12_anna_

26 4 10
                                    

Fayyana tak bisa berhenti tersenyum sejak tadi, ia merasa gerald benar-benar sudah membuka hatinya untuknya, melihat gerald yang sekarang mulai merespon dirinya membuatnya merasa sangat senang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Fayyana tak bisa berhenti tersenyum sejak tadi, ia merasa gerald benar-benar sudah membuka hatinya untuknya, melihat gerald yang sekarang mulai merespon dirinya membuatnya merasa sangat senang.

Two twilight_

Sial. fayyana dengan cepat memasang sepatunya ketika ia melihat jam sudah menunjukkan jam tujuh lebih.

Ia mungkin akan benar-benar terlambat sekarang, dan mungkin gerald akan menghukum dirinya.

"Sial." Guman fayyana membayangkan gerald akan kecewa kepadanya nanti.

Tidak mau berpikir panjang fayyana dengan cepat menyambar tasnya lalu membuka pintu kamarnya dan keluar. fayyana menoleh ke arah pintu kamar yang berjarak dua kamar dari kamar miliknya, terlihat arga yang baru saja keluar bersamaan dengan fayyana, arga menoleh dengan tatapan tak suka.

Fayyana terdiam, ia tidak tau harus melakukan apa, apakah ia harus menyapa ayahnya atau tidak.

Cukup lama arga menatapnya dan fayyana hanya diam berdiri di tempatnya hingga akhirnya arga melangkahkan kakinya melewati fayyana.

"Ayah" panggilnya sedikit ragu.

"Ayah, nggak papa?" tanya fayyana membuat arga yang sedang menuruni tangga menghentikan langkahnya lalu menoleh.

Arga menghela nafas lelah "jangan panggil saya ayah, saya tidak ada hubungan apapun dengan anak pembawa sial sepertimu!"

Fayyana menelan ludahnya yang terasa tercekat "dan gara-gara kamu!" Arga menunjuk fayyana dengan wajah amarahnya "gara-gara kamu, saya dan putri saya bertengkar"

"Maaf... " lirih fayyana.

"Saya tidak butuh maaf kamu" katanya lalu berjalan menuruni anak tangga.

"Ayahhhhhh!" teriak rafael berlarian.

Arga membuka tanganya menunggu putra kecilnya memeluknya "jangan lari nak, nanti kamu terluka" ujarnya.

Fayyana tersenyum tipis, "apa bedanya aku dengan ayah, kita sama-sama penjahat" ujarnya.

****

Gerald menatap fayyana lelah yang terus saja tersenyum ke arahnya. sekarang ia berdua tengah berdiri di lapangan amorfati, dengan fayyana yang tengah berdiri sambil mengangkat sebelah kakinya.

"Kenapa terlambat?" tanya gerald.

Fayyana mendesah berat "terlambat bangun" Ujarnya.

"Kenapa lo nggak tidur awal" lontarnya.

Fayyana tersenyum "gara-gara lo bales pesan gue, gue nggak bisa tidur" ujarnya membuat gerald mengerutkan keningnya.

"apa hubungannya nya?" tanya gerald.

"Ya, karna lo nggak biasanya respon pesan gue dan gue..... seneng banget"

Two twilight  (HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang