[malam minggu]

3 0 0
                                    

Hari yang cerah seorang gadis terbangun karna sinar matahari, siapa lagi kalau bukan anggiana, setelah bangun gadis itu berjalan ke arah kamar mandi membawa handuknya.

Selesai dengan kegiatannya anggiana  keluar dari kamarnya menuju ruang makan untuk sarapan.

"Morning ayah,ibu" sapa anggiana.

"Morning ana/ putriku"  sapa balik mereka, anggiana  duduk, para maid siap siaga mengambilkan makanan kesukaan nona muda nya yaitu secangkir coffee latte dan roti sandwich.

"Sayang aku tidak bisa mengantarmu kebandara hari ini karna aku lupa ada jadwal  pagi ini apa tidak papa? " ucap evelyn, setelah ia selesai makan.

"Tidak papa sayang,anggiana" panggil Novan.

"Iya yah"

"hari ini kamu libur? "

"Yah"

"Ingin ikut dengan ayah? "

"Tidak"

"Jahat sekali"

"Bukan jahat, tapi ayah yang jahat, trakhir kali aku ikut dengan mu kau meninggalkan putri mu ini bersama laki-laki yang tidak ku kenal" ucap anggiana, ya saat lima bulan yang lalu anggiana ikut dengan ayahnya, karna novan itu bilang akan membawa kekantor nya untuk melihat ruang kerja miliknya nyatanya ayahnya itu menjahilinya saat sedang di kantor, dia membawa seorang laki-laki dan memperkenalkan nya lalu bilang ingin pergi sebentar tapi kenyataannya laki-laki itu tak kunjung datang hingga akhirnya anggiana meninggalkan laki-laki itu sendiri  dan pulang kerumah, tapi ternyata ayahnya itu sedang ada diruang kerja dirumahnya sedang tertawa melihat layar yang ternyata itu dirinya dan laki-laki  yang dibawa ayahnya itu.

"Itu tidak akan terjadi lagi, kamu sudah punya laki-laki ini bukan? " ucap Novan memperlihatkan foto kemarin.

"Kau terlihat sangat romantis dengan laki-laki ini, membawa setangkai bunga mawar lalu mengantarkan nya hingga ke bis bucin sekali" cerita Novan menahan tawa membuat gadis itu menatap tajam ke arah ayahnya.

"Benarkah apakah anak kita ini sedang kasmaran" evelyn ikut menistakan anaknya itu.

"Ayah kau lupa jam setengah 9 harus sudah di bandara dan ibu bukannya hari ini ada jadwal kenapa tidak segera pergi" ucap anggiana menggantikan topik.

"Ah kau benar , aku pamit sayang Assalamu'alaikum" evelyn mencium tangan suaminya dan putrinya ikut mencium tangan ibunya.

"Walaikumsalam" ucap mereka.

.........

Anggiana sudah berada di kantor miliknya sendiri, yah gadis itu memang sering kekantor nya untuk melihat data-data perusahaan seminggu sekali,anggiana sering bekerja dirumah dari pada di kantor dikarenakan gadis itu yang masih sekolah.

Kenapa anggiana sudah bisa menjalankan perusahaan dimasa sekolahnya? Karna gadis sekolah bisnis dimasa SMP nya, yang harusnya gadis itu bermain bersama temanya malah membantu ayahnya bekerja.karna ingin mengikuti jejak sang ayah hingga bisa membangun perusahaan yang hampir setara dengan ayah nya di usia yang masih muda.

Tok! Tok! Tok!

"Masuk" ucap anggiana setelah mendengar suara ketukan di balik pintu, tapi gadis itu tetap pokus dengan berkas yang dimejanya dan tidak bahwa seorang laki-laki berjalan menghampiri sambil tersenyum manis

"Hai nona  "mendengar hal itu membuat gadis dihadapannya menatapnya tapi dengan tatapan dingin.

"Pergi" usir anggiana lalu kembali fokus pada berkasnya,tiba-tiba tangan nya di tarik oleh laki-laki itu" hei  kau tidak merindukan ku? " tanya laki-laki itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 18 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Killer girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang