"Apartemen baru? Kenapa, tiba-tiba?" Tanya Arkhan, sedikit terkejut dengan kalimat yang Reksa ucapkan berkata bahwa dia akan pindah mulai besok.
Reksa mengangguk, dia memang telah menyiapkan semuanya sejak Arkhan sibuk menghindarinya beberapa waktu lalu, dan setelah pembicaraannya dengan Gilang di rooftop tadi, dia berpikir bahwa ini adalah saat yang tepat baginya untuk sedikit menjauh dari Arkhan.
"Lokasinya cukup dekat dengan kantor Papih, dan aku juga udah gak punya urusan apapun lagi sama agensi karena sekarang Jefran yang bakal handle semuanya. Cuma untuk istirahat kalau kemaleman di kantor" Jelasnya, memberikan alasan yang masuk akal pada Arkhan.
Alpha yang sejak tadi duduk di sofa ruang tengah tersebut, kini menepuk sisi kosong di sampingnya "Sini, coba duduk dulu ngomongnya yang jelas" Ucapnya menuntut penjelasan lebih lanjut.
Ini hampir tengah malam dan Reksa sengaja ingin memberitahu Arkhan sekarang, dia tidak ingin menunda dan berujung membuat keputusannya batal karena tidak tega pergi secara tiba-tiba dari rumah.
Barusan Reksa di beri kabar oleh agensi bahwa kini nama Arkhan mulai naik kembali di internet, tentu diisi dengan artikel positif sebab wawancara yang tadi sore Arkhan hadiri. Berbagai merek juga terus menghubungi mereka dan meminta Arkhan untuk kembali menjadi modelnya.
Setidaknya untuk beberapa bulan ke depan, Arkhan di pastikan tidak lagi menjadi pengangguran. Reksa bersyukur karena ini akan memudahkan langkahnya untuk pergi menjauh dari Arkhan sedikit demi sedikit.
Keduanya sudah selesai mandi dan berganti pakaian, Arkhan sengaja duduk di ruang tengah menunggu Reksa untuk menonton film bersama, karena kalian tau apa yang akan mereka lakukan jika langsung berbaring di atas kasur.
Arkhan merindukan Reksa, jelas. Dan dia ingin menghabiskan malam yang cukup senggang ini, untuk berbicara banyak dengan kekasihnya, sebelum memulai kembali aktivitasnya sebagai seorang aktor yang di penuhi jadwal nantinya.
Reksa memghela napas lalu mengambil tempat di sebelah Arkhan, tidak terlalu dekat karena sepertinya suasana hati Arkhan tidak lagi sebaik tadi.
Ada jeda cukup lama sebelum Arkhan kembali berbicara "Gilang bicara apa aja tadi?" Tanyanya, dan berhasil membuat Reksa terkejut.
"Nothing" Jawab Reksa, suaranya pelan karena demi apapun, dia sangat ingin menangis sekarang.
Fakta bahwa Gilang dapat kapan saja memposting video atau foto yang akan merusak namanya, Reksa memang tidak seterkenal Arkhan, tapi dia adalah wajah dari perusahaan yang belasan tahun Papih angkatnya kelola sampai menjadi sebesar sekarang.
Kepala Reksa terus menunduk tidak ingin menatap Arkhan yang terus meminta jawaban lebih lanjut.
Dapat Reksa rasakan tubuh Arkhan yang mendekat ke sampingnya, tangan besarnya bergerak untuk meraih tangan miliknya yang ada di atas paha, menggenggamnya hangat sambil terus mengusap punggung tangannya dengan ibu jarinya.
"Apapun yang dia bilang, aku janji aku gak akan bikin skenario buruk yang ada di kepalamu sekarang menjadi kenyataan" Ucap Arkhan berusaha menenangkan.
Gilang benar, orang waras manapun pasti akan takut jika di ancam video saat dirinya hampir di lecehkan tersebar luas di internet, dan Reksa salah satunya.
Semua kalimat Reksa di rooftop tadi hanya sebuah gertakan untuk Gilang, dia hanya tidak ingin terlihat lemah di depan alpha dengan darah keluarga brengsek sepertinya.
Sebelah tangan Arkhan berpindah ke dagu Reksa, sedikit memaksa omega itu untuk mengangkat kepalanya, dan hatinya terasa sakit begitu melihat kekasihnya kini menatapnya dengan tatapan berkaca-kaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴘᴇᴛʀɪᴋᴏʀ {ᴇɴᴅ}
Non-FictionAroma feromon milik Arkhan seperti bau tanah kering yang bercampur dengan tetesan air hujan aromanya dapat membuat Reksa tenang saat berada di sampingnya. Dan siapa yang tidak menyangka kalau laki-laki yang sudah hidup selama tiga tahun bersamanya...