8 | She's Mad

43 10 8
                                    

The Bride & Spicy Wedding

Pencet love di kiri bawah dan tambahkan komentar sangat dipersilakan :* 

*****

Hari ini Nathan sama sibuknya seperti biasanya, tanpa banyak beristirahat. Bahkan ketika jam istirahat makan siang, Nathan memilih memeriksa bahan presentasi yang telah dibuatkan oleh timnya. Hingga langit di luar gedung telah menggelap dan dipenuhi cahaya lampu kota, Nathan masih berhadapan dengan layar persegi di depannya. Paul yang sejak tadi berdiri menemani tuannya itu hanya bisa diam sambil gelisah melihat jam tangannya.

"Apa sudah waktunya sampai kamu sangat gugup, Paul?"

"Ini sudah pukul 7 Tuan, Nyonya Lucy tidak akan membiarkan Tuan jika terlambat menghadiri undangan makan malam hari ini."

"Aku tidak lapar. Apakah aku harus tetap datang?"

"Tuan." Suara Paul yang berat membuat Nathan melepaskan tetikus di tangannya.

Nathan memejamkan matanya dengan punggung menempel pada sandaran kursi besarnya. "Aku tidak ingin melihat mereka."

"Apa kita tidak sebaiknya mengajak Nona Ann, Tuan?"

Mata Nathan terbuka. Ia duduk tegap sambil berpikir.

"Annabelle? Apa yang sedang gadis itu lakukan saat ini?"

"Baron menginfokan jika Nona Ann hanya berada di dalam kamar seharian ini."

"Dia pasti merasa bosan."

"Nona Ann jauh lebih baik dengan kehadiran Freya, Tuan."

"Syukurlah jika wanita itu bisa membuat Annabelle merasa rileks. Paul, apa Baron dapat dipercaya seratus persen?"

Paul menatap Nathan bingung. "Maksud Tuan? Apakah ada hal yang membuat Tuan curiga dengan Baron?"

Nathan tampak berpikir serius. "Tidak, bukan apa-apa. Aku hanya bingung karena Annabelle selalu menyebut nama Baron."

"Itu karena sejak hari pertama ia datang ke rumah, hanya ada Baron yang ia kenal. Jika Tuan begitu khawatir, seharusnya Tuan lebih sering menemani Nona Ann."

Nathan tersenyum geli. "Rupanya kamu sudah bersiap melakukan oposisi, ya?"

"Tidak, Tuan. Aku hanya mencoba memberikan saran. Nona Ann adalah gadis muda yang belum banyak mengerti tentang Optimum Group."

"Kamu tidak akan pernah tahu alasannya mau menikah denganku. Dengan Lucy memilihnya, maka kemungkinan ada kesepakatan di antara mereka yang tidak aku ketahui."

"Nona Ann seperti tidak pernah punya niat buruk padamu, Tuan."

Nathan menghela napas berat. "Kita pulang saja sekarang," ujarnya bangkit berdiri dan keluar dari ruangannya disusul oleh Paul. Beberapa karyawan yang satu lantai dengannya di lantai 36 berdiri dan menyapa kepergian Nathan, sementara pria itu tampak acuh membalasnya. Ia segera masuk ke dalam lift VIP bersama dengan Paul.

"Jika memang Anda tidak ingin pergi, aku dapat menghubungi staf Nyonya Lucy, Tuan."

"Berikan alasan terbaik. Aku sudah tidak peduli jika mereka semakin membenciku."

Setibanya di lobi, Nathan dan Paul masuk ke dalam mobil yang telah disiapkan oleh porter. Kendaraan roda empat itu membelah hingar bingar padatnya pusat Manhattan, New York.

"Tuan, aku mendapat kabar dari tim, jika pasca artikel baru dirilis, opini publik mulai berubah. Bahkan nilai saham kita sudah melampaui 12% dari nilai terakhir."

The Bride & Spicy WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang