Cerita ini hanya berdasarkan imajinasi author, dan author mengambil beberapa hal yang terjadi di kejadian nyata untuk menambah feel pembaca dan author sendiri.
jangan lupa follow tiktok aku 'Hanmiha'.
Happy reading....*****
Jihoon menatap pria dihadapannya masih di tidak percaya, setelah keluar dari rumah sakit, seungcheol selalu menempel pada dirinya, ia tidak mau berpisah dengan alasan merindukan jihoon dan sebagainya. Jujur saja ini membuat jihoon tidak nyaman, kenapa? Tentu saja karena hubungan mereka yang sudah kandas sekitar 5 tahun yang lalu.
Dan itu semua terjadi karena seungcheol berpaling darinya untuk memilih jeonghan. Seungcheol yang selalu mengatakan "aku mencintaimu" setiap malam padanya, seungcheol yang memeluknya setiap saat, dan seungcheol yang menciumnya saat ada kesempatan, seungcheol yang berkata hanya akan mencintai jihoon seumur hidupnya, malah mengkhianatinya dengan memilih yoon jeonghan.
Jihoon tidak mau tau apa alasannya, ia juga tidak peduli, lagi pula alasan apalagi yang dibutuhkan disaat seungcheol secara sadar mengalihkan pandangannya pada jeonghan? Disaat jihoon menatapnya dengan tatapan meminta penjelasan? Namun seakan tidak peduli, seungcheol tetap memilih jeonghan disaat ia tau bahwa hati jihoon akan terluka, bahwa tindakannya itu membuat hati jihoon hancur berkeping keping. Seolah seungcheol tidak memikirkan hubungan mereka yang sudah berlangsung sejak trainee itu.
Situasi saat ini memang susah untuk dimengerti, jadi mari kita Kembali ke dua minggu yang lalu.
*****
2 minggu sebelumnya...
Hari ini seungcheol menjalani kehidupan normalnya, bangun jam 9, lalu sarapan, kemudian menghabiskan waktu Bersama kkuma, lalu nanti malam seperti biasa ia akan melakukan rehabilitasi terhadap cedera ACL nya, lalu olahraga dan akhirnya tidur lagi. Rutinitas yang berkebalikan dengan saat ia aktif menjadi seventeen, saat ia harus bangun pagi buta untuk menyiapkan schedule, dan harus mengikuti banyak kegiatan sampai akhirnya pulang kerumah sekitar jam 2 sampai 3 subuh, bahkan ia pernah pulang pagi karena saking sibuknya.
Namun kali ini berbeda, ia sedikit? Ah tidak, ia merasa sangat hampa. Belum lagi fakta ia sendirian. Dalam artian sendirian ditinggal member seventeen lainnya. Semenjak nama seventeen semakin dikenal di dunia, mereka jadi sangat sibuk, jadwal semakin padat dan waktu tidur semakin berkurang. Dan saat tiba tiba ia harus istirahat penuh tanpa schedule seperti saat ini, seungcheol merasa kesepian, member lainnya selalu berpindah negara dari satu hari ke hari lainnya. Hari ini mereka di korea, nanti malam mereka akan ada di jepang, lalu besok malamnya akan terbang ke paris, membuat wajah Lelah tercetak jelas pada wajah tiap member.
Seungcheol merasa bersalah, harusnya saat itu ia tidak terlalu bersemangat saat bermain bola, harusnya saat itu ia lebih berhati hati, ah tidak, harusnya saat itu ia tidak bermain bola, atau mungkin seharusnya ia tidak datang untuk syuting, maka insiden itu tidak akan terjadi, dan tidak perlu membuatnya hiatus selama ini, juga ia sekarang pasti sudah berjuang Bersama member lain, Lelah Bersama.
Detik berikutnya seungcheol menggeleng, tidak ada gunanya menyesal, tuhan pasti punya alasan, entah itu untuk menyuruhnya istirahat, dari segi fisik maupun mental, atau tuhan hanya membencinya? Entahlah.
Ting tong
Seungcheol menoleh kearah pintu, lalu berjalan kesana untuk melihat siapa yang baru saja membunyikan bel. Dan wajah seungcheol berubah cerah saat ia mengetahui siapa manusia yang ada dibalik pintu apartemennya, dengan senang hati ia membukakan pintu, dan tersenyum manis pada gadis yang segera masuk kedalam setelah pintu dibukakan untuknya itu.