2

364 10 0
                                    

Selamat membaca 🤗


"Huft."

Syila menghela nafasnya kasar sembari melihat bangunan dua lantai berwarna putih didepannya. Ia menatap sebuah rumah minimalis yang akan menjadi tempat tinggal barunya bersama sang suami.

Ia menatap ke sekeliling keadaan rumah barunya. Terdapat taman kecil serta kolam ikan disana dan pos satpam namun tidak ada satpam yang berjaga.

Erka memang sengaja membeli rumah ini karena menurut dirinya ia dan Syila belum perlu membutuhkan rumah besar seperti orang tuanya, karena Erka pikir rumah ini sudah cukup untuk ditempati oleh mereka berdua. Tapi walaupun minimalis kesan mewah dan elegan tidak tertinggal.

"Mau masuk atau diem disitu terus?."teriak Erka dari depan rumah. Ia hampir masuk kedalam rumah namun tertahan karena istrinya yang masih saja berdiam diri sambil menatap rumah.

Syila yang diteriaki pun akhirnya mau melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah sambil menyeret koper besar miliknya. Ia bergumam tidak jelas sambil memajukan bibir mungilnya.

"Kamarnya diatas bukan disitu."ujar Erka memberitahu karena Syila yang hendak masuk kedalam kamar yang berada disamping tangga.

"Gue ga mau satu kamar sama lo. Gue mau kita pisah kamar!."ujar Syila.

Erka mengerutkan dahinya."Kenapa pisah?."

"Karena gue ga mau satu kamar sama om om. Nanti kalo gue digrepe gimana?."jawab Syila.

Erka yang mendengar jawaban Syila terkekeh pelan."Jadi orang jangan ke geeran. Saya tidak mau sentuh sentuh kamu apa lagi sampe grepe grepe. Lagi pula apa yang mau digrepe orang kamu aja tepos."ujar Erka yang sukses membuat Syila melotot ditempatnya, ia bahkan dengan gerakan slow motion melihat atau lebih tepatnya meneliti bentuk tubuhnya.

Syila tentu tidak terima jika dirinya dikatai tepos oleh sang suami. Bahkan jika kalian tau bentuk tubuh Syila termasuk kedalam ketegire ideal. Ia memang tidak memiliki tinggi yang menjulang tapi ia memiliki bentuk badan yang sangat bagus dadanya yang sedikit berisi dan bokong yang terbentuk bulat sempurna.

"Lo kurang ajar banget berani ngehina badan sexy gue!."ucap Syila marah.

"Gue bakalan aduin lo sama bunda dan abi karena udah menghina anak kesayangan mereka!."ancam Syila kemudian berbalik hendak masuk kedalam kamar tadi, namun lagi lagi gagal karena Erka.

"Satu langkah kamu masuk kamar itu, saya akan adukan kamu pada orang tua kamu kalau kamu meminta pisah kamar!."

Syila dengan wajah yang memerah dan jari yang mengepal menandakan ia sedang menahan amarah yang ada didalam dirinya yang kapan pun siap meledak, namun kali ini Syila mencoba untuk bersabar dan menahannya agar manusia terkutuk yang berada dibelakangnya tidak berbuat hal aneh yang akan merugikan dirinya.

Dengan sekali gerakan Syila menyeret kopernya mulai menaiki satu persatu tangga menuju kamar yang ditunjukan oleh Erka. Walau kesusahan membawa koper besar miliknya Syila tetap berusaha untuk bisa sendiri tanpa ingin berniat meminta bantuan dari Erka. Ia bersumpah dalam hati bahwa ia akan membalas perbuatan Erka padanya.

Sedangkan Erka yang melihat tingkah Syila hanya terdiam dengan ekspresi datar. Istrinya itu tidak hanya keras kepala tapi juga memiliki gengsi yang tinggi. Mengangkat koper sebesar itu dan menaiki tangga dengan tubuh kecil Syila membuat Erka merasa kasihan melihatnya, ia pun menghampiri Syila yang terseok seok menaiki tangga dengan koper besarnya, hingga sampai dimana Erka dan Syila bersisian diatas tangga.

Syila menatap Erka dengan nyalang sedangkan Erka menatap Syila dengan datar. Sepasang suami istri itu masing masing mengibarkan tanda permusuhan. Sepertinya tidak ada tanda tanda bahwa mereka akan menjadi suami istri yang harmonis melihat tingkah keduanya bak Tom and Jerry.

Love SuamikkkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang