1. dating apps

42 0 0
                                    

Sore hari di sebuah kafe yang cukup ramai ada seorang pria terlihat dominan dari pada semua orang yang ada disana, gimana tidak, dengan setelan kantornya, tubuhnya yang tinggi dan tegap dan mukanya yang tampan tidak mungkin ia tidak menjadi pusat perhatian, bau duit cuyyy

Namanya Richard, pria berumur 28 tahun, tinggi 190 dengan segudang prestasi.

Untuk apa manusia seperti Richard ada disini? Karena Ada meeting diluar kantor? Tidak, ada alasan lain.

Dia disana untung bertemu seseorang yang dia kenal dari dating apps karena orang tuanya yang sangat cerewet tentang dia yang belum menikah diusianya.

Kadang ia bingung pada orang tuanya, apakah mereka sekuno itu sampai mengatakan bahwa umur 28 tahun itu sudah tua?! Dia tidak tua! Tapi jika ia mengatakan apa yang ada dipikirannya Richard tau apa yang orang tuanya katakan, seperti "kami sudah tua, kami ingin mempunyai cucu! Kalau kau tidak suka dengan wanita tidak apa dengan pria, kami ingin melihat kamu memiliki pasangan dan kami punya menantu!".

Yah.... Kurang lebih seperti itu.

"Permisi, tuan... Richard?"

Richard yang sedang bergulat dengan pikirannya tiba-tiba dikagetkan dengan seseorang yang memanggilnya.

"Ya itu saya, kamu.... Rian?" Dan dibalas ditangguhkan oleh orang tersebut.
"Silahkan duduk dan pesanlah" Rian memesan makanan, caranya duduk, caranya memesan hingga makanan datang sempurna, tidak kaku, tidak berisik, dan sopan.

Richard cukup lega karena ia tidak terkena scam lagi, sebenarnya ia sudah 2x kena scam dari dating apps sebelumnya.

Pertama perempuan, di apps-nya tertera bahwa ia berumur 25 tahun dan yang datang malah seorang nenek tua yang kelihatannya saja sudah berumur. Yang kedua adalah laki-laki, difotonya terlihat cukup cantik tapi saat bertemu sama sekali beda dengan yang ada di foto.

'jika dating ketiganya ini ia mendapatkan scam lagi, dia tidak akan menikah sampai ia menemukan pasangan yang menurutnya benar-benar cocok untuknya, berapapun umurnya nanti,' itu adalah perjanjiannya dengan kedua orangtuanya.

Richard melihat dari atas kebawah, tidak buruk bisa dibilang sangat cantik dan imut secara bersamaan, pakaiannya tidak norak, cukup elegan.

"Saya tidak akan bertele-tele, saya butuh seorang istri, tidak perlu melakukan banyak hal, hanya duduk diam dirumah dan dapat diajak bertemu kolega juga pastinya anda tidak perlu pusing tentang uang"

Rian terdiam sebentar, menyeruput minumannya "ya ... Katakan saja kapan saya harus menandatangani surat pernikahan dan saya akan datang." Ucap Rian dengan sedikit senyum diwajahnya

Richard puas dengan yang dikatakan Rian "tetapi sebagai istri, anda tentu bisa memasak kan?"

"Of course ... saya cukup mahir masak, beberes rumah dan masih perjaka tentunya" benar-benar tidak bertele-tele, Rian benar-benar terlihat menjanjikan jika dijadikan pasangan hidup.

Dia elegan, cantik, pintar dan pastinya tidak akan memalukan jika diajak keacara formal.

"tapi... Saya tentu tau bahwa ini cukup basic, tentunya saya punya 1 kelebihan  yang tidak semua orang miliki, saya...tidak mudah menangis nangis, tentunya dalam artian saya tidak mudah baperan" Richard bingung, apa maksudnya..?

Melihat Richard yang kebingungan Rian melanjutkan "anda tahu betul bahwa hubungan suami istri adalah hubungan yang paling kuat, paling sakral, suami akan berpikir bahwa istrinya adalah miliknya, sepenuhnya miliknya dan begitupun sebaliknya. Karena itu jika salah satu dari pasangan tersebut berselingkuh yang lainnya pasti akan merasa terkhianati dan menangis bahkan sampai ada yang depresi dan pastinya berakhir tidak baik. Saya... Rian Gabriel tidak akan menangis, bersimpuh dan mengutuk suami saya seperti itu, jika Anda menyukai orang yang seperti itu saya keluar, karena melakukan hal seperti itu hanya akan membuang waktu saya."

Richard puas, sangat puas dengan apa yang diucapkan calon pasangannya ini. "Baiklah, mungkin cukup sampai di sini pertemuan kita, saya akan bertanya kepada asisten saya kapan saya punya waktu luang dan saat itulah kita dapat pergi ke KUA untuk menandatangani surat pernikahan"

"Oke... Nanti saya akan memberikan data saya, mungkin tentang pekerjaan, sekolah, apa yang saya suka dan tidak suka dan apa yang membuat saya alergi. Apakah anda dapat melakukan hal yang sama juga? Karena untuk persiapan jika ada yang bertanya tentang hal-hal tersebut"

"Ya, tidak masalah, akan saya suruh asisten saya untuk menyiapkannya. Karena semuanya sudah selesai saya izin pergi terlebih dahulu karena saya  ada meeting sebentar lagi. Permisi."

Richard pergi begitu saja, 'dingin sekali sifatnya untung berduit ' ucap Rian dalam hati.

TBC
.
.
.
.
.

Dahhhh lanjut nanti kayanya
G janji wkwk

Pasangan?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang