15

653 53 2
                                    

Hallo gayss.. heheheh

HAPPY READING SEMUA....






Jeongwoo mendengus, menatap insan yang sedari tadi diam, seperti tidak mengindahkan kehadirannya.

"Haruuuuuuu" panggilnya mendayu, Haruto menoleh mengangkat satu alisnya.

"Kamu ngapain sih?? Kok kayak sibuk banget." Jeongwoo berujar, sembari matanya mencoba melirik ke arah hp yang menjadi inti fokusnya Haruto.

"Gak ada, cuma bales chat temen." Ujar Haruto sebelum berakhir mengantongi hp miliknya. "Kenapa??" Haruto bertanya. Jeongwoo tersenyum sebelum mengapit lengan kanan milik Haruto.

Yang di apit hanya diam, sudah mulai terbiasa akan gerakan tiba-tiba Jeongwoo.

"Ke kantin yuuuk, aku laper banget tauuu." Ujarnya manja. Haruto mendengus sebelum menarik Jeongwoo yang kebetulan sedang memegang tangannya.

"Ayook"

Jawaban Haruto tentu membuat Jeongwoo langsung bersorak senang. "Huh yeay!!" Serunya heboh.

Haruto hanya menggeleng pelan menatap tingkah Jeongwoo.

"Kamu mau makan apa?" Tanya Jeongwoo.

"Mie?" Jeongwoo mengangguk.

"Bentar ya aku pesenin dulu," Jeongwoo beranjak dari duduknya, pergi untuk mengantri makanan yang akan dibeli.

Melihat Jeongwoo pergi, Haruto mulai menyibukkan dirinya dengan Hp nya lagi.

Hingga menit berlalu, Akhirnya Jeongwoo kembali dengan nampan berisi Mie dan bakso.

"Minumannya aku beliin air mineral aja ya?"

"Ya"

Jeongwoo tersenyum, memakan bakso yang sedari tadi menjadi incaran matanya untuk mengisi perut kosongnya yang telah berbunyi sedari tadi.

"Lo suka bakso? " Jeongwoo hanya mengangguk, tidak bisa menjawab karena mulutnya penuh dengan bakso.

"Tapi kok gak ada mie nya??"

"Aku gak suka mie bakso, cuma suka pentolnya aja sini"

Haruto ber-oh ria.

"Buruan di abisin, terus balik ke kelas. Duluan aja gue mau ke Toilet. " Ujar Haruto. Jeongwoo yang mengerti hanya mengacungkan jempol.

***

"Gimana ??"

Tangan lelaki muda itu terselip di celana seragam SMA miliknya, menatap kepada lelaki tua yang sedang fokus pada hp miliknya.

"Saya hanya menemukan tempat tinggal dan silsilah keluarganya tuan. Tidak selengkap yang anda minta."

Si lelaki tua menyerahkan Hp miliknya, yang berisi tentang data seseorang yang di minta oleh lelaki muda.

" Rumah tinggal gubuk itu memang miliknya, untuk orang tua dia sudah yatim-piatu sejak kelas 3SMP. Dan untuk segala biaya sekolah dan hidupnya selama ini, ia dibayari orang asing. Saya tidak mendapatkan keterangan apapun mengenai orang asing itu, Tuan." Ujarnya sembari menunduk.

Lelaki muda hanya mengangguk, sebelum akhirnya kembali menyerahkan ponsel kembali pada pemiliknya.

"Kirim semua data yang ada disitu pada saya."

"Baik, Tuan. "

Si lelaki tua mengundurkan diri dari pandangan yang lebih muda.

"Kenapa susah sekali menemukan kamu??" Gumamnya lirih. Tangannya meraih figura yang berada di salah satu meja yang ada diruang tamu.

"Justin, kembali. Aku mohon. "

Gumam Haruto putus asa

#Tbc

Aku update sedikit ya teman-teman.

Halo halooo

Udah lama, dan aku lupa kapan terakhir aku up cerita ini😅

Bener-bener gak punya waktu, ini aku sempatkan nulis di tempat kerja🙂 maaf kalo berantakan

See you, sampai jumpa di update an selanjutnya

Jutek ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang