BAGIAN 1 | HADIAH

2K 131 33
                                    

Pernikahan yang dijalani Boboiboy dan Yaya sudah berdiri selama tujuh tahun dan masih bertahan sampai sekarang. Pernikahan adalah sebuah ikatan sakral antara laki-laki dan perempuan yang wajib dipertahankan. Rumah tangga bukan hanya tentang siapa suami, siapa istri, dan menjadi ayah ibu. Tapi tentang bagaimana membangun hubungan yang harmonis, bersama-sama menyelesaikan pekerjaan rumah tangga tanpa melalaikan tanggung jawab masing-masing.

Boboiboy mempelajari itu semua dari Yaya. Selama mereka sekolah memang tidak pernah tinggal bersama, tapi Yaya selalu melaksanakan tugasnya sebagai seorang istri. Dia mencuci pakaian Boboiboy dan memasakkan makanan untuk mereka. Sementara Boboiboy membereskan rumahnya, setelah itu barulah mereka berdua belajar bersama untuk persiapan ujian. Bukankah rumah tangga mereka sangat menyenangkan?

Meski tidak tinggal bersama, tapi Boboiboy benar-benar merasakan peran Yaya sebagai seorang istri. Hingga tiga tiga tahun berlalu akhirnya Bu Wawa, ibu Yaya mengijinkan mereka tinggal bersama dan mengesahkan pernikahan mereka di mata hukum. Jadi, kartu keluarga mereka sudah berbeda.

Boboiboy dan Yaya lebih produktif lagi, mereka sering sekali menghabiskan waktu bersama di rumah. Mencuci pakaian, membereskan rumah, memasak, belajar sampai bermain game, mereka melakukannya bersama-sama. Tak jarang Ochobot merasa terabaikan dan berakhir merajuk.

Semenjak kehadiran Yaya di rumahnya, Boboiboy tak pernah lagi merasa kesepian. Bahkan Amato dan Mara tidak menyangka putranya seperiang itu.

Mengerjakkan skripsi yang sangat menguras pikirannya pun tak terasa begitu berat karena mereka mengerjakannya bersama-sama. Dan satu tahun berlalu, mereka wisuda bersama dengan gelar yang sama.

Pada saat itu usia mereka adalah 24 tahun. Tepat sebulan setelah wisuda, Gopal dan Suzy menikah dan di awal tahun berikutnya adalah pernikahan Fang dan Ying.

Di usia pernikahan mereka yang ke-7 tahun, Boboiboy ingin memiliki momongan. Bukan karena mereka bosan hidup berdua saja- oh bertiga dengan Ochobot, tapi menurutnya mereka sudah cukup dewasa untuk memiliki anak. Dari pihak ibu Yaya dan orang tua Bobooboy juga menyetujui hal itu.

Akhir-akhir ini Yaya sering merasa kurang enak badan. Yaya sering merasa pusing dan mual, bahkan sering sekali mutah-mutah. Tapi perempuan itu hanya menganggapnya seperti masuk angin biasa.

Esok harinya Yaya sudah merasa lebih baik, kemarin ia sudah menyiapkan tenaganya untuk menjalankan misi hari ini. Sayangnya Ying tidak bisa ikut karena sedang hamil muda, sedangkan Suzy sudah hamil tua. Bukan saja Fang yang tak tega meninggalkan istrinya, lebih-lebih Gopal yang sampai menolak misi itu. Namun pada akhirnya ia tetap ikut karena paksaan dari sang istri.

"Power Sphera itu harus segera ditangkap. Jika tidak, dikhawatirkan para penduduk akan terus merasa kedinginan-"

Saat Komandan Kokoci berbicara di layar hologram, tiba-tiba Yaya berlari pergi tanpa mengatakan sepatah kata pun.

"Ada apa dengan Yaya?" tanya Komandan Kokoci, tak biasanya Yaya memotong pembicaraannya dengan tiba-tiba pergi seperti itu, padahal mereka sedang membicarakan misi yang akan mereka jalankan.

"Biar saya tanyakan langsung padanya, Komandan."

Komandan Kokoci mengangguk mendengar ucapan Boboiboy, laki-laki itu berbalik badan dan berlari kecil ke tempat Yaya pergi. Rupanya gadis itu pergi ke toilet dan sedang memuntahkan semua isi perutnya.

"Sayang .... Kamu masih sakit?" tanya Boboiboy saat Yaya mencuci tangannya.

"Engga kok, aku udah mendingan." baru saja Yaya mengatakan itu, ia kembali memuntahkan isi perutnya.

Boboiboy menghela nafas kecil, ia memijat tengkuk Yaya agar gadis itu bisa dengan mudah memuntahkan isi perutnya. Sejak dulu Yaya memang seperti itu, selalu berkata yang tidak sesuai dengan isi hatinya. Dia terlalu lemah pada perasaannya dan jarang memedulikan keadaan dirinya.

FOR MY HEART 3 : BOBOIBOY AS FATHER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang