3. Pacar?

13 0 0
                                    

Hari sudah sore, Rian sudah selesai membawa barang-barangnya hanya tinggal menata di kamarnya.

Apa Rian tidur dengan suaminya? Tidak, tentu tidak, mereka akan terlalu canggung jika tidur bersama. Lagian sepertinya Richard akan sering diluar dan jarang dirumah ini, jadi jika satu kamaroun akan terasa sendiri juga.

Tadi pagi Richard kembali, yaa... Bau parfum dari Jalang yang ia pakai masih tercium, sangat menyengat malah. Tanpa berbicara apa-apa Richard langsung kelantai 2 menuju kamarnya, sepertinya ingin siap-siap untuk pergi bekerja. Rian tidak peduli, uang bulanan lancar, baru tadi pagi dikirim ke rekeningnya.

.
.
.
.
Saat malam tiba Richard kembali, tepat saat para maid selesai menata makan malam dimeja, mereka makan dengan damai, tidak ada yang berbicara, hanya suara piring yang berdenting karena bersentuhan dengan sendok dan garpu.

Makan malam selesai Richard langsung memulai pembicaraan "Aku akan ke ruang kerjaku, jika ingin mencari ku, aku disana sampai pukul 11 malam" Rian mengangguk "ya"

Setelah sudah mendapatkan respon Richard langsung pergi. Handphone Rian berdering nama 'mom' tertera disana. Tentu langsung Rian angkat.

|Malam mamaku sayang, kenapa nih nelpon anakmu ini

Sayang, mama sekarang lagi ada di apartemen kamu tapi kamu gak ada. Ini sudah malam kamu belum pulang nak?

|hmm.... aku....Aku lupa bilang ke mama kalau aku pindah, aku.... tinggal sama pasanganku sekarang.

Pasangan? Kamu tinggal dengan pacarmu?

|....Tidak.... Aku.... Tinggal dengan suamiku ma

APA?!! SUAMI??! ANAK SIALAN! KAU MENIKAH TETAPI TIDAK MEMINTA RESTUKU?! RIAN, KAU GILA?!

Rian menjauhkan handphonenya dari telinganya, teriakan mamanya memang luar biasa. Rian juga merasa panik, mamanya marah, itu salah satu hal yang Rian takutkan, sangat menakutkan

|Ma....aku juga baru kemarin menikah, itupun dadakan kar-

Diam! Aku tidak ingin kau menjelaskan hanya di telpon, besok bawa suamimu itu kerumah! Tidak ada bantahan!

Lantas, apa Rian bisa menolak? Tentu tidak

|Ya... Kami akan kesana, aku akan tanyakan kapan dia bisa-

Tidak! Mama maunya besok. Besok kalian harus datang kesini, tanpa penolakan.

Tut
Tut

Tanpa bisa membalas, mamanya sudah mematikan telepon, itu artinya dia dan Richard harus kesana, tidak bisa menolak.

Rian pergi ke lantai 2, mendatangi suaminya itu

Tok tok

"Masuk" jawab Richard dari dalam, Rian masuk setelahnya, bersender dengan pintu disampingnya sambil melipat tangannya.

"Ada apa?" Tanya Richard
"Orang tuaku ingin bertemu besok, dia mengatakan wajib karna dia ingin melihatmu"

"Sepertinya aku akan sibuk, itu sedikit sulit"

"..... oh.... Ada acara penting? Pertemuan penting?" Richard terdiam, dia benar-benar tidak bisa besok, dia ingin menjemput pacarnya yang baru pulang dari negara tetangga.

Pasangan?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang