🍭 Rujuk (Mitzu)

304 39 2
                                    

"Hai, anak manis. Apakah ada kesempatan paman untuk menjadi Appamu" Tanya pria itu berjongkok di depan gadis kecil.

"Paman janji akan menjadi Appa yang terbaik untukmu" Sambung pria itu tersenyum.

"Chaeng, apa yang sedang kau katakan!?" Ujar wanita muda itu kesal.

"Aku hanya berusaha mendapatkan hatimu dan juga putrimu" Kata pria itu.

"Daddy.........." Teriak gadis kecil itu dan berlari menuju seseorang yang baru keluar dari mobilnya. Pria itu tersenyum dan langsung menggendongnya.

"Mianhe, Daddy sedikit terlambat" Ucapnya lembut.

"Tak apa, Daddy. Mitzu baru saja keluar" Ujar gadis kecil itu tersenyum.

"Hai, Tzu" Sapa Chaeyoung.

"Lain kali, jika kamu tidak bisa menjemput putriku, setidaknya jangan membiarkan orang lain menjemputnya" Ucap Pria itu pada sang wanita tanpa menjawab sapaan pria yang menyapanya.






*******

*Mina POV

"Lain kali, jika kamu tidak bisa menjemput putriku, setidaknya jangan membiarkan orang lain menjemputnya"

Deg!

Seperti biasa aku selalu sakit ketika ia bersua. Aku ingin bicara, tapi aku terlalu capek jika harus meladeninya. Aku sangat mengenal Chou Tzuyu. Dia adalah pria yang keras kepala. Pria yang juga tidak mau mendengar alasan apapun. Pria yang sangat egois. Pria yang selalu berprasangka. Itulah alasan mengapa ia menceraikanku Dua Tahun yang lalu. Ia tidak percaya pada kesetiaanku. Dia lebih percaya sahabat masa kecilnya daripada cintanya. Ya, Tzuyu percaya aku selingkuh. Padahal tidak ada  sedikit pun aku mengkhianatinya.

Aku sama sekali tidak pernah meminta Chaeyoung untuk menjemput Mitzu, tapi Chaeyoung lah yang selalu berkeinginan demikian.

"Daddy, kita ke Apartemen Mommy dulu yah, mau ambil boneka sama mainan" Ujar Mitzu membuyarkan lamunanku.

"Oke, sayang" Ucap Tzuyu mengacak-acak rambut Mitzu dan langsung membawa Mitzu masuk ke mobilnya.

Aku tersenyum. Tzuyu memang selalu mengikuti kemauan Mitzu. Ia selalu menuruti yang diinginkan putrinya itu. Tidak heran jika sebenarnya Mitzu lebih dekat dengan Tzuyu daripada aku. Bahkan terkadang Mitzu melupakan aku saat ia bersama dengan Tzuyu. Harus kuakui, Tzuyu adalah Appa yang hebat. Ia adalah seorang lelaki penyayang. Terkadang aku merindukan sikap baiknya, tapi itu adalah hal yang mustahil diwujudkan kembali.

"Mina?" Panggil Chaeyoung.

"Ah, aku harus pulang Chaeng. Aku harus menyiapkan kebutuhan Mitzu" Kataku lalu bergegas pergi.

Aku membuntuti mobilnya Tzuyu menuju Apartemenku. Lebih tepatnya Apartemen kami ketika bersama dulu. Namun, setelah cerai Tzuyu memberikan sepenuhnya kepadaku, sedangkan dia tinggal di Apartemennya sendiri. Jaraknya juga cukup jauh, sehingga ia terkadang telat menjemput Mitzu pulang Sekolah.

Mitzu memang dari keluarga Broken Home, tapi aku dan Tzuyu sepakat selalu memberikan seluruh cinta dan kasih sayang pada satu-satunya putri kami, hingga ia tidak merasa kekurangan. Aku dan Tzuyu memang orang yang sibuk, tapi kesibukan itu tidak ada artinya selain kepentingan Mitzu. Anak kami tetap menjadi prioritas kami. Seperti sekarang dalam seminggu, 4 hari Mitzu bersamaku dan 3 hari Mitzu bersama Tzuyu.



****
Di Apartemen

Setelah sampai di Apartemen. Mitzu sangat bersemangat dan ia langsung menaiki anak tangga. Ia pasti menyiapkan mainan favoritenya. Padahal di Apartemen Tzuyu mainannya jauh lebih banyak. Sedangkan Tzuyu duduk di sofa menunggunya dan memainkan ponselnya.

ONESHOT (SATZU/MITZU/JITZU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang