Bright kembali ke kampus setelah berpisah dengan Kairav. Di perjalanan, tepatnya di koridor fakultasnya, Bright tampak berjalan sendirian sambil melamun.
"Gimana sih?! Kok, gue yang nggak paham? Mereka beneran putus? Tapi, bukan Karina yang mutusin, tapi ... si monyet????????!!" ungkap Bright kebingungan dengan pemikiran Kairav yang menurutnya di luar nalar.
Bright jadi kembali mengingat moment Kairav yang meminta tolong padanya untuk membantu meng-surprise-in Karina yang berulang tahun sambil menangis. Bright bisa melihat bahwa di mata Kairav ada perasaan cinta yang sangat besar. Mata itu sama dengan mata Bright setiap kali dia melihat Anin. Pada akhirnya, karena Bright pada dasarnya tidak mungkin menolak Kairav, langsung saja membantu Kairav tanpa pamrih padahal di hari sebelumnya mereka baru saja bertengkar hebat.
Alasan pertengkaran mereka karena Sania, adik perempuannya Bright yang ditolak sampai dibuat menangis oleh Kairav.
Cerita bermula saat Bright yang tidak sengaja melihat adiknya yang baru pulang sehabis keluar sambil banjir air mata. Dan setelah dicari tahu, ternyata adiknya yang bloon itu habis menembak Kairav, sahabat abangnya sendiri, yang di mata Bright ga ada bagus-bagusnya sama sekali.
Merasa kasihan, Bright akhirnya jadi mulai aktif menghibur Sania. Mulai dari membelikannya makanan, mengajaknya jalan-jalan hingga mencarikannya teman pria yang Bright rasa cocok untuk Sania. Namun, setelah sebulan, gadis itu tetap saja menangisi Kairav di setiap kesempatan. Akibatnya, Bright pada akhirnya berinisiatif meminta tolong kepada Kairav untuk membujuk Sania supaya gadis itu berhenti bersedih memikirkannya dan memulai kehidupannya yang baru tanpa Kairav. Tetapi ...
"Dasar si anjing! Malah bikin adek gue makin nangis kejerr... Shit! Seminggu Sania gak keluar kamar!" teriak Bright marah di dalam kepalanya.
Dia kemudian berhenti melamun dan mulai mengaitkan cerita Kairav yang baru ini dengan kisah adiknya. Dan Bright akhirnya membuat kesimpulan,
"Emang bajingan tuh, Kairav! Nyesel gue sok ngibur tuh monyet!!! Tau gitu gue ngejer Anin ajaaa!!!! AHHH! BRIGHT TOLOL!" rengek Bright di jalanan koridor yang sepi.
"Untung aja ga ada orang," gumam Bright yang langsung membenarkan composurenya. Dia kemudian mengelus dadanya untuk menenangkan kemarahannya.
Tidak lama, suara panggilan telepon terdengar dari suara handphone Bright yang lupa di-mute.
"Uhh, lupa gue mute," ucap Bright sebelum mengangkat panggilan.
Panggilan Masuk
"Sania"
Terima/Tolak
Terima.
"Hallo, San. Kenapa nelepon abang?"
"Bang ... Kak Kairav ada bareng abang gak??"
" NGAPAIN NANYA-NANYA KAIRAV!!!???"
"UDAH SAN MENDING LO SIRAMIIN TUH BUNGA DI RUMAH DARIPADA NANYAIN TUH MONYETTT!!" teriak Bright yang membuat Sania tersentak kaget.
"IIHHH ... Abang kenapa sihh??? Lagian aku masih di tempat les! Mana bisa nyiramin bunga!"
"UDAH DEH GATAU GUE! GUE TUT--"
"ABANG TUNGGU DULU!! DENGERIN SANIA DULU!!!"
"San move-on please! Lo rese tau gak?! Abang Gak Suka Kamu kayak begini!" ucap Bright yang terdengar seperti rengekan bocah puber.
"Bang ... Dengerin Sania dulu. Sania udah move-on kok dari Kak Kairav. Cuman ..."
"CUMAN APAAA????!!!!"
"Abang ihh ... jangan motong omongan aku, bisa gak?"
"..."
"Intinya, Sania perlu selesain konflik di hati Sania. Nah, salah satu caranya dengan jelasin isi hati Sania yang sebenernya ke kak Kairav. Sania mau ngelepas dia terus sekalian minta maaf ..." ucap Sania yang semakin ke akhir kalimat semakin lirih terdengar kata-katanya.
"Minta maaf buat apa? Nih ya, menurut abang kamu tuh gak salah, San. Emang Kairav tuh suka tebar pesona! Spesies Anj--"
"Bang ... Sania perlu proses ini biar bisa move on!"
"Janji deh, sehabis ini, aku gak akan nangisin Kak Kairav Lagi!!! JANJII!!"
"Euh ..."
"Bang BI?"
"..."
"Bang .... please ..."
"Emang harus banget kamu ketemuan sama dia?"
"Harus."
"Biar Sania bisa damai sama hidup Sania, Bang!"
"Ergh ..."
"Bang ... ??"
"ARGHHH! TERSERAGHHH!"
"AWAS AJA YA KAMU?! KALO SAMPE PULANG-PULANG NANGIS TERUS NGUNCI DIRI LAGI!!! ABANG BAKAL DOBRAK TERUS PENTOKIN KEPALA KAMU KE DINDING!!"
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Kehidupan Kedua Kairav
RomanceSetelah dilanda penyesalan tak berujung, Kairav akhirnya memutuskan untuk mengakhiri hidupnya begitu saja. Tetapi sebuah keajaiban tiba-tiba menemukan jiwa Kairav, dan memaksa pria tersebut kembali ke masa-masa sebelum penyesalan hidupnya terjadi. K...