Melamun Tatap

4 1 0
                                    

Berdiri menatap rembulan kala malam. Bersandar pada sebuah tembok kayu lapuk yang seakan menginginkan peluk. Tak ada yang ingin terucap untuk sepatah dua patah kata, namun tak berharap pula sebuah bait yang terkait kan tertuai.

Apa yang membuatku begitu nyaman pada sebuah tatap yang tak bertuan. Lekat dalam dimensi yang pekat. Menghibur perasaan yang telah lama nyaman pada sebuah pandang.

Anggapan sesaat yang seakan takkan terjadi apa-apa dan di sinilah tentang curi kesempatan untuk kebebasan pada sebuah tanggungan tak terhiraukan. Malam ini, memang senyaman itu. Mendekap kesepian dalam keramaian entah mengapa menghadirkan kebahagiaan.

Senyum terpampang terlihat dengan mudahnya, gemerlap bintang pun tak ingin kalah pada rembulan yang lebih dulu menyapa malam ini. Aku tak tahu apalagi yang ingin kutuliskan. Tapi, ada satu hal yang istimewa yang kuharapkan abadi selamanya.

Namun, aku salah. Mengaharapkan sebuah hal yang tak abadi. Seolah aku berbicara sepekan mendatang. Ya, memang benar, semua akan dapat berubah dengan mudahnya tanpa menunggu aba-aba serta pertanda kepastian.

Dilema dalam kebimbangan. Dan kini, aku berdiri di atas garis waktu dalam jarak sepekan sejak malam itu. Perbedaan yang kurasakan tak lagi sama. Benar, perbedaan yang tak sama.

Lagi-lagi melamun tatap kala malam. Tapi sayang, tak lagi bersama rembulan. Namun, bersama awan mendung pekat dalam ruang malam yang pekat pula. Pertanda hujan yang tak mesti akan datang.

Kesedihan memang terasa malam ini. Rasanya ingin meneteskan airmata bersama semesta agar isak tangisku tak lagi terlihat. Serindu itu aku dengan kenangan melamun tatap kala pekan lalu. Kenangan indah takkan ada selamanya.

Menyimpan cerita pada sebuah kata. Terucap sudah satu kata itu yang akan menjelaskan banyak hal dalam satu cerita yang tersembunyi.

Kala kisah menyapa, akan terabadikan menjadi sebuah cerita. Kala cerita itu tak lagi terkenang maka akan hilang. Namun, apakah kehilangan itu akan menghadirkan sebuah kedatangan cerita tentang kisah yang baru?

------ Sastra Aksara ------

O TemporaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang