Hai! Selamat membaca part 6
#Sebelum baca jangan lupa Vote & commentPart of — Materi pesantren
Siang ini Kinan menunggu Grizellyn di depan kamar untuk pergi ke kelas pertamanya. Beberapa menit kemudian Grizellyn keluar mengenakan gamis senada dengan warna hijabnya. Jika orang terdekat yang kenal dengan Grizellyn pasti akan melihat lebih berbeda dari biasanya, sebab ia terbiasa memakai baju lengan pendek kini jadi tertutup.
"Ayo nan, emang di pesantren ada pelajaran juga? Gue kira cuman di sekolah" Tanya Grizellyn sembari berjalan berdua dengan Kinan
"Gue juga gak tahu, ini pertama kali bagi gue" jawab Kinan memakai bahasa lo-gue membuat Grizellyn merasa ada yang berbeda dari Kinan.
Tiba di kelas ada beberapa santriwati yang kebagian kelas ini, bangku di sini hanya untuk satu orang, ia pun mencari Mikha ternyata gadis itu satu kelas dengannya Mikha terlihat melambaikan tangan pada Grizellyn dia duduk di belakang, huh that's habit supaya tidak diberi pertanyaan jika duduk di depan.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh"
"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarokatuh, Selamat datang Ning"
"Terima kasih, Oke adik adik tidak terasa kalian sudah satu bulan disini, bagaimana perasaannya senang?" Tanya Ning Zaida di temani ustadzah
"Alhamdulillah"
"Alhamdulillah, sebelum belajar kita membaca doa terlebih dahulu akan di pimpin oleh ustadzah Tiara" Titah Ning Zaida. Ustadzah Tiara memulai membaca Doa bersama santriwati. Setelah selesai Zaida kembali menjelaskan sebelum ke materi hari ini.
"Jadi sebelumnya di brosur pasti kalian sudah tahu jika di pesantren A-Nur al-Had ini tidak hanya memperdalam ilmu agama tetapi kami juga ada pelajaran yang setara dengan SMA. Selain matematika dan bahasa Inggris kita juga memiliki mata pelajaran pilihan bagi santriwati yang berminat pada bidang masing-masing, Fahitum"
"Fahimna Ning"
"Disini saya mengajar pelajaran Ilmu pengetahuan alam dan sosial bagi kelas 10 dan 11, lalu nanti kelas 12 kalian akan belajar ilmu kitab bersama saya" Ujarnya
Jadi gue kelas 10 lagi? Huh gue lebih senang belajar di sekolah gue dulu
"Ning memang belajarnya seperti ini?" Tanya Delisa mengajukan pertanyaan
"Maksudnya Delisa?" Tanya balik Ning Zaida karena tidak tahu maksud Delisa.
"Ya laki-laki dan perempuan di pisah?"
Hahaha
"Heh Delisa ya iya atuh, kan bukan mahram kalo disatuin" celetuk santriwati di samping Delisa seluruh teman di kelas ini menertawakan nya
"Hehe iya bener kata Rani, laki-laki dan perempuan yang bukan mahram tidak boleh disatukan" tambah Ning Zaida. Grizellyn ikut tertawa hambar apa salahnya dia bertanya? Karena jujur kelas disini tidak asik
KAMU SEDANG MEMBACA
MUSLIMAH DANGEROUS [ON GOING]
Teen FictionSEBELUM MEMBACA JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT SERTA FOLLOW AKUN INI YA. [DILARANG PLAGIAT!! KARENA INI MURNI HASIL PEMIKIRAN AUTHOR SENDIRI] Ini bukan cerita tentang gadis nakal yang masuk pesantren lalu tobat!! Bukan juga tentang gadis yang masuk pe...