nya pada Flora fauna" jawab Shera menjelaskan.
"Hebat lain kali jangan begitu ya ada masalah apa kamu?" bingung Zeo.
"Dia yang mendorong Shoujo kakak melihat nya kan? Lupa ya?" tanya Kaiga.
"Oh dia ternyata oke sekarang kakak ingat" jawab Zeo.
"Kak Zeo pelupa!" semangat Sherly.
"Lupa sedikit doang enak saja memang kakak sudah tua?" sinis Zeo.
"Iya! Seperti kakek kakek! Uhuk uhuk" ledek Sherly.
"Ya Tuhan ampuni dosa hamba kenapa bisa adikku mengenal kamu apa sih mau kamu sebenarnya bocah?" tanya Zeo.
"Sherly mau Shera!" jawab Sherly memekik.
"No no! Adik ku itu! Yang lain saja Sherly!" larang Zeo posesif.
"Ih kok kak Zeo larang Sherly sih Sherly nangis nih hua kak Zeo jahat!!" tangis Sherly.
"Abimanyu punya ketapel?" tanya Vian.
"Batunya doang tidak ada kalau ketapel punya" jawab Abimanyu.
"Aku sudah mencari ini dia dapat one two three four five!" bisik Vian.
"Aduh duh apa ini?! Sakit banget oi!" rintih Zeo.
"Yes kamu berhasil!" gembira Abimanyu, Vian tersenyum bahagia.
"Huh aku memang hebat" ucap Vian menyombongkan diri.
"Kalian berdua kan!!" teriak Zeo menuduh.
"Don't just accuse us kak Zeo" geleng Abimanyu.
"Itu di tangan kalian apa?" tanya Zeo, Vian dan Abimanyu segera membuang ke sembarang arah.
"Bukan apa apa cuman batu" jawab Abimanyu.
"Nah kalian melemparkan aku dengan batu kan?!" marah Zeo.
"Ck Abimanyu bilang tidak baik menuduh kami sembarangan siapa tau Vanter yang melemparkan bukan kami" decak Vian berusaha membela diri dan menuduh sepupunya.
"Vanter lagi main sama Shera ga mungkin dia yang lempar mengaku saja!" greget Zeo."Alaska curang! Shera tidak suka!" ngambek Shera.
"Permainan nya memang begitu" ujar Vanter.
"Berarti kalau Shera curang boleh?" tanya Shera.
"Aku tidak curang Shera! Kamu jangan memojokkan aku jadi takut!" jawab Vanter berbohong.
"Nayeon kertas peraturan nya" pinta Shera.
"Kertas peraturan nya hilang! Aku sudah cari tetap saja tidak ada" tukas Nayeon panik.
"Pasti Flora fauna yang menyembunyikan nya" tuduh Shera.
"Hah? Aku?" beo Flora sambil menunjuk dirinya sendiri.
"Shera jangan asal nuduh dong tapi benar juga mana kertasnya?!" tanya Bumi memancing.
"Bukan aku! Yang rambut hitam kali menyembunyikannya aku mana tau! Ga penting!" jawab Flora mengelak.
"Hem Alaska!" panggil Shera, gadis kecil bersedekap dada.
"Ya sudah nih" pasrah Vanter, ia menyerahkan kertas yang dia sembunyikan dari tadi.
"Oh beneran Vanter ternyata" kaget Naomi.
"Tuh kan bukan aku! Aku terus di tuduh!" ucap Flora mendengus sebal.
"Maaf cuman masalah kecil" ucap Bumi enteng.
"Matamu masalah kecil! Kalian menuduh aku!" tajam Flora.
"Alaska sih! Maaf ya Flora fauna Shera tidak sengaja menuduh Flora fauna" murung Shera.
"Okey aku maafin! Hey yang tadi jahili aku pake minuman pedas minta tidak juga?!" paksa Flora.
"Sudah ya elah masa aku harus minta maaf lagi" santai Bumi, Flora emosi gadis kecil itu mengambil gulungan kertas milik Shera lalu melemparkan nya pada Bumi.
"Tidak mau minta maaf aku lempar pake gulungan kertas ya kamu!" emosi Flora.
"Kabur!! Bye Shera!" lambai Bumi berlari kabur.
"Jangan kabur!" suruh Flora mengejarnya.
"Bye tapi permainan nya padahal belum berakhir" balas Shera."Mereka cocok" gumam Shoujo namun di dengar oleh Kaiga.
Kaiga pun bersyukur jadi dia tidak akan di kejar kejar lagi oleh Flora.
➽➽➽➽➽➽➽➽➽
Halo 👋😄
Who agrees with Flora and Bumi?!
Comment yes💌
See you all 👋👋
KAMU SEDANG MEMBACA
Cat Witch Girl and Werewolf[END]
LobisomemSeorang penyihir gadis kecil bernama Shera Assyifa Mahendra Zanxavier bertemu dengan anak laki-laki manusia serigala yang bersifat dingin cuek angkuh emosian & sombong tiba-tiba perhatian padanya, ia mempunyai rahasia yang tidak diketahui siapa pun...