"2"

671 81 4
                                    

Sudah satu jam lebih hinata menunggu, namun pria itu tak kunjung datang, jarum pendek sudah menunjuk angka sebelas menandakan bahwa kesabarannya harusnya sudah habis, tapi kebodohannya tetap diam berdiri di luar resto menunggu sang pujaan, resto sudah tutup 15 menit yang lalu, jadi terpaksa hinata menunggu di luar.

"Kau masih disini?".

Seorang pria dengan rambut kuning itu tersenyum padanya, ditangannya ada sebuah payung, dia baru saja keluar dari resto, sepertinya dia pemilik restaurant.

"Aku menunggu seseorang".

"Sepertinya akan turun hujan, cepatlah pulang", katanya mengingatkan.

Hinata menengadah ke atas, benar saja langit mendung, ia menggigit bibir bawahnya, menunggu pria brengsek itu datang akan menyakitinya, ia pun membalas senyum pria itu.

"Kau benar, aku akan pulang". Katanya sambil berjalan pergi.

Namun lagi-lagi pria itu menghentikan langkahnya.

"Akan aneh jika aku mengantarmu pulang di hari pertama pertemuan kita, bawalah payung ini, sepertinya akan turun hujan".

Setelah memberikan payung itu,  naruto segera beranjak pergi, takut hinata akan menolaknya.

Melihat sikap pria yang baru ia temui lagi-lagi hinata berangan, seandainya yang memberikan payung ini adalah sasuke.

....

Sasuke mendorong sakura hingga wanita itu bertabrakan dengan dinding di belakangnya, ia meraih tengkuk wanita itu, lalu mulai mencumbunya, baru saja ia ingin melakukan lebih suara alarm terdengar membuatnya teringat akan sesuatu.

"Sial....".

Gumamnya setelah melihat arloji di tangan kirinya, kenapa ia bisa lupa.

"Ada apa sasuke?". Sakura melihat pria itu yang dengan tergesa memasukkan barang-barangnya, dan sepertinya bersiap untuk pergi.

"Pulanglah sendiri sakura, aku ada urusan".

"Apa itu hinata". Pertanyaan sakura membuat langkah sasuke terhenti di ambang pintu, sakura menghampirinya dan memeluknya dari belakang.

"Sadarlah sasuke, kau masih mencintaiku, kita sama-sama saling mencintai, lepaskan saja dia, kenapa kau selalu teringat padanya, bukankah sekarang aku sudah kembali?".

Perkataan sakura ada benarnya, selama ini sakura selalu menjadi bayang-bayang masalalunya, sasuke tak pernah sepenuhnya melepaskan wanita itu, hingga ia bertemu dengan hinata, namun semua masih tentang sakura, sasuke selalu saja mengingat sakura meski sudah ada hinata disisinya.

Tapi kenapa sekarang setelah sakura kembali, ia tak ingin kehilangan hinata?.

Dengan lembut ia melepas pelukan sakura, "aku harus menemuinya terlebih dahulu". Setelah mengatakan itu, sasuke pergi begitu saja meninggalkan sakura yang masih terdiam di ambang pintu.

"Jadi....kau mulai mencintainya ya...". Gumamnya disertai dengan dengusan kecil.




....



"Hinata.....".

Setelah memastikan bahwa hinata tak ada di resto, sasuke segera ke apartemen wanita itu, tapi hinata juga tak ditemukan disana.

Beberapa kali sasuke mencoba menghubungi hinata, tapi ponselnya mati, ada apa ini, perasaannya tidak tenang, sasuke baru pertama kali sekhawatir ini.

Setelah mondar mandir dengan perasaan tak karuan, akhirnya hinata mengiriminya pesan.

"Maaf ponselku mati".

Tanpa pikir panjang, sasuke langsung menelepon orang yang berstatus sebagai kekasihnya itu.

"Kau dimana?".

"Aku dirumah ayah, tadi hujan lebat, jadi lebih dekat jika aku kerumah ayah".

Sasuke menghembuskan nafas lega, "hn".

Tak ada jawaban lagi dari hinata, ia kecewa, tentu saja, sasuke bahkan tak pernah berniat untuk meminta maaf padanya, tidak pernah.

Baru saja hinata ingin mematikan ponselnya, kata yang ingin ia dengar akhirnya terucap.

"Maaf".

"Hmmm..".

"Maukah besok kau berlibur denganku?, untuk menebus hari ini".

Hinata menyunggingkan senyum kecil, "akan kupikirkan".

"Akan kujemput besok!!!".




Lnjut gk ya...

Happy new yearrrrr guys....

You And Me (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang