Getting Close

922 62 27
                                    

Semua yang ada dipesta seketika menaruh semua perhatian mereka pada El dan Cedric yang berdansa dengan indah, keduanya tampak serasi.

Semua tamu tampak memuji kedua remaja itu, namun ada satu orang yang duduk di meja paling pojok menatap tajam kearah keduanya.

"Mengapa dia begitu sangat bahagia?" gumamnya melihat El yang tertawa dengan Cedric, lalu menenggak Wine nya.

Akhirnya mereka telah selesai berdansa, Cedric mengucapkan terima kasih padanya karena telah berdansa dengannya yang dijawab anggukan pelan oleh El.

"Oh ya, El.." El yang hendak melangkah menemui orang tuanya terhenti kala Cedric memanggilnya.

"Aku ingin mengatakan sesuatu.." tampak pipinya merona lucu membuat El terkekeh, El mengangkat alis menunggu apa yang akan dia katakan.

"Aku ingim mengatakan bahwa.. malam ini.. kau sangat cantik." Cedric tersenyum manis dengan kedua pipinya yang masih merona.

"Heheh.. terima kasih, Ced. Kau juga tampan, aku pergi dulu." El terkekeh melihatnya makin merona, lalu ia segera pamit meninggalkan pemuda itu yang masih bengong dengan kedua pipinya yang makin memerah.

"Aku membuatnya terbang, Elz." ucap Draco saat ia sudah duduk dimeja keluarganya.

"Siapa?" tanya El sambil menengok keatas.

"Tidak ada tuh yang terbang.." sambungnya polos sambil menggaruk kepala belakangnya.

Draco menghela napas lelah melihat kegoblokan adik kembarnya ini, ia pun menepuk kepalanya.

"Goblokk.."

"Aduh, emang apa salahku? huh?" El menatap tajam kakaknya.

Draco yang tidak peduli kembali menepuk kepalanya.

"Udah woy.. aduh.." Draco tertawa melihat raut jengkel diwajah adiknya.

Lalu tiba-tiba kedua orang tua mereka duduk bersama satu orang yang membuat El kepikiran akhir-akhir ini.

"Hey, bagaimana dansanya. Pemuda Diggory itu tampak sangat payah." sapa ayahnya dengan hinaan diakhir.

"Dad, jangan begitu.. dia oke kok." El menghela napas, lalu matanya melirik sekilas kepada seorang yang datang bersama kedua orang tuanya tadi.

Tom menatapnya datar dengan gelas Wine ditangannya, mata coklat gelapnya tampak melirik sesuatu dilehernya. Diam-diam ia tersenyum sambil menyesap Wine nya pelan.

"Sebentar, ibu baru menyadari sesuatu." kini semua mata orang yang ada dimeja itu menoleh kearah Narcissa.

"Sejak kapan kau punya kalung mutiara?" tanya Narcissa membuat Tom menyeringai diam-diam. Sementara El yang ditanyai seketika kaku, ia bingung haruskah ia jujur atau jangan.

"Ak-aku.." El menatap kearah Tom yang tengah menyesap kembali Wine nya.

"Ini dari seseorang.." suaranya mengecil membuat Tom kembali menatapnya intens.

"Dari siapa??" tanya Narcissa tidak mendengar dengan jelas.

Lucius yang memperhatikan sedari tadi tiba-tiba ia menoleh kearah Tom.

"Dari-"

"Aku yang memberikannya, Mrs. Malfoy." seketika semua orang yang berada dimeja itu menoleh kearah Tom yang santai dengan wajah datarnya.

Draco memicing matanya pada kembarannya, El langsung membeku kala menyadari tatapan Draco.

"Sudah kuduga.." gumam Lucius.

"Ouhh, ya??" ucap Narcissa sedikit terkejut.

Tom hanya mengangguk dan kembali menyesap pelan Wine nya.

PROFESSOR RIDDLE (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang