#8

190 25 0
                                    

"Menurutmu bagaimana?" bisik Yeonjun dengan seringai yang membuat bulu kuduk Yujin merinding.

Di dalam ruangan yang remang-remang, suasana menjadi tegang dan penuh dengan ketegangan yang hampir bisa dirasakan secara fisik. Udara terasa berat dan menekan, seolah-olah ada energi gelap yang mengisi setiap sudut ruangan. Mata Yujin dan Yeonjun saling bertemu, menciptakan kontak yang intens dan penuh dengan misteri.

Tak ada suara kecuali napas mereka yang terdengar berat dan teratur. Gemuruh jantung Yujin terasa semakin cepat, seolah-olah ingin melompat keluar dari dadanya. Dia bisa merasakan getaran energi yang aneh dan tak terduga di sekitarnya, menciptakan ketidakpastian yang menggantung di udara.

Sinar lampu yang redup hanya menyoroti wajah Yeonjun, meningkatkan kesan misterius yang terpancar dari dirinya. Tatapan tajam Yeonjun menembus jiwa Yujin, membuatnya merasa seperti sedang berada di bawah pengawasan yang tak terlihat. Setiap detik terasa berharga, seolah-olah waktu berhenti bergerak.

Dalam keheningan yang menegangkan, detik-detik berlalu dengan lambat. Suasana gelap dan tegang menciptakan ketidakpastian yang sulit dijelaskan. Yujin dan Yeonjun saling mengamati, menunggu jawaban yang tak terungkap dan masa depan yang tak terduga.

Di tengah suasana tegang ini, kehadiran Yeonjun memberikan efek yang menakutkan dan menarik sekaligus. Setiap kata dan gerakan mereka menjadi penting, menciptakan ketegangan yang semakin dalam dan menggugah rasa ingin tahu yang tak terbendung.

"Berhenti bertingkah!" ujar Yujin memperingati Yeonjun dengan serius. "Darahku ini rasanya pahit!" ucap Yujin dengan serius.

Yeonjun menyeringai tajam. "Kalau begitu, biar kucicipi," ujarnya lalu menarik pinggang Yujin dan mencium bibir wanita itu dengan penuh gairah.

Yujin terkejut dengan perubahan yang terjadi pada Yeonjun. Seperti terkunci dan terhipnotis, tubuhnya melemah. Ciuman mereka semakin dalam, dan Yeonjun bahkan memainkan lidahnya di dalam mulut Yujin, membuatnya merasa kewalahan. Dengan napas tersengal-sengal, Yeonjun akhirnya melepaskan ciumannya.

Mata Yeonjun terlihat sayu dan penuh nafsu. Lidahnya terus menjilati bibirnya sendiri, seolah melihat mangsa yang menggoda.

"Gimme more baby," Bisik Yeonjun membuat Yujin merinding seketika.

Yeonjun dan Yujin saling menatap dengan tatapan yang penuh ketegangan. Suasana di sekitar mereka terasa tegang, seperti ada magnet yang menarik satu sama lain. Yeonjun mencoba membelai rambut Yujin dengan penuh kelembutan, namun ada kegelisahan yang terasa di udara.

Yujin merasakan denyutan di lehernya saat Yeonjun mencium aromanya. Dia merasa campuran antara takut dan penasaran. Namun, sebelum Yeonjun bisa melanjutkan aksinya, kekuatan misterius tiba-tiba mengalir melalui tubuhnya.

Dalam sekejap, Yeonjun berubah menjadi seekor rubah kecil yang menggemaskan. Pandangan mereka yang sebelumnya penuh ketegangan berubah menjadi kejutan dan lega. Yujin merasa lega karena terbebas dari ancaman yang sebelumnya menghantui dirinya.

"Aigo, anak nakal!" ujar Yujin sambil tertawa ceria, sambil menggendong Dalginya. Dia menatap Yeonjun yang telah kembali menjadi Dalgi dengan senyuman puas di wajahnya, seolah mengejek Yeonjun atas kejadian tadi. Suasana yang sebelumnya tegang kini berubah menjadi riang dan penuh kebahagiaan. Yujin tertawa dan menikmati momen yang tak terduga ini, menyadari bahwa kejadian tersebut telah mengubah dinamika hubungan mereka menjadi lebih akrab dan lucu.

Sambil mengejek Yeonjun, tiba-tiba listrik di rumah Yujin kembali menyala dengan kilatan yang membuatnya sedikit silau. Yujin segera menaruh Dalgi, si rubah kecil, di kandangnya dan menutup pintu kamarnya yang sebelumnya terbuka.

"Gimana? Enak kan darahku?" ujar Yujin sambil tertawa gembira, namun segera mengurung Dalgi di kandang yang rapat untuk berjaga-jaga jika hewan itu berubah lagi. Yujin merasa perlu berhati-hati mengingat kejadian tadi.

"Tapi, Dalgi, setelah kupikir-pikir, kamu tampan juga," gumamnya sambil tersenyum, membiarkan pikirannya melayang ke wajah Yeonjun yang terlihat sebelumnya. Yujin berjalan menuju ranjangnya dan membaringkan dirinya terlentang, membayangkan wajah Yeonjun dengan senyuman di bibirnya.

Dalam keheningan kamar, Yujin merasakan kegembiraan dan kegelisahan yang bercampur aduk di dalam dirinya. Dia tidak bisa menahan perasaan yang tumbuh dalam hatinya, terpesona oleh Yeonjun yang telah mengubah hidupnya menjadi sesuatu yang tak terduga. Yujin memejamkan matanya, membiarkan imajinasinya membawa dia ke dunia yang penuh dengan rasa cinta dan keajaiban.

"Seru juga," ujar Yujin sambil tersenyum puas, merasakan kepuasan dari momen yang baru saja dialaminya. Dia merasa lelah setelah semua kejadian hari ini, dan akhirnya terlelap dalam tidur yang nyenyak. Mimpi-mimpinya dipenuhi dengan petualangan dan kegembiraan, membawa dia ke dunia yang penuh dengan keajaiban dan kebahagiaan. Yujin merasakan ketenangan dalam tidurnya, menikmati istirahat yang sangat dia butuhkan setelah hari yang penuh dengan kejutan dan emosi.

____________
#SOON
___________

THE FOX ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang