23. Selingkuh

1.5K 52 0
                                    


Claudia sedang membereskan barangnya, untuk pulang karena hari sudah cukup sore dan dia tidak memiliki kelas lagi untuk hari ini.

"Gue duluan ya, La."

"Oh iya Di, lo jadinya pulang naik apa? Mau pesen ojek online lewat gue aja gak? Hp lo tadi kan mati." Tawar Laras karena memang sejak siang tadi ponsel milik Claudia mati karena lupa di cas semalam.

"Gue naik angkot aja deh."

"Yakin naik angkot? Coba aja kalau Hendri gak ada acara, gue bisa pulang sama dia sekarang, terus anterin lo dulu."

"Udah gapapa, gue juga udah biasa naik angkot. Soalnya memang kalau lagi nyantai mending naik angkot."

"Yaudah mau bareng gak ke depannya? Gue nunggu Lita didepan, dia katanya ambil motor dulu di parkiran."

"Lo duluan aja, gue mau ke wc dulu."
Claudia dan Laras, berpisah di pintu kelas.

Saat ini hari sudah cukup sore, koridor sudah cukup sepi. Hanya tersisa beberapa mahasiswa yang masih memiliki kegiatan sedang yang lainnya kebanyakan sudah pulang sejak sore tadi.

Saat Claudia berjalan sendirian di koridor, dia melihat didepan sana ada Hendri yang sepertinya sedang melakukan panggilan telepon.

Claudia berjalan tidak terlalu jauh dari Hendri sehingga dia dapat mendengar percakapan Hendri entah dengan siapa di seberang telepon itu, tapi percakapan mereka membuat Claudia mengernyitkan dahinya bingung. Karena pembahasannya cukup ambigu

"Iya sayang, ini aku masih di kampus. Bentar lagi aku kesana. Kamu udah beres kuliahnya?" Ucapan Hendri pada seseorang di balik telepon itu membuat Claudia bingung sendiri.

Bukannya Hendri sedang ada urusan, dan tidak bisa pulang bersama Laras. Tapi kenapa dia bilang seperti itu. Belum lagi dia mau kesana kemana? Dan pertanyaan sudah selesai kuliah apa belum. Bukannya Laras sudah pulang beberapa menit yang lalu.

Claudia penasaran, Hendri sedang telepon dengan Laras atau bukan.

"Iya sayang, kamu tunggu bentar ya. Tunggu aja di kantin kampus. Aku ini baru mau berangkat. Gak lama kok."  Tanpa Claudia sadar dia mengikuti Hendri sampai ke parkiran.

Claudia sudah yakin bahwa orang yang disebut sayang oleh Hendri bukan Laras, karena menunggu di kanti kampus mana? Sedangkan Laras sepertinya sudah pulang sejak tadi.

Claudia tidak menyangka dengan apa yang dia dengar, kalau saja ponsel Claudia tidak mati dia akan memesan ojek untuk mengikuti Hendri agar semuanya jelas. Jika benar Hendri selingkuh dia akan langsung melaporkan semuanya ke Laras. Dia juga akan memfoto mereka hanya saja sekarang ponselnya mati jadi Claudia tidak bisa berbuat banyak.

Claudia saat ini tengah memperhatikan Hendri dari jauh, dia tidak langsung memasuki mobilnya tapi berbicara dahulu dengan Hasan yang kebetulan memang ada diparkiran itu.

Hasan dan Hendri sepetinya mereka saling mengenal, sayangnya obrolan mereka tidak terdengar dari tempat Claudia diam saat ini.

Claudia sangat penasaran apa yang mereka bicarakan, kalau misalnya Hasan mengenal Hendri pasti dia memiliki banyak info tentang semua kejanggalan ini.

Claudia harus memastikan semuanya, dia tidak mau Laras selama ini dibohongi bahkan mungkin diselingkuhi oleh Hendri. Claudia harus mencari bukti dan memastikan semua yang dia dengar tadi.

Saat ini Hendri sudah memasuki mobil miliknya dan dia pergi meninggalkan Hasan yang saat ini tengah berjalan menuju mobil miliknya juga.

Dengan buru-buru Claudia langsung menghampiri Hasan, dia butuh informasi saat ini, sehingga dia mengesampingkan rasa malunya dan mencoba memberanikan diri berbicara dengan Hasan.

Belum Usai (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang