Author: Cerita ini tidak memiliki hubungan dengan apapun, saya membuat ini murni karena kakak saya ulang tahun.
Terdapat seorang pria yang sedang duduk bersama dengan mamahnya. Pria itu bernama Robi, Robi tinggal bersama dengan mamahnya di sebuah desa. Papahnya sudah lama meninggal.
(kakak ku perempuan, tapi aku tidak terlalu bisa membuat karakter perempuan. Jadi saya ubah saja, dia juga gak peduli)
Robi anak paling bungsu, dia memiliki beberapa kakak. Tapi semua kakaknya sudah meninggal dan yang tersisa hanya dirinya.
Robi memiliki sebuah kemampuan, kemampuan itu sangat menakutkan. Dia bisa mengetahui siapa yang akan meninggal, Pertama ia pernah melihat seseorang yang ia kenal dengan wajahnya terselimuti cahaya. Awalnya dia hanya diam dan menjauhi hal itu. Tapi ia mendapatkan kabar kalau orang tersebut sudah meninggal membuat dirinya bingung.
Lalu ia juga terkadang memikirkan seseorang, tapi ia tidak menyangka kalau dirinya mendapatkan kabar kalau orang yang di pikirkan itu meninggal. Ia juga terkadang melihat sebuah sosok saat sedang berdiri dibelakangnya, dengan bentuk yang sama dengan orang yang akan meninggal.
Dirinya menceritakan itu ke mamahnya. Setelah itu, ia bercerita kepada saudara jauh, membuat mereka takut kalau mereka nanti di pikirkan oleh Robi.
Tapi mereka juga menitip pesan seperti ini "Jika kamu memikirkan kami bilang dulu kepada kami" seperti itu isi pesan mereka.
Saudara jauhnya memiliki nasib yang sama dengannya, ibu mereka meninggal dan meninggalkan bungsu dari keluarga tersebut.
Hari ini hari tahun baru, Robi berulang tahun tapi ia tidak tahu hari ini ia umur berapa. Kalian ingin tahu kenapa? Karena tahun yang tertulis di akta kelahiran itu salah, dia tahu setelah dirinya dan saudara jauhnya berdiskusi.
(Kami memang selalu berdiskusi, ngomong-ngomong rumah kami bersebelahan jadi kami selalu mengobrol. Kakakku yang pertama kali menyadari ke aneh di akta kelahirannya, dia lahir diantara juni dan Juli. Tapi kalau tidak salah ada temannya yang lahir di tanggal yang sama, ia mengetahui setelah dirinya mengatakan hari mereka lahir. Itu sedikit lucu gimana gitu, dia baru menyadari kalau dirinya lahir bukan bulan itu)
(Untuk Robi, dia lahir di antara 2004/2005. Tapi setelah dilihat dari kalender yang lebih tepat sasaran adalah 2005, aku tidak mengerti tapi mereka mengatakan sunami di Aceh. Katanya kalau tidak salah teh Robi lahir dan bencana itu sudah ada. Bukan hanya itu kami juga melihat kalender kalau tanggal 1 bulan 1 tahun 2005 adalah hari Sabtu, kami mengetahui itu dari para orang tua yang mengatakan kalau teh Robi lahir di hari Sabtu)
(Aku bersyukur kalau tanggal lahirku benar dan tidak berubah seperti kakak laki-lakiku dan teh Robi. Ngomong-ngomong nama Robi diambil dari nama aslinya tapi masih ada nama yang lain)
Balik ke topik
Sekarang dirinya akan menginjak usia 19 tahun, saat itu ia menyadari kalau kekuatannya semakin melemah dan ia sadar karena perkataan saudara-saudara jauhnya.
(Aku tidak tahu harus menyebut kami saudara apa, aku dan kakakku bukan cucu asli bahkan ibu kami bukan anak dari kakak ibunya teh Robi. Tapi kami masih memiliki hubungan darah meskipun sedikit jauh mungkin)
(Intinya kami masih bersaudara)
Balik ke topik
Tanggal 30, Sore waktu mati lampu.
Sekitar pukul 3 Sore sampai 6 Sore di kampung Cibinong, sudah terjadi mati lampu sejak desa itu terguyur hujan.
"Babakaran yuk" ucap Robi membuat dua orang yang berbeda usia dan genre menatapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Zaiyden
RandomTerinspirasi dari Cerita Wattpad yang dibuat oleh orang lain. Bercerita tentang Seorang Mafia dan CEO yang terkenal bernama Zaiyden. Zaiyden Mafia yang ditakuti semua orang dan CEO yang paling dihormati oleh bawahan. Karena dirinya yang sudah bosan...