🌘

234 26 70
                                    

Mengatur napasnya, Soraru menurunkan Tomohisa dari punggungnya dan merebahkannya di lantai. Meski saat ini ia berhasil mengulur waktu dengan memalsukan jejak, tapi para pasukan pemerintah itu akan menemukannya cepat atau lambat. Padahal rencananya begitu sampai di kota lama ini adalah menyeret Tomohisa pergi dengan mobil dan mendapatkan beberapa informasi darinya. Tapi siapa sangka begitu sampai di gereja ia justru melihat perundungan yang tidak manusiawi. Tapi setidaknya, Soraru mendapat beberapa klarifikasi dari apa yang ia dengar saat Perdana Menteri sementara, orang yang mempekerjakannya, berbicara dengan Tomohisa yang meraung marah dan dicekal oleh dua orang pasukan.


Melanggar kontrak, memperdaya, dan memanfaatkan pengkhianatan. Walau Tomohisa memiliki tujuan akhir yang berbeda darinya, namun penghancuran lab yang masih masuk dalam daftar hitamnya sudah lebih dari cukup untuk Soraru. Ia tidak peduli dengan dendam yang dipendam Tomohisa. Karena ia hanya harus memegang janji untuk menjaganya sampai akhir yang sudah ditakdirkan. Dengan membawa Mafu ke hadapan Eve dan juga Sakata, ia sudah melunasi janjinya. Namun untuk Tomohisa, mungkin memang sudah mustahil untuk mengawasinya sejak awal karena dialah yang lebih dulu memutus kontak. Menatap miris pada sosok yang kini jatuh dalam kondisi vegetatif, Soraru tidak punya pilihan selain membunuhnya disini.

Ia yang hanya ingin membalas dendam, mencoba untuk memanfaatkan musuhnya agar dapat membunuh musuhnya yang lain dengan memberikan seluruh pengetahuannya yang tersisa. Dengan jaminan keamanan dirinya dan dua temannya, ia menumbalkan dua orang lain yang amat dia benci sebagai hadiah atas kerjasama. Tapi akhirnya, semua itu menjadi sia-sia karena rencananya tertimpa oleh rencana miliknya yang sejalan namun berseberangan. Namun, apa yang membunuh kedua teman yang ingin dia lindungi adalah senjata-senjata baru yang ia berikan, yang dimaksudkan untuk membunuh musuh utamanya. Tidak selesai disana, ia harus menelan pahit karena sejak awal ia hanya diperdaya dan diberi janji manis saja.


Kenyataan ini pasti tidak bisa dia terima bagaimanapun alasannya.

Mengusap surai Tomohisa yang telah berubah putih, ia tatap sepasang mata yang memutih membelalak lebar. Meringis membayangkan betapa besar pukulan yang ia dapat, juga seberapa keras hantaman yang ia terima. Sampai wajahnya memancarkan keputusasaan dan depresi yang mengerikan seperti ini, ia yakin Tomohisa juga hanya ingin mati dengan tenang tanpa membawa dendamnya ke akhirat. Benar-benar akhir yang menyakitkan untuk seorang mantan teknisi senjata utama Night Crow, yang hanya ingin menjalani sisa hidup dengan hati lapang di dalam gereja. Menghabiskan waktu dengan berdoa dan berdoa, sembari mengenang hari dimana dia dan kekasihnya mengikat janji setia di altar gereja yang sama.

Menarik keluar belatinya, Soraru dengan hati yang sudah siap menancap jantung Tomohisa dalam-dalam dan menumpahkan bensin dari botol minum dalam tas punggungnya. Menyalakan pemantik yang biasa ia pakai, Soraru menyulut ujung bahu Tomohisa dan menjauh selagi kobaran api mulai menyelimuti seluruh tubuh mantan teknisi itu.

Selagi tubuh Tomohisa belum berubah menjadi abu, ia tak bisa pergi dari tempat ini. Soraru harus memastikan tak ada yang tersisa dari tubuhnya. Entah itu pakaian, darah, ataupun daging. Hanya dengan begitu, ia bisa memastikan kalau projek kloning pemerintah akan benar-benar gagal. Lalu setelah ini, yang tersisa hanya tinggal membunuh malaikat polos itu.

" ... "

Apa Mafu masih ada di dalam mobil? pikirnya. Mengingat kepribadiannya selama ini, malaikat itu pasti sudah keluar dari mobil setelah tahu ia tidak ada di dalam. Kemungkinan terburuknya adalah ia akan berhadapan dengan pasukan pemerintah dan terpaksa bertarung. Jika begitu, alasan untuk membunuhnya akan menjadi sangat kuat. Ia jelas tidak bisa melanggar prinsip hidupnya, dan takkan pernah mengingkari prinsipnya sendiri. Tapi jika begitu, ia hanya akan punya alasan pembenaran untuk membunuh Mafu saja.

Nighty Rain  ||  SoraMafu [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang